*PRAANNGGGGGG
pak ziun melempar gucci besar yg sengaja terpajang di ruang tamu. Pak ziun mengambil separu pecahan tersebut. Dirinya yg sudah di selimuti oleh hawa nafsu setan dengan di penuhi emosi dia tak bisa mengontrolnya.
Dia sudah mengambil ancang ancang untuk membasmi nae menusuknya dengan pecahan gucci."Papiiii" teriak lisa yg barus sajah datang dan segera menahan tangan ayahnya. Lisa mengambil pecahan dari tangan ayahnya lalu memebuangnya jauh jauh
Sedangkan nae sudah tak berdaya di bawah sana.
"Apa apaan ini?" Tanya ibu sasa yg baru datang arisan melihat isi rumahnya sangat berantakan oleh pecahan gucci dan melihat nae yg sudah terpapar lemah
"Dia udah keterlaluan mih, dia udah bikin malu keluarga di depan pak nizzi, dia udah gila!" Sentak pak ziun menatap nae tak lupa telunjuknya sambil nunjuk nunjuk ke arah nae
Lisa membantu nae untuk duduk.
"Maksud papi apa? Kenapa dia sampe kaya gini? Papi memukulnya hah?" Bentak ibu sasa jongkok untuk melihat nae
"Sayang, kamu gpp?" Tanyannya mengusap darah nae yg semakin bercucuran
Nae hanya menunduk. Darah dari setiap sudut wajah nae cukup banyak termasuk dari sudut bibir dan matanya. Wajah nae sudah bener bener tak berbentuk alhasli pukulan pak ziun dan pukulan batz. Memer merah dan biru sangat jelas di wajah nae.
"Tadi papi dapat tlp dari pak nizzi, anak sialan ini udah menghamili anak gadisnya mih, dia udah bikin keluarga kita malu!" Tegasnya. Sukses membuat ibu sasa dan lisa terpaku shock
"A..a..apa?" Ibu sasa memegang dadanya yg sesak
Lisa diam mematung kemudian sadar melihat ibunya.
"Mih" ucap lisa mengusap ibunya yg shockhard
Nae hanya menunduk ia tak berani menatap ibunya maupun ayahnya.
"Na-nae" ucap ibu sasa menatap nae histeries
*plakk
Sebuah tamparan mendarat di pipi nae.
Nae sepertinya sudah kebal dengan apa yg ia dapatkan hari ini padanya. Nae hanya diam.
"Mami ga nyangka kamu sejahat ini nae, kamu bikin mami kecewa!" Ucap ibu sasa lemas dan setia memegang dadanya
"Ma-maafin nae mih" sahut nae masih menunduk
*plakk
Ibu sasa kembali melemparkan tamparannya.
"Kamu pikir dengan kata maaf kamu bisa segampang itu menyelesaikan semuanya hah? Kamu tau kan keluarga pak nizzi teman baik kami sejak lama. Dan mereka sangat baik, mau di taru di mana muka mami di depan mereka hah? Kamu bener bener keterlaluan!" Ibu sasa menangis
Lisa setia mengusap ngusap bahu ibunya guna menenangkan sang ibu.
"Kapan kamu melakukannya?" Tanya pak ziun datar
"Se...sebelum nae oprasi pih" jawab nae masih setia menunduk
"Anak sialan, sini kamu" pak ziun menjewer baju nae dan menariknya keluar
"Anak sialan. Kamu udah bikin nama ziun jhung jelek. Kamu udah merusak martabat papi nae nae suthatta"
*brukk
Pak ziun menjatuhkan badan nae ke teras.
Nae hanya meringis kesakitan.
Pak ziun hendak memukul nae.