[SEASON 3]65

301 5 0
                                    

Verolina berada di samping nicole yang sudah tertidur dan memikirkan perkataan Edward...

"Max..."fanny dengan senyum menggendongnya sambil duduk di sofa

"Fan.."

"Tonny,sudah pulang?"

"Iya...karna ingin temani kalian berdua..makanya aku lebih awal pulang"

"ton..tapi pekerjaan lebih penting dan apalagi sekarang kamu seorang ceo perusahaan papa willy"

"Aku tidak mungkin tidak bisa karna aku darah daging ceo terdahulu.."

"aku selalu mendukungmu.."fanny lalu dengan pelan memukul bagian dekat jantung tonny

"ah..."tonny langsung memegang tangan fanny dengan pura pura sakit

Elina cemburu melihat dari luar...

Maxime tiba tiba menangis...

"ck...ton..lihatlah..dia sudah menangis.."

"Apa salahku?"

"terus kurung aku di pelukanmu.."

"Kurunganku ini adalah pelukan cinta"

Fanny tersenyum sambil suapi maxime dan tonny memeluknya dari belakang dengan senyuman...

***

"Kak fanny...aku membenci kakak!,dan kenapa kakak tidak tahu perasaanku sama sekali?,aku suka dengan kakak ipar,Tonny.."elina di dalam mobil

"Fan...kamu mau kemana?"

"Oh..aku akan jemput sahabat yang ku maksud ke kamu yang akan tinggal bersama kita itu.."

"Apa aku harus ikut?"

"nggak perlu...karna tuhan selalu melindungi orang baik.."

"Hati hati.."

"Iya,ton...bye.."

"Bye.."

Elina menghidupkan mesin...

"Fanny mau kemana tuh?,kenapa bisa bisanya Elina ikut?"

"Sorry kak...aku terpaksa lakukan ini.."

"Itu kan mobil mama?,kenapa mama tancap gas seperti mau tabrak aku?"

"aku yakin jika elina ingin tabrak fanny, maafkan aku wil...aku terpaksa karna untuk lindungi menantu kita.."sambil menancap gas

Foto erlinda yang dipegang willy tiba tiba terbanting pecah di lantai kamar...

"Mbak fahira...dimana nyonya besar?"

"Maaf tuan...nyonya erlinda tadi baru sampai dan langsung keluar lagi.."

"Nggak bisa..pasti terjadi sesuatu..."

"Tuan.."

Willy berlari turun dan tidak sengaja karna tidak fokus langsung menjatuhkan vas bunga setelah tangga di lantai satu...

"Lin..linda..."willy panik

"nggak,tante linda.."elina panik terdiam

"Maaaa!!!"fanny panik setelah membuka pintu mobil erlinda

Fanny berlari bersama 4 orang masuk menuju ruang UGD dengan mendorong erlinda yang berdarah parah...

"Fanny..gimana kondisi mama?"

Willy panik langsung terduduk di kursi tunggu depan UGD...

"sedang dalam proses,ton.."

"siapa keluarga pasien?"

"Kami semua dan saya suaminya.."

"Begini tuan...*menceritakan*"

"apa yang harus saya lakukan?"

"tuan...kami membutuhkan golongan darah O untuk selamatkan istri anda.."

"Dok..ambil saja dariku..aku o.."

"Silahkan ikut saya"

***

willy masuk ke ruang rawat erlinda dan langsung duduk sampingnya lalu dengan sedih menatap erlinda yang masih koma..

"sis..."seorang wanita dari luar yang panik tiba tiba melepaskan kopernya

"linda...kenapa bisa jadi seperti ini lagi?,bukannya kamu janji tidak akan ada masalah lagi.."willy sambil menyatukan tangan erlinda ke wajahnya

Elina hanya diam dengan tangan bergetar di samping Verolina...

"pa...bagaimana kondisi mama?"

"Masih koma,lina..."willy langsung menatap marah ke elina

"om willy..om jangan salah paham.."

"kenapa kamu musti lakukan ini?!"

"om...aku tidak mengerti maksud om.."

"apa ini ada hubungan dengan fanny?"

Willy langsung melihat Verolina...

"kak..jangan asal cakap!"

"mari kita bicarakan ini di rumah lagi nanti dan biarkan masalah ini di dengarkan juga oleh korban yaitu mama!"

"kak...ini hanya suatu salah paham.."

Verolina tanpa bicara langsung menampar elina...

"Apa kamu baik baik aja,fan?"

"Iya,pa...hanya terbentur dikit..."

"Baguslah.."

"Kita bicarakan ini lagi di rumah,elina"

elina berdiri dengan tangan kaki gemetar...

"linda..aku harap kamu mendengarkan semua yang ku katakan.."

"kak lina..kenapa kakak tidak percaya?"

"kakak tidak percaya karna selain kamu yang duluan ikuti fanny tidak ada orang lain!"

"Kak...bisa aja tante linda!"

"Mama saya?,bohong!,justru dia yang menjadi korban adegan ini!"

"Kak jangan terlalu galak dengannya.."

"Kamu lagi..lagi lagi terus membelanya"

"kakak kelewatan di rumah sakit tadi"

"Apa?,kelewatan katamu,fan?"

"Kak lina...tolong jangan emosian gini"

"tonny..sampai sampai kamu membela yang salah?,apa yang salah denganmu!"

"kak...lina tidak salah.."

"Iya...dia tidak salah!,tapi dia malah membela adiknya yang ingin membunuh mama!"

"Kak..aku tidak yakin jika elina salah."

"bukan dia yang celakai mama,siapa lagi!,tonny!!"verolina mulai menangis

"Ma..."
"Linda...kamu sudah menua sekali.."
"Ma...linda lelah disini sendiri.."
"Linda..tidak...kamu harus kembali karna kamu sekarang ini memiliki dua orang cucu yang ingin melihatmu.."
"Ma..."sambil menangis di hadapan aninda
"maaf,ini bukan saatnya,linda,pergilah"
"Maaa!!"

Detak jantung erlinda makin darurat dan dokter beserta suster masuk buru buru membuat willy yang tertidur di sofa rs samping tiba tiba terbangun...

dosen&manager In Love[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang