sepintas masa lalu pt.02

29 7 0
                                    

semua orang berubah saat Qila koma, berubah untuk hijrah dan ada yang  berubah untuk jatuh kedalam larangan Allah

setahun telah berlalu, bunda senang melihat Qila telah sadar dari komanya, bunda pun  merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan kepada Qila sebelumnya, baba, umi, dan ayah pun merasa senang melihat kabar bahwa bunda Qila kini sudah hijrah, ayah Qila sudah seperti sahabat dekat dengan baba, umi pun sudah menjadi partner kajiannya bunda, semua kondisi sudah sangat membaik. Namun, orang dewasa tidak mengetahui kondisi bathin anak mereka. Azka merasa sangat bersalah dengan semua yang ia lakukan, ia merasa bahwa dirinya telah menghancurkan hubungan antara Azki dan Qila, tapi di satu sisi Azka benar-benar mencintai Qila.

Apa kabar Azki? 

dia menjadi sosok yang sangat luar biasa, kepintarannya membuat dia menjadi sosok dokter muda, hafalannya sangat luar biasa, lantunan ngajinya pun sudah seperti Azka, namun satu hal yang membuat dia berbeda dari masalalunya, yaitu kenyataan bahwa dia mencintai Qila dan dirinya tidak bisa terima bahwa Azka adalah tunangannya.

"Qila... Alhamdulillah.. anak bunda..." sahut bunda dengan penuh aair mata layaknya seorang ibu yang baru saja melihat putrinya untuk pertama kali.

"Bunda? bunda siapa?" sahut Qila

bunda terdiam ia lupa bahwa Qila telah mengalami benturan yang sangat kencang pada kepalanya, yang menyebabkan dirinya hilang ingatan, walaupun dokter bilang ingatan Qila sangat mungkin untuk bisa kembali

dengan penuh perjuangan bunda, baba, umi, ayah juga Azka untuk membuat Qila kembali mengingat akan kehidupannya, sampai saat itu tiba, Qila bisa mengingat semua ingatan yang dulu dia lakukan, cuman satu hal yang tidak bisa ia ingat, yaitu kenangan persahabatan mereka (Azka, Azki, Qila).

Azka berjuang sekuat tenaga agar Qila dapat mengenalnya bahwa dirinya adalah tunangannya, tapi Qila masih saja kesakitan apabila Azka menceritakan semua kenangannya dahulu bersama Qila dan Azki.

Azka sudah sangat kecewa karena Qila tidak bisa mengingat namanya, atau bahkan secuil tentang kenangan yang mereka jalin.

 tiba-tiba Azki datang di tengah malam untuk melihat kondisi Qila, Azki adalah satu-satunya orang yang tak pernah menemui Qila semenjak kecelakaan itu, dan sekarang ia tiba-tiba datang, disaat itu Qila sedang tertidur.

Azki melihat Qila, ia tersenyum dan ia berfikir, betapa bodohnya dia mencelakai orang yang dia suka, Azki pergi dengan meninggalkan sepucuk bunga mawar putih kesukaan Qila.

"Bunda!!!! Qila ingett satu hal baru!! Qila inget Azki!! Qila inget !!! bunda Qila ingin ketemu Azki!!"ujar Qila sambil memperlihatkan bunga mawar putihnya

"alhamdulillah... tapi Qila sayang, Azki sedang di pesantren sekarang dia ga bisa ketemu sama kamu.. maafin bunda ya.."

Azka sangat terpukul, mengapa dirinya tak ada di dalam memori Qila, mengapa Qila hanya mengingat Azki? bukan dirinya yang selalu berada di saat Qila susah, yang mampu membuat hati Qila luluh kepadanya dulu, kenapa sekarang tidak?

Azki sudah berjanji dengan dirinya jika ia bertemu dengan Qila ia akan bersikap seolah-olah dirinya hina dan tidak pernah bertemu dengan gadis kesayangannya itu

begitupun Qila, setelah ia teringat semua memorinya tentang Azki, dia tidak ingin bersikap seolah-olah terjadi masalah diantara mereka.

 Azka menyerah akan keadaan yang menyatakan bahwa Qila benar- benar tak inga dengan Azka, ia berjanji, bahwa ia akan bersikap seperti orang lain dan bukan menjadi tunangannya Qila.

mereka bertiga memilik rasa sakit yang amat dalam, persaahabatannya hancur karena cinta .

hingga akhirnya Qila memasuki suatu universitas, baba yang menyarankannya, untuk satu sekolah dengan Azka, sebenarnya dengan tujuan agar Qila dan Azka bisa kembali bersamaa seperti dulu, tapi pada faktanya mereka berdua saling bungkam, Azka mengubah penampilannya 100% berbeda dari sebelumnya, yang membuat Qilaa semakin buta dan tak mengenalnya, Azka selalu mengikuti lembaga-lembaga atau komunitas ilmu, Azka selalu memperhatikan Qila, Azka berhijrah dia berniat untuk melepas Qila, soal dia jodohnya atau tidak Azka serahkan kepada Allah.

tapi siapa sangka takdir mereka dimulai lagi saat Qila mulai mencintai lelaki bersura merdu di kampus masjidnya, dan disaat itu Azki datang ke kampusnya dengan membawa suasana semakin rumit, Qila bisa mengingat memori tentang Azki, namun yang menjadi masalah adalah kenyataan bahwa Qila tidak bisa mengingat kejadian disaat Qila tertekan dan berbelok dari jalan Allah, Qila juga tak bisa mengingat kejadian saat Azki menciumnya dan kenyataan bahwa Azka adalah tunangannya, soal Azki Qila bisa mengingatnya walau hanya sebatas  memori tentang masa SD nya. Namun tentang Azka? membayangkan wajahnya saja Qila masih samar-samar.

Hingga suatu kejadian membuat Qila ingat tentang semuanya. Azka, Azki, dan masa kelamnya.




Diantara dua Pria bersuara merduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang