Satu Jam Lewat Lima Menit...
Brakkk
Suara pintu terbuka kasar alhasil tendangan naenae yg baru masuk dengan di tangannya membawa tentengan plastik yaitu adalah pesanan batz.
Nafas nae ngos ngosan karna terburu buru akibat sudah lama membuat istrinya menunggu. Bagai mana tidak lama. Ia mendapatkan soto tersebut dari tempatnya setengah jam belum ngantri di sananya, jadi full bolak balik memakan waktu sampe satu jam lebih. Yg bener sajah jika soto yg nae dapatkan adalah seperti keinginan batz. Tentu sajah bukan. Saking frustasinya nae membeli soto kambing+ceker buaya yg sudah tercincang. Tetapi nae akan bilang itu soto seperti yg di inginkan oleh istrinya itu.Nae mendekati batz ke ranjang. Ia menghela nafas kecewa begitu melihat wanita itu sudah tertidur pulas.
"Gue hampir mampus di keroyok sang pengantri gara gara nerobos mereka demi lo, tapi lo-nya malah ngorok, klo ga inget lo lagi hamil udah gue bunuh lo batz!" Umpat nae menahan emosi yg sudah membakar dirinya
"Woy bangun, ini gue udah pulang, nih soto pesanan lo" ujar nae sedikit meninggi sembari mengoyahkan badan batz
Batz terusik dan mengucek matanya.
"Apaan sih lo, malam malam teriak teriak kaya setan alas" ujar batz kesal
"Ini pesanan lo" nae memperlihatkan sotonya
Batz menatap jam,
"Gue udah ga nafsu. Lo udah telat satu jam lebih" ucapnya sambil kembali merebehkan dirinya ke posisi yg semula
Nae menaikan satu alisnya lalu melempar soto itu ke lantai.
*PLAK
nae menabok pantat batz sontak batz bangun dan menatap nae tajam.
"Lo apa apaan hah?" Sentaknya
"Lo yg apa apaan batz? Lo tau ga, gue susah payah nyari soto itu, tapi lo ga ngehargai usaha gue, ini bukan yg pertama kalinya lo giniin gue, lo inget pas lo minta kacang ijo di waktu larut malam. Pas gue dapat lo ga makan malah di buang, dan pas lo minta rujak kelapa gue turuti tapi pas gue dapat lo buang juga dan banyak yg lainnya, mau lo apa hah? Lo ngidam apa ngerjain gue bego!" Bentak nae yg sudah di selimuti emosi nae berdiri sambil bertolak pinggang
Sepertinya kesabaran nae sudah habis karna memang itu bukan yg pertama kaliany baginya. Batz sering mengidam tengah malam dan saat nae mendapatkannya batz malah membuangnya atau tidak memakannya. Alasannya karna telat. Padahal ngidam batz tidak mengenal waktu sekalipun itu tengah malam tetapi nae seperti kalong yg mencari makanan tengah malam. Tetapi kali ini nae merasa terus di kerjain olehnya dan sudah terbakar emosi.
"Lo yg ga bisa nurutin ke mauan gue tepat waktu, jadi salahin diri lo" sahut batz datar dan memuter bola matanya malas
Nae mendengus kesal.
"Lo pikir gue orang sakti yg kapan lo minta sesuatu langsung gue kabulin dan langsung ada di depan lo hah? Semuanya butuh pencarian dan waktu, kecuali lo punya pabriknya, lo pikir ga harus nyari keluar apalagi di tengah malam semua orang juga punya lelah dan punya jadwal istirahat"
"Ga usah teriak teriak, ini di kamar bukan di hutan bodoh"
"KENAPA? Gue emosi ngidam lo ga wajar. Gue ga yakin klo anak yg lo kandung itu manusia, mungkin aja monster"
"Apa lo bilang? INI ANAK LO!"
"BODO"
*PLAK
*PLAK
"Durjana lo nae, berani nampar gue hah?"
"Lo bisa nampar gue kenapa gue enggak hah?"