~Pemaksaan~ chapter 3

734 20 4
                                    

posisi tangan Vania sekarang lagi pegangan sama si Bad Boy siapa lagi kalo bukan Kevin Adriyan, itu membuat siswa-siswi di sekolah SMA Dirgantara ini yakin Kalo gosip yang lagi hangat di  perbincangkan ini benar benar nyata, dan sekarang siswa-siswi lagi membicarakan tentang posisi Vania dan Kevin yang lagi pegangan tangan.

"itu maksud lo yang di tembak Kevin? lebih cantikan gue kemana-mana kali!" Kata seorang perempuan yang pakaian nya superketat, dengan dandanan kayak lagi pengen kondangan, kenapa? soalnya tebel banget.

"itu cewek yang lagi pegangan sama kak Kevin ga cocok tau, lebih cocokan sama aku kan?" kata seorang cewek yang pake kacamata dengan rambut diikat dua di kepang dengan ucapan polosnya.

"itu ceweknya Kevin bro? bukan tipe gue banget!" kata seorang laki-laki dengan paras tampan tapi sombong nya nggak ketulungan.

"ihhh itu Kak Kevin sama Vania cocok tau" seorang perempuan dengan berantusias mereka berpacaran beneran.

dan masih banyak cacian dan makian ataupun memberikan semangat agar hubungan mereka berjalan dengan lancar.

"kak ihhh sakit tangan aku, mau kemana sih sebenarnya?" gerutu Vania karena tangan nya di pegang oleh Kevin sangat kencang, seakan-akan Vania tidak akan pernah lepas oleh Kevin.

"kita ke Rootroof sekarang!" kata Kevin dengan perintahnya.

kevin langsung menarik tangan Vania kembali ke rootroof untuk berbicara tentang masalah tadi pagi,karena rootroof adalah tempat yang paling pantas untuk membicarakan sesuatu yang tidak boleh di dengar oleh siapapun, sesampainya di rootroof kevin pun berbicara.

"Vania Kamu Mulai Sekarang Jadi MILIKKU!" tiba tiba Kevin berbicara dengan suara yang keras dan juga mengintimidasi dengan mata yang melotot seakan-akan matanya akan keluar dan Aura Bad Boy nya juga keluar, Vania yang mendengarnya pun sedikit takut karena masalahnya Kevin sangat-sangat seram Ketika marah.

"Kaa-mmu ap -aa- apa aan si-hh" kata Vania dengan suara gugup nya karena ia lagi takut dengan seorang Kevin sekarang.

"Kamu jadi milikku aku mulai sekarang Sayang" kata Kevin dengan selembut mungkin, karena Kevin tau gadisnya sekarang lagi ketakutan karena dirinya.

"A-aa-ku ng--ngga Ma-u Ka-akk" Kata Vania dengan suara gugupnya lagi.

"Jangan manggil aku dengan sebutan kakak sayang, karena aku mulai sekarang pacar kamu yah, kamu manggil aku KEVIN atau nggak SAYANG  juga boleh kok:v". Kevin males jika pacarnya sendiri aja bilang dengan sebutan embel-embel kak, karena sebutan kakak berarti Vania tidak menganggap bahwa Kevin adalah pacarnya, tetapi sebagai kakak tingkatnya.

Vania hanya mengangguk -nganggukan kepalanya, karena Ia lagi takut dengan seorang Kevin sekarang, yang kata orang-orang seorang Bad Boy dan nyatanya ia melihat sendiri bahwa Vania melihat Aura Bad Boy dari seorang Kevin.

"Dan jangan deket-deket sama laki-laki lain, kamu hanya boleh deket sama laki-laki selain aku sayang, Inget Itu! aku juga bakal ngawasin kamu" kata Kevin dengan Possesive nya, Kevin tidak mau gadisnya di milikin orang lain karena hanya seorang Kevin lah yang hanya boleh milikin Vania.

Vania lagi-lagi hanya mengangguk atau memberikan jawaban mengiyakan ucapan Kevin, karena sekarang Vania bener-bener takut dengan seorang Kevin Adriyan.

~kringggggggg ~kringggggggg

Dalam benak Vania bersyukur banget karena bel Masuk Istirahat sudah berbunyi itu bertanda waktu istirahat sudah habis dan siswa-siswi harus memasuki kelas nya masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang