"I miss you so bad"
Satu gumpalan perasaan hari ini kutitipkan di beranda maya.
Dan aku sama sekali tidak mengharapkan respon apapun.
Yang kutahu, semakin perasaan itu diredam, semakin ia memaksa keluar tanpa bisa kumuntahkan di tempat yang seharusnya. Karena ketika photo profilmu menghitam pada barisan kontak whatsapp. Saat itu, cuma di laman facebook berjuta juta kata rindu bisa kuendap.drrrt...!!! drrrtt...!!!
1 notifikasi menelusup kedalam layar ponsel.
Dan dahiku sedikit berkerut ketika 1 nama muncul disana. Nama yang tidak asing, tapi juga sudah lumayan usang di kepala."Moko Ryu mengomentari status anda 1 menit yang lalu"
"Moko.....Moko... Moko.... siapa ya... kok kaya ga asing namanya... oh iya emang namanya ga asing sih, kalo nama asing harusnya sih benedictus, atau stevano, atu lauren"
"oke .... mari lihat tanggapan si moko ini"
klik!
"Kamu jadi kacau gini men, wkwkwk, yuk ngopi ngopi, aku yang traktir deh, kamu masih di madiun kan?"
Melihat tanggapan si Moko ini,dahiku yang tadinya berkerut sekarang tambah kusut, penasaranku makin merajalele.
"kok dia tau aku tinggal di madiun? jangan jangan dia agen rahasia yang lagi mata matain aku pake satelit palapa yang terkoneksi ke parabola tv tetangga lagi, wah gawat!"
Satu persatu album fotonya ku obrak abrik, tapi yang kutemu cuma sekumpulan gambar tokoh game, Bakuryu, dari game Bloody Roar.
Sungguh... ingatan itu rasanya kaya tercekat diujung kepala, tapi susah di keluarin, aku ngerasa kenal sama Moko ini,
"Moko.... Moko... Moko...."
" Ah Iya! satu satunya yang tergila gila sama si tikus tanah bakuryu ini cuma satu orang!"
"Mocca Astaria Rengganis"
Perempuan tulen yang enggan mengaku sebagai perempuan.
Dan sekaligus partnerku kelayapan di jalanan sambil coret coret tembok sampai kejar kejaran ala film india sama satpol pp.Dia tidak pernah suka dipanggil Mocca, kurang maskulin katanya, jadi dia menamai dirinya sendiri , Moko.
YOU ARE READING
MOKO
Romancesemoga kali ini saya punya dorongan moral lebih untuk menulis cerita sampai selesai AL - FATIHAH....