Sepuluh

2.5K 386 24
                                    

Tolong vote ☆ lebih dulu sebelum baca

Setiap makhluk diciptakan dengan takdirnya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap makhluk diciptakan dengan takdirnya masing-masing. Tuhan yang menentukan, kita hanya menjalankan. Seekor ular tidak ingin memiliki takdir hidup ditakuti makhluk lain karena dia berbahaya juga memiliki bisa. Begitu pun dengan Victory.

Dari sejak lahir, orang lain memang tidak bisa menerima kehadirannya. Bahkan Kim Namjoon, ayahnya sendiri, lebih mengharapkan putranya tidak terlahir di dunia. Tuan Namjoon sangat mencintai istrinya yang meninggal setelah melahirkan Victory, jadi sekarang ia membenci anaknya.

Victory berjalan sendiri menyusuri koridor sekolah yang selalu ramai. Sekeras apapun dia berusaha mengabaikan tatapan sinis teman-teman sekolahnya, tetap saja perasaan sakit itu ada. Memang banyak siswi yang menyukai Victory, tetapi lebih banyak lagi murid yang membencinya. Membenci dirinya karena kesalahan yang tidak ia perbuat.

Setiap hari, tanpa terlewat satu hari pun mereka mengolok-olok lelaki itu. Meski Victory tak menanggapi mereka. Ia pikir, semakin ditanggapi maka mereka semakin menjadi-jadi. Namun, lama-kelamaan, mereka tak pernah lelah menjelek-jelekan, perkataan mereka malah bertambah tidak karuan.

"Hei! V-hyung!" panggil seseorang dari arah belakang. Semua murid yang berada di koridor menatap malas seorang lelaki yang sekarang sedang berlari mendekati Victory.

Anak itu lagi, pikir mereka.

Namanya Jeon Jungkook. Murid kelas satu dan satu-satunya murid yang selalu ingin dekat dengan Victory. Semua tahu tentang hal itu.

"Kau ingin kemana?" Jungkook merangkul bahu Victory dan segera ditepis pelan oleh lelaki itu.

"Bagaimana kabar ayahmu?" tanya Jungkook. Masih tak ada satu pun sahutan dari Victory. Sepertinya Jungkook salah bicara, Victory terlalu sensitif jika membahas tentang Tuan Namjoon.

"Hyung, kau-"

"Lihat mereka!" Salah satu siswa bersuara dengan lantang. Mengeluarkan nada ejekan ke arah Victory dan Jungkook, membuat mereka berhenti melangkah. "Hei! Adik kelas! Apakah ayahmu berniat membebaskan Ayah Victory?" ejeknya.

Mendengar itu tangan Jungkook mengepal. Dia tidak bisa mengatakan ini merupakan hal yang biasa, dia tidak biasa diam saja ketika ayahnya direndahkan. Jungkook tidak terima, dia bukan seperti Victory.

Kaki Jungkook melangkah hendak membalas perkataan murid tadi dengan tinjuan. Tetapi Victory berhasil menahan lengan lelaki tersebut. Lelaki berwajah dingin itu menggelengkan kepala pelan seolah memberi isyarat bahwa membalasnya bukanlah hal yang tepat.

"Kenapa? Kau takut?" Murid yang Jungkook dan Victory kenali bernama Yuta itu tertawa remeh.

"Berhenti berdebat dengan orang seperti mereka," kata Victory kemudian menarik lengan Jungkook untuk menjauh. Sayangnya lelaki itu cukup keras kepala.

Innocent Mate » Taehyung ✖️ Lisa [TERSEDIA PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang