Innocent Mate » Taehyung ✖️ Lisa [TERSEDIA PDF]

Dua Puluh Satu

11 Oktober 1979

"Aku berhenti sampai di sini," kata Taeyong menolak ketika Jungkook memberi rencana baru. Lelaki Lee itu sudah tak mau tahu lagi. Pasalnya dia bekerjasama dengan Jungkook bukan semata-mata fokusnya hanya pada Victory. Taeyong berbeda dengan Jungkook yang memiliki dendam tersendiri.

"Dasar licik!" Jungkook menggeram, menaikkan nada suaranya hingga membuat Taeyong marah. Kerah kemeja Jungkook dicengkram kuat oleh Taeyong. "Jaga bicaramu, bodoh!"

Bugh!

Tubuh Jungkook menabrak dinding setelah Taeyong menendangnya. Sudut mata Jungkook melirik ketika Taeyong bersama kedua temannya berniat pergi.

"Nyatanya kau lebih licik dan jahat dariku, Jungkook-ah."

Kalimat tersebut diucapkan Taeyong sebelum beranjak meninggalkan ruangan. Sepeninggal mereka, Jungkook menunduk. Tangannya memegangi perutnya sendiri yang masih terasa sakit akibat tendangan dari Taeyong. Jungkook sudah sering mendapat perlakuan seperti ini.

Banyak orang beranggapan bahwa hidup Jungkook indah sejak dia kecil. Itu benar, Jungkook memang pernah ada di masa-masa dimana ia mendapat banyak kasih sayang dari kedua orangtuanya. Tetapi itu sebelum kasus yang menimpa Dokter Kim, Ayah Victory. Saat itu hidup Jungkook mulai berubah karena ayahnya yang seorang pengacara membela Dokter Kim, padahal yang masyarakat tahu Dokter Kim-lah pelakunya.

Setelah itu orang-orang mulai ikut membenci ayahnya, bahkan keluarganya, termasuk dirinya. Semasa menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama, keseharian Jungkook selalu diisi dengan bully-an dari teman-teman satu sekolah. Beberapa kali Jungkook pulang dalam keadaan babak belur dengan seragam kotor. Belum lagi ibunya yang sering memarahinya akibat melihat keadaan Jungkook seperti itu.

Jungkook mengerti bagaimana pusingnya ibunya untuk mencukupi kebutuhan mereka karena ayahnya sudah berhenti menjadi pengacara. Dan jalan satu-satunya untuk menyelamati diri sendiri, Nyonya Jeon akhirnya meninggalkan suami dan putranya. Penderitaan Jungkook belum berhenti sampai di sana. Akibat ibunya pergi, Ayah Jungkook malah sering mabuk-mabukan dan sering memukul Jungkook untuk melampiaskan emosinya.