"Living Together with my Anti-fan"
°
°
°Little Secret Jeon-Kim - 1
"Games"
°
°Happy Reading
"Jadi, kau sudah menemui Yoongi hyung?" suara baritone dengan intonasi malas terdengar keluar dari bibir Taehyung yang bergerak sibuk mengunyah keripik kentang dalam mulutnya. Tangan kanannya yang terbebas sibuk mengetik sesuatu pada aplikasi chat di handphone-nya.
"Hmmm tentu saja. Dan aku menemukan permainan baru..., bagaimana hyung, kau mau bergabung?" dengan santai Jungkook ikut bergabung menghabiskan setoples keripik kentang yang masih setiap dalam pelukan Taehyung. Pandangannya menerawang ke atas, menatap langit-langit kamar milik hyung kesayangannya-Min Yoongi; yang telah beralih fungsi menjadi kamar bersantai untuk mereka berdua.
Pikiran Jungkook melayang-layang pada kejadian tadi pagi, dimana dia menemukan Yoongi sedang tertidur dengan pria manis di pelukannya. Dan lebih parah lagi, pria manis itu bertelanjang dada dengan kulit putih mulus yang terekspos.
"Tergantung..., jika itu permainan menyenangkan aku akan pikir-pikir dahulu," Taehyung bergerak menyimpan handphone miliknya diatas meja dan mulai memfokuskan perhatiannya pada Jungkook yang masih asik dengan kegiatan menerawangnya.
"Sejak kapan seorang Jeon Jungkook menawarkan permainan membosankan?" kilah Jungkook, tidak terima jika permainan yang dia tawarkan tidak menarik.
Tawa mengejek terdengar dari bibir Taehyung membuat Jungkook menatapnya tidak suka, "kau pikir permainan yang kau tawarkan tentang 'love secret' bodoh itu berakhir seperti apa? Kacau!" keluh Taehyung dengan nada yang benar-benar terdengar kesal.
Meski kesal, Jungkook harus mengakui jika yang dikatakan Taehyung ada benarnya juga. Permainannya dulu, tentang hubungan Jimin dan Yoongi justru kacau dan berakhir dengan hyung kesayangannya harus keluar sementara waktu dari grupnya. Menggesalkan.
Jungkook melirik Taehyung dari ujung matanya dan tersenyum kaku, "emm itu hanya kesalahan teknis, mana aku tahu Jimin hyung sudah punya orang lain."
"Harusnya kau cari selengkap mungkin. Bodoh," umpat Taehyung kesal. Gara-gara kesalahan yang Jungkook buat, dia harus kehilangan akses 'jalan-jalan' malamnya dari manager hyung. Itu semua akibat dari skandal Jimin dan Yoongi yang mencuat ke publik, dan berimbas pada kebebasan anggota T-Ark yang lain.
"Kali ini aku benar-benar tidak akan salah, Tae hyung. Permainan kali ini benar-benar menarik, kau akan menyesal jika tidak ikut andil," dengan semangat Jungkook bergerak duduk menghadap Taehyung yang kembali berbaring dan memainkan handphone-nya di atas sofa hitam di ruangan itu.
"Katakan terlebih dahulu apa permainan yang kau maksud?" dengan tanpa minat Taehyung kembali mendudukan tubuhnya dan menatap Jungkook sangsi.
"Yoongi hyung memiliki kekasih, dan kita akan bermain dengannya."
"APA?!" Jungkook tersenyum miring menatap Taehyung yang balik menatapnya dengan mata yang membola, "kau gila," desis Taehyung tak percaya.
°
°Angin musim gugur mulai terasa dingin menusuk tulang, membuat pemuda dengan hijau itu mengusap-usap hidung mancungnya yang memerah.
"Sepertinya aku akan flu jika terus-terusan berada di sini," keluhnya dengan suara gigi yang bergemeletuk samar.
Sudah satu jam dia berdiri di sana seperti orang bodoh, menunggu sahabat-bodohnya; datang dan menjemputnya.
"Hwaaa, rupanya Shin Wonho benar-benar cari mati!" umpatnya kesal dengan kaki yang bergerak menendang-nendang kerikil kecil di hadapanya, sampai-
"Akh!" suara mengaduh yang cukup keras berhasil menghentikan kegiatan kurang kerjaannya dan mulai mencari sumber suara.
"Kau sengaja menendang kerikil ini ke arahku ya?" Tanya pria dengan mantel hitam, topi hitam dan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Hoseok menyerngit bingung, sepertinya dia mengenal suara ini, tapi dimana?
Pria bermatel hitam itu menjulurkan tangan dan menurunkan masker yang menutupi wajahnya. Mata Hoseok terbelalak, itu Min Yoongi, korban dari tendangan kerikil kecil yang terlempar entah kemana tadi.
"A-Aku tidak menendangnya kearah situ!" kilah Hoseok, memang dia tidak merasa menendang kerikil terlalu jauh sampai melukai orang lewat. Mungkin.
"Jadi menurutmu ini ulah siapa? Hantu? Atau jangan-jangan kau punya dendam padaku gara-gara tadi malam?" kedutaan samar terlihat di ujung mata Yoongi yang memicing menatap Hoseok curiga.
"Tadi malam?" Hoseok memiringkan kepalanya menatap Yoongi heran. Memangnya kejadian apa yang terjadi tadi malam selain dia yang tidak bisa tidur.
Ada jeda beberapa detik ketika Yoongi mengusap bibirnya menggunakan telapak tangannya dengan gerakan kasar, sial dia lupa jika Hoseok tidak sadar apa yang Hoseok lakukan tadi malam padanya, sebuah aksi yang diluar perkirakan Yoongi.
"Lupakan," gumam Yoongi pelan yang justru mengundang tatapan curiga dari mata bulat Hoseok.
"Mencurigakan," gumam Hoseok pelan.
"Lu-lupakan! Pokoknya sekarang kau harus bertanggung jawab pada kepalaku yang kau lempar dengan kerikil."
"Tanggung jawab? Aku tidak ma-"
"Kalau begitu kau bisa tidur di lantai untuk malam ini."
"A-apa?! Dasar rubah licik!" umpat Hoseok pelan, yang tentu saja masih dapat di dengar Yoongi dengan jelas.
"Apa?"
"Ti-tidak. Jadi aku harus bertanggung jawab apa?" untuk kali ini aku mengalah, batin Hoseok, tentu saja dengan perasaan kesal yang masih memuncak berhasrat untuk mencakar wajah arogan milik Yoongi.
"Menjadi asisten pribadiku sampai rasa sakit di kepalaku hilang," jawab Yoongi dengan pose berdiri yang arogan-satu tangan yang masuk kedalam matel tebalnya, dengan pandangan menantang.
"HAH?!" Hoseok menatap tidak percaya. Hanya karena kerikil kecil yang tidak sengaja ditendangnya, dia harus menjadi asisten pribadi Min Yoongi si Idol arogan. Sial.
.
.
.
TBCAslinya lagi g pede sama tulisan sendiri, tp gua kangen book ini :(
Apdet dikit gpp lah ya.
Meski jelek :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Lɪᴠɪɴɢ Tᴏɢᴇᴛʜᴇʀ Wɪᴛʜ Mʏ A̶n̶t̶i̶-ғᴀɴ °ʸᵒᵒⁿˢᵉᵒᵏ°
Fanfiction[YoonSeok Fanfiction] | On-Going | Slow Update Hoseok memekik senang, setelah sekian lama akhirnya dia mendapatkan seorang teman sekamar di asramanya. Dengan begitu dia bisa memiliki teman untuk bercerita. Tapi bagaimana jika teman baru dan sekamarn...