Dengan tangan bergetar hebat batz. Berusaha melihat teshfek yg berada di tangannya.
Saat batz muntah muntah dan merasa mual batz langsung teringat kejadian sebulan yg lalu dengan nae. Batz segera ke toko terdekat untuk membeli teshfek ke hamilan.
Kini batz berada di kamar mandinya.
Rasa takut dan rasa deg degan sudah menyerang dirinya keringat batz sudah bercucuran...
Dengan pelan batz melihat hasilnya.
*Deg nyut nyut...
Jantung batz berdetak cepat lebih tepatnya shock bukan main...
Batz nge-zom saat melihat hasilnya. 'Garis dua' dan itu positif hamil.
Batz menutup mulutnya dengan tangan sebelah.
"Ga ga ga...ini ga mungkin!" Ucap batz lemah
Air mata batz langsung banjir.
Tenaga badan batz runtuh ambruk di lantai. Batz memeluk kedua lututnya. Batz menangis dalam diam.
"Naeeee" pekik batz meremas kepalanya frustasi...
○○○○○○○○○○○
"Selamat malam tante" safa jennie dan rose bersalaman ketika mmh batz memebuka pintu
"Malam sayang, tumben malam malam pada ke sini sayang" ucap mmh batz tersenyum
"Iya tante. Ka batz menyuruh kami ke sini, dia di mana tan?" Tanya jennie di ikuti anggukan oleh rose yg berdiri di samping jennie
"Oh...kalian masuk kamarnya aja ya. Dari tadi siang dia ngurung dalam kamar. Tante udah nyuruh dia makan tapi.... yaaa kalian tau lah batz gimana kerasnya" mmh batz nampak lesu
"Ok tan. Klo gitu kami masuk ya tan" bales jennie . Lagi lagi rose hanya mengangguk mengikuti jennie
"Silahkan sayang" ucap mmh batz mempersilah jennie dan rose masuk
"Permisi tante" ucap rose sopan
Jennie dan rose langsung berjalan ke arah di mana kamar batz.
*tok tok
"Ka. Ini kami" ucap jennie sedikit teriak
*ceklekk
Batz membuka pintunya tanpa bicara batz langsung mengisaratkan jennie dan rose masuk.
Mereka masuk. Batz langsung mengunci pintunya.
"Lo kenapa ka. Ko mata lo sembab?" Tanya rose yg sudah duduk di sofa
Jennie duduk di kursi meja rias batz
Batz duduk di samping rose.
"Gue gpp" jawab batz singkat sambil memalingkan wajahnya
"Klo lo gpp kenapa lo kaya abis nangis dan nyuruh kita ke sini malam malam gini" seru jennie sambil sibuk bercermin
"Iya ka" timpal rose terus menyelidiki batz
"Biasanya juga gitu. Gue nyuruh kalian ke sini kan" ucap batz menatap rose kilas dan jennie yg berada di sebrang
"Iya tau. Masalahnya kali ini beda. Ceritalah ka. Lo nyembunyiin juga percuma. Jelas jelas lo abis nangis. Ga mungkin lo nangis klo ga ada masalah yg cukup menyakitkan. Langka kan buat lo?" Ujar jennie kali ini melihat batz
"Iya ka. Kita siap ko dengerin curahan isi hati lo. Kita kan sahabat, jadi saling jujurlah...bagi kesedihan lo sama kita siapa tau kita bisa bantu!" Sambung rose memegang tangan batz