memang aku merasa nyaman dengannya, tapi apakah masih ada cinta diantara kita?
tanganku bergetar, bukan karena Azka!
ini bergetar karena aku melihat tatapan Azki yang mendayu-dayu badannya tegap berdiri memperhatikan kami berdua, aku takut ini rasa bersalah bukan rasa cinta untuk Azki, ya Allah bagaimana ini?!
"Azka.. Qila gabisa jawab ini sekarang.."
"Gapapa Qila, gausah terburu-buru pikirin lagi aja, ini aku cuman mau balikin cincin tunangan kita dulu Qil.."
"Ah.. i..iya makasih Azka.."
dan mereka pun pergi melewatiku begitu saja, tatapannya sangat dingin, entah apa yang ada di dalam pikirannya apakah itu sebuah rasa bahwa dia masih mencintaiku atau membenciku? Azki aku ingin hubungan kita sebagai sahabat baik seperti dulu.
maafkan baru update lagi setelah sekiann lamanya hiatus, jadi ceritanya ga update terus gara-gara laptop nya error dan fyi mind map yang udh aku susun buat cerita ini hilang, dan aku mendadak lupa sama alur sendiri, so.. jadi maafin kalau ceritanya bakal telat update atau sedikit-sedikit teksnya, ini sedang mencoba mengingat kembali alurnya,
oiya tapi sebagai gantinya sambil nunggu cerita ini, ada cerita yang baru aku buat judulnya 'Jalan Cinta'
berlatar belakang pesantren! baca ya kawan-kawan..
maaf jadi berantakan kaya gini :(:(:(
bantu share nya ya ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara dua Pria bersuara merdu
RomanceKetika cinta datang dan Allah merestuinya.. . Hanyalah dari sebuah bayangan.. Hati ini.. iman ini.. pada awalnya terguncang karenanya..tak pernah kulihat wajahnya dengan jelas, tak pernah pula ku bertatap langsung dengannya ..hanya sekilas ku tahu...