Beberapa kalimat diketik panjang lebar dalam kolom jawaban chat.
Hara merasa, mungkin Moko cukup iseng untuk mau mendengarkan ganjalan hatinya hari ini. atau lebih tepatnya Hara cuma butuh tempat membuang amarahnya saat itu juga.kata demi kata beranak pinak diatas jemari dan layar ponsel Hara.
tapi kemudian ego lelakinya memaksanya untuk menghentikan itu."Hei Hara, kamu itu laki, ngapain cengeng ke perempuan!"
disapunya semua paragraf panjang melankolia sebelumnya, dan diganti dengan jawaban seadanya
"Hahahaha.. Ini baru bangun ko"
Ponsel dikunci, lalu disangkarkan pada hangat saku jaketnya.
Matanya masih liar menangkap ruang yang bisa dijadikan tempat untuk tidur setidaknya sampai Adzan subuh hari ini.Matanya berat, Hara baru tidur 2 jam saja tadi, karena mengerjakan lukisan pesanan orang. Kakinya pun sebetulnya lelah, terlebih jiwanya.
Imajiku menari....
lewati ruang sepi...
membunuhku perlahan dalam diam...Lirik lirik Back - Dalam diam sekarang mengalun mengisi langkah Hara yang sudah mulai gontai dan malas malasan.
"AKU TETAP DISINIII..!"
"TAK MAMPU TUK KEMBALII!""
"MEMBUNUHKU PERLAHAN DALAM..."tut... tut... !!!
Teriakan Hara mengikuti lirik lagu Back dihentikan secara paksa oleh panggilan yang menelusup masuk kedalam ponselnya.
Moko menelfon
"Iya Ko....?"
YOU ARE READING
MOKO
Romancesemoga kali ini saya punya dorongan moral lebih untuk menulis cerita sampai selesai AL - FATIHAH....