Di pagi hari. Dua nyawa masih lelap dalam tidurnya dengan posisi berpelukan badan yg masih pada naekd. Hanya selimut tebal yg membungkus badan keduanya.
Tetapi sepertinya alarm di nakas samping ranjang mereka mampu membuat salah satunya terusik dan bangun..
"Emmhh..berisik banget sih, ga tau klo gue masih ngantuk" ucapnya pelan dengan mata masih terpejam
Kemudian ia membuka matanya tanpa menggerakan badannya sama sekali. Dia mengumpulkan nyawanya yg sempat kabur.
Beberapa menit kemudian. Dia sadar.
Mata batz melotot ketika pandangan pertama baru bangunnya harus melihat wajah musuh besarnya yg kini sudah menjadi istrinya.
"Sejak kapan gue meluk dia, kenapa juga tangan gue ada di dadanya" ucap batz pelan dan segera menarik tangannya lalu duduk.
Batz menarik selimutnya menyelimuti tubuhnya batas dada.
Batz menatap nae yg masih lelap. Batz semakin intens memperhatikan setiap lekuk wajah istrinya yg masih betah di alam mmpinya dengan wajah tanpa dosa nafas teratur
Senyuman tipis terukir di bibir batz lalu tatapannya beralih pada perutnya. Batz mengusap perutnya yg masih datar senyumannya makin mengembang.
"Morrning sayang, terimakasih udah nyatuin mama sama waria yg ada di samping mama ini. Kayanya mama mulai jatuh cinta sama waria ini" ucap batz dalam hati senyuman batz makin lebar dengan ucapannya sendiri.
Pandangan batz kembali ke wajah nae..
Batz menyodorkan tangannya berniat mengusap wajah nae tetapi sepertinya tak beruntung. Nae terusik dengan cepat kilat batz menark tanganya dan memalingkan wajahnya. Wajah batz sedikit mengadah ke atas ia berpura pura menggaruk kepala bagian belakangnya dengan santai.
"Engghhh...eh sayang lo udah bangun" ucap nae serak pasalnya orang baru bangun
"Klo blom bangun ga mungkin gue duduk kaya gini" ketusnya tanpa melihat nae
Nae tersenyum dengan posisi masih tidur.
Nae mendekatkan badannya. Ia meluk pinggang batz dan mengusapnya.
"Isshh apaan sih peluk peluk gue" ujar batz memukul tangan nae dalam selimut
Nae acuh. Nae malah ngendus ngendus di bagian pantat batz.
"Bangun ga?" Gertak batz
"Galak banget sih" ucap nae perlahan sambil bangkit dan duduk
"Tutup bego" sentak batz melihat dada nae yg ke mana mana
"Emangnya kenapa? Bukannya lo udah lihat dan nikmatin" jawab nae santai
"Ughh mesum lo" batz mendorong jidat nae dengan telunjuknya hingga wajah nae mengadah
"Suka amat gilirin pala gue nanti klo gue bodoh gimana?"
"Emang lo udah bodoh!" Datar batz memalingkan wajahnya
"Morning kiss dong sayang" pinta nae sambil mengusap payudara batz dalam selimut
"Morning kiss morning kiss. Mandi udah siang kita kuliah" bentak batz menatap nae tajam sambil menaikan selimutnya
"Serem amat mata lo. Loncat baru tau lo buta selamanya. Mau" gertak nae tak kalah tajamnya
*plak
"Noh morning kiss buat lo!" Ucap batz
*plak
"Noh udah gue balas" nae membalas tamparan batz