3. kenalan sama Alfian

3.5K 96 0
                                    

Kring....kring....

Bel tanda istirahat berbunyi, siswa-siswi Sma Mandala pun pada berhamburan ke kantin.

Sama dengan apa yang dilakukan Caca, Cika, Via, Lala, Raffa, Raffi. Mereka keluar kelas dan bertemu dengan Alfian yang memang sedang menunggu Caca.

"Hai sayang. Ke kantin yuk" sapa Alfian membuat teman-teman Caca pada melongo kecuali Cika tentunya.

Mereka terkejut karena Alfian yang biasanya memasang wajah dingin itu sedang dengan halusnya menyapa Caca.

Teman-teman Caca berbisik melihat Caca dan Alfian yang jalan didepan mereka menuju.

"Eh Cika, Lo ga kaget gitu ngeliat Caca dan kak Alfian?" tanya Via.

"Kagak. Gue mah udah biasa liatnya" jawab Cika santai.

"Udah biasa? Mereka adek kakak atau gimana?" tanya Lala.

"Yakali Alfian abangnya Caca. Abangnya Caca itu kak Raka si Kapten basket itu lho" ujar Cika semangat membicarakan tentang Raka, membayangkan Raka yang sedang berkeringat sambil mendrible bola saja sudah membuat Cika deg -degan.

"Terus?" tanya Via, Lala, Raffa, Raffi, dan Satrio serempak.

"Mereka berpacaran. Mungkin hubungan mereka udah sekitar 1 tahun 3 bulan" jawab Cika santai.

Santai banget malah. Ya karena Cika emang udah sering ngeliat Caca dan Alfian bermesraan dari Smp. Ampe bosen sendiri ngeliatnya.

Huwaaa Mamaaa Cika juga mau kaya gitu dengan kak Raka batin Cika teriak melihat Alfian dan Caca yang sedang berjalan didepannya sambil tertawa ria.

"What!! Jadi beneran Caca dan kak Alfian pacaran" seru Via kaget.

"Ho'oh. Kalau gapercaya tanya aja ndiri" tunjuk Cika ke Caca dan Alfian.

"Yahh bidadari guee" ucap Raffa sok dramatis.

"Yaahh ibu dari anak-anak gue" Raffi juga ikut menimpali.

Tanpa mereka sadari, mereka sudah tiba di kantin. Mereka duduk di satu meja besar. Mereka memesan makanan.

Sambil menunggu Caca mengenalkan Alfian ke teman-temannya.

"Kak kenalin ini teman-teman aku. Itu Via, itu Lala, dan Itu Raffa dan yang itu Raffi" bersamaan Caca menperkenalkan temannya, pesanan mereka telah tiba.

"Gue Ca? Ga lo kenalin nih gue ke cowo lo yang dingin kaya es batu gitu" tunjuk Cika ke dirinya sendiri.

"Ga perlu kali. Gue juga udah kenal lo dari Smp" jawab Alfian.

"Kan siapa tau lo lupa sama gue. Secara kan gue lebih cantik sekarang" ucap Cika sambil mengibaskan rambutnya.

"Kalau lo cantik, kok bang Raka ngga naksir sama lo juga ya? Sian amat ya, cinta bertepuk sebelah tangan. Haha sabar ya Cika" ucap Alfian sambil tertawa.

Cika yang mau menyuapkan makanan tidak jadi karna mendengar ucapan Alfian. Mukanya langsung cemberut mendengar itu.

"Kok cemberut gitu mukanya? Napa lo?" tanya Raka yang baru datang dan duduk disebelah Cika.

"Eh kak Raka. Ng--ngga kok kak" jawab Cika kaget plus gugup.

Cika gugup karena baru kali ini ia duduk sedekat ini dengan Raka.

"Kok gugup gitu? Gugup kenapa Cika?" tanya Raka lembut gitu.

"Dia gugup karena lo duduk dekat dia bang" sahut Caca yang langsung ditatap Cika tajam.

"Lha kenapa? Santai aja kali Cika" seru Raka dan merangkul Cika.

Dan Cika makin gugup, jantungnya aja berdetak ga karuan.

"Bang gausah ngebaperin Cika deh kalau emang lo gamau tanggung jawab" ucap Caca.

"Iya tuh bang. Lo ga sadar ya bang, kalau Cika selama ini suka sama lo? Tapi lo malah kaya ga peka gitu, kasian tau Cika nya digantung. Emang Cika jemuran apa? Pake digantung segala. Ya ga Cika?" tanya Alfian ke Cika.

Skakmat lo Cika.

"Emang iya lo suka sama gue?" tanya Raka menatap Cika.

Cika hanya bisa menunduk, ia yakin kalau pipinya sekarang pasti sudah semerah tomat.

"E-e--e--ngga kok kak" jawab Cika terbata-bata.

Cika ingin sekali mengutuk Caca dan Alfian sekarang juga. Bagaimana bisa mereka memberi tau bahwa ia suka pada Raka. Dikantin lagi.

Aduhhh awas ya lo berdua batin Cika geram.

"Yakin? Hmm padahal gue juga suka sama lu, tapi gue salah. Ternyata lo gasuka ama gue. Haduh sakit hati kakak ditolak" ucap Raka dramatis.

"Eh bukan gitu kak" ujar Cika dan menatap Raka.

Cika kira Raka tidak suka padanya, tapi ternyata ia salah. Rupanya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

"Terus? Yang bener gimana?" tanya Raka sok sedih.

"Emm---kakak suka aku sejak kapan?" tanya Cika.

"Hmmm.....sejak kapan ya?" tanya Raka dan seolah berpikir.

"Mungkin sekitar saat kamu sering main kerumah kakak, jadi kakak mulai suka" ucap Raka lagi.

"Kalau kamu suka kaka dari kapan?" tanya Raka.

"Udah dari Smp kak" jawab Cika.

"Wah udah lama juga ya. Gimana kalau kita jadian aja sekarang?" tanya Raka membuat orang yang berada disekitar mereka kaget

"APA?!!" teriak Cika.

"Gamau ya? Yaudah deh kalau emang kamu gamau" ucap Raka dengan wajah sedih.

"Ih bukan gituuu. Aku mau kok" ucap Cika malu-malu.

"Haduh sian amat yak kita. Hanya jadi nyamuk, daritadi dikacangin mulu. Dek Lala jadian aja yuk ama bang Raffa" celetuk Raffa.

Lala mendengar itu langsung memutarkan bola matanya. Bagaimana bisa ia mau pacaran ama Raffa yang modelan nya kaya begitu.

"Idih OGAH!!! daripada gue pacaran ama lo. Mendingan juga gue pacaran ama Raffi" bales Lala pedes.

Author : haha sian amat ya lu Fa

Semuanya sontak tertawa mendengar ucapan Lala.

"Jahat lo pada ama gue, lo juga Fi. Lo kan abang gue masa ngetawain adek ndiri sih lo, abang biadab lo!" ucap Raffa kesal

"Sakit hati babang Raffa dek lala ngomong nya nusuk amat kek pisau" ucap Raffa dengan wajah yang sok sok melas.

"Ngga usah melas gitu juga mukanya Fa. Gaada gunanya juga" celetuk Lala membuat mereka semua tertawa lagi, sedangkan Raffa makin cemberut.

"Haha sabar ya adekku. Abang lo ini emang ganteng sih, makanya seharusnya lo harus bangga punya kembaran kaya gue" ucap Raffi berbangga diri.

"Idih mual gue dengarnya Fi" sahut Cika dan seolah ingin muntah.

"Heh kok kamu udah mual aja sih? Belum juga aku apa-apain udah ada aja dede bayi nya didalem perut kamu" ujar Raka sambil mengelus perut datar Cika.

"Ish apaan sih kak" Cika menepis tangan Raka dan mereka semua tertawa.


***
TBC

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang