[SEASON3]62

275 12 0
                                    

Willy terus menatap kearah luar yang sedang hujan deras..
sewaktu willy tertidur,tiba tiba willy mendengar erlinda yang memanggil namanya...

"lin..."willy mengangkat tangan sambil menutup mata dengan bersandar

"Willy.."erlinda yang sudah memiliki rambut putih memegang tangannya

"linda...linda"willy terbangun

"Willy..aku disini.."

"Linda...linda.."willy langsung menangis sambil memeluk erlinda

"wil...maafkan aku...membuatmu sedih terus dan maaf karna aku tidak kembali beberapa waktu lalu.."

"Baguslah jika kamu sudah kembali..."

"iya wil...aku akan terus bersamamu walau maut memisahkan nanti.."

Willy mencium pipi erlinda...

"Aku benar benar bersyukur kamu kembali,sayang.."

"Iya wil..."erlinda tersenyum

***

Fanny dan verolina berjalan masuk ke ruang utama mansion...

"Fanny...kenapa kamu ejek kakak sih?"

"Nggak lah kak..."

"Mam...mama?"verolina terkejut setelah melihat Erlinda berbicara dengan willy

"lin..."melebarkan lengannya

"Ma..."verolina memeluk lalu menangis

"lin...lina...mama sudah kembali..jangan sedih lagi ya.."

"Ma...sejak mama dibilang sudah tiada, mulai saat itu juga aku tidak pernah tidur nyenyak semalampun.."

"Om mikemu lah yang telah bangunkan mama...dan dia juga yang tewas.."

"Apa?!,om mike sudah tiada?"

"Iya,lina...sewaktu kami dalam perjalanan kembali waktu itu dari belanda.."

Verolina sedikit lemas...

"yang penting sekarang mama baik baik aja.."

Erlinda mengangguk...

***

"Fanny.."

"Ma..mama?"

"ini cucu kedua mama?"

"Iya...dan namanya Maxime.."

"Maxime tonny jordin..Fan...makasih ya..karna waktu itu kamu dipertemukan untuk anak saya,tonny"

"iya ma.."

"Tonny berubah sekali sejak kamu di sampingnya.."

"iya ma...lagi pula itu harapanku dan aku harap akan terus berlanjut begitu"

Erlinda tersenyum...

"Bisakah mama memeluk cucu mama?"

"Tentu ma..."

erlinda tiba tiba merasakan seperti sedang memeluk baby tonny...

"ma...mama kenapa tiba tiba nangis?"

"Hm?,mama nangis?"

"Iya.."

"Nggak lah...sepertinya karna efek mama sudah lama tidak gendong bayi dan mama tiba tiba memikirkan masa lalu mama ketika menggendong tonny saat dia masih bayi dulu"

"sampai segitunya ya ma.."

"oh..kalau gitu mama keluar dulu,bye.."

"Linda.."

"Willy?,ada apa senyummu begitu?"

"Nggak.."pelukan tiba tiba di belakang

"nggaklah wil...kita sudah punya dua cucu dan kita bukan kita yang dulu.."

"Tapi cintaku padamu tidak akan berubah..ingat aja itu.."

"Iya,willy jordinn..."

"walau kamu sudah jadi nenek pun masih terlihat seksi seperti dulu.."

"Apa apaan sih?,kamu juga...ganteng.."

Mereka tiba tiba tersenyum malu...

***

tiba tiba tonny memeluk fanny yang sedang menggendong Maxime..

"kamu ini ton...syukurlah maxime tidak terlepas dari tanganku.."

Tonny mencium kening fanny...

"beberapa hari lagi ada orang yang datang.."

"siapa yang datang,fan?"

"Adikku..."

"Adikmu?,kenapa aku tidak tahu?"

"dia baru pindah dari Amerika dan aku rasa disini..disisikulah dia bisa aman.."

"Asalkan apa yang buat kamu senang"

Fanny tersenyum...

adik fanny masuk dengan sedikit gemetaran...

"Elina.."

"Kak fanny.."elina memeluk erat fanny

"syukurlah kamu tidak apa apa...ayo cepat masuk.."

"Fanny.."

"Tonny...ini dia adikku yang ku bilang sama kamu kemarin.."

"sepertinya sebaik kamu...ajak dia tinggal bersama kita aja.."

Elina hanya tersenyum...

"kalau gitu aku akan ke kantor sekarang"

"Ya...hati hati.."

Tonny mencium kening fanny lalu pergi...

"Kak..suami kakak baik sekali ke kakak"

"Iya..sejak kakak menikah dengannya.."

Elina mengangguk sambil tersenyum...

"fanny..siapa dia?"erlinda dengan berjalan pelan dari tangga

"Ma?,oh ini elina...adik fanny..."

"apa kabar,tante?"

"Baik,oh..kamu adiknya menantu saya?"

"Iya,tan.."

"oh ya?,elina,kamu boleh tinggal disini"

"Iya,tan...kakak ipar tonny juga bilang elina bisa tinggal disini.."

"Fahira..."

"Apa?,ibu?,kenapa ibu bisa disini?"elina

"iya,nyonya?"

"Fahira..tolong angkatkan koper elina ke kamar tamu.."

"Iya,nyonya.."

"Ibu?"elina dengan suara kecil

Fahira yang berkeadaan hilang ingatan tidak menghiraukannya...

Fahira yang siap meletakkan koper keluar dan bertemu dengan elina...

"Ibu?.."

"siapa ibumu?,saya tidak ada anak.."

"Bu...aku elina,bu!,elinaa..."

"sepertinya anda salah orang,permisi.."

"Nggak...nggak...aku tidak mungkin salah..yang di hadapanku ini adalah ibuku...aku yakin anda adalah ibuku.."

"Elina...apa apaan kamu dengan mbak fahira sekasar itu?"

"Kak...dia ibu kita kak?!"

"Ayo mbak kita tinggalkan saja dia.."

"mbak?,kenapa kakak bisa memanggil ibu dengan mbak?,apa kakak hilang ingatan?"elina heran

dosen&manager In Love[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang