Sudah dua tahun kami bersama dalam suka maupun duka dalam artian berumah tangga dan sudah satu tahun sebelum menikah kami menjalin hubungan sepasang kekasih.
13 Agustus 2018, ia melamar ku didepan orang tua ku dan orang tua nya. Lamaran sederhana tapi mampu membuat jantung ku berdetak dengan cepat.
12 April 2018, Kami menikah di hadapan Tuhan kami bersumpah. Aku gugup sangat gugup saat sumpah itu dimulai. Aku takut semua nya tidak berjalan lancar entah aku yang salah atau Sehun yang bisa saja membuat kesalahan.
Fikiran negatif ku menghilang saat aku dan Sehun alias pria ku ini bisa melewati semuanya dengan lancar. Aku bahagia sangat bahagia bisa menikah bersama pria sepertinya.
Hingga tepat setelah dua Tahun menikah, ia berubah tidak peduli dan terkesan lebih kaku. Aku berusaha berfikir positif menghalau segala argumen yang terdapat di otak ku ini.
Aku hanya harus mempercayai nya dan terus mencintainya. Segala perhatian ku kepadanya tak pernah pudar ataupun hilang. Sebagai seorang istri bukankah itu kewajiban ku?.
Akan tetapi, Semuanya hampir 100% semakin berubah. Aku masih ingat akan rasa aura yang mencengkam dirumah ini.
Semuanya dimulai pada Senin tanggal 20 Oktober 2021. Suamiku Sehun Ardiansyah Putra Alaska, mulai berubah. Entah apa penyebab pria ku mulai berubah.
Aku hanya mengingat sebulan yang lalu aku dengan nya bertengkar sangat hebat. Aku takut akan emosi nya yang memuncak pada saat itu. Aku kesal ia mulai berani bermain fisik dan menyiksa ku. Aku lelah bahkan hanya untuk sekedar menutup mata pun aku lelah.
Helaan nafas kasar ku keluarkan menutup laptopku secara kasar. Aku tidak bisa fokus untuk mengerjakan karya novel terbaru ku. Fikiran ku terbagi - bagi saat ini. Aku sampai harus bulak balik ke jendela ruang keluarga untuk memastikan bahwa suami yang ku cintai sudah pulang.
Aku terduduk dikursi ruang keluarga dan mengabaikan deadline ku yang mungkin sudah akan tiba.
Tuk
Tuk
Tuk
Aku mengetuk - ngetuk kan jari ku dengan bosan dimeja.
Sudah 22.00 WIB malam. Akan tetapi, suamiku belum menampakkan batang hidungnya. Harus berapa lama lagi aku menunggu? Aku bosan.
Aku mengantuk hingga suara pesan masuk menyadarkan ku dari rasa kantuk yang menyiksa ini.
Ting!
To: YewonWilliam97@gmail.com
From : ChanyeolPrasetya12@gmail.comSubject : Dobi Rindu Yewon!.
" Hai, Ji. Apakabar Lo ? Lo baik - baik saja kan? Bagaimana dengan Sehun? Ah besok Gue akan kembali ke Indonesia. Lama - lama di LA membuat Gue muak haha. Ah! Pasti disana sudah sangat malam kalau begitu selamat malam, Ji."
Ah ! Ternyata itu Chanyeol. Pria tampan ketiga setelah Sehun suamiku. Aku tersenyum akan pesan singkatnya. Ia begitu sibuk di LA hingga lupa pulang ke Indonesia. Aku segera membalas pesan nya karena tak ingin ia menunggu ku lama.
To : ChanyeolPrasetya12@gmail.com
From : YewonWilliam97@gmail.comSubject : Dobi Jelek!
Tentu kabar ku dengan suami ku baik - baik saja tidak perlu khawatir karena ia semakin hari semakin mencintai ku. Hahaha.
Apa perlu ku jemput?. Kau yang ingin ke LA jadi berhenti mengeluh Tn. Prasetya!. Disini baru jam 22.00 belum terlalu malam.Aku segera mengirim balasan singkat ku kepadanya. Hingga suara mesin mobil terdengar di telingaku.
Senyum ku melebar saat suami ku pulang !. Dengan cepat aku segera menyiapkan air panas untuk nya dan menyambutnya menghiraukan pesan singkat yang sangat ku yakin itu dari Chanyeol!.
Krek.
Tepat ketika ia membuka pintu aku menyambutnya.
Datar!
Dingin!
Selalu seperti ini setelah sebulan yang lalu. Aku membuka jas nya ah lebih tepatnya membantu melepaskan dasi dan jas nya.
Tampan!
Suamiku selalu tampan!. Aku semakin mencintainya.
"Mas, air hangat sudah aku siapkan dan makan malam sudah aku siapkan juga. Mas, mau makan dulu atau langsung mandi?."
Aku menunggu nya dengan harapan ia akan makan bersama ku.
"Hm. Terimakasih. Mas, ingin mandi saja. Mas, sudah makan malam. Kalau begitu mas mau masuk ke kamar ya, Ji."
Hah!.
Aku lagi - lagi menghela nafas panjang sudah sebulan priaku menghindar untuk makan malam.
Aku hanya mengangguk pasrah. Ku peluk erat Jas hitam milik suamiku dan ku cium aroma yang kuat dari Jas nya.
Tangan ku mengepal! Wajah ku memerah menahan emosi!.
Pria ku benar - benar berselingkuh?.
Wangi ini aku kenal, ini adalah parfum yang pernah kucium satu bulan yang lalu!.
"Mas kau mengkhianati ku?!"
Langkah lebar ku mulai melangkah menghampirinya.
" Brengsek!. Kau menuduh ku?!."
Aku terkejut akan ucapan nya. Akan tetapi, segera aku membalas ucapan kasarnya.
"Mas! Aku hanya bertanya! Tak perlu berkata kasar seperti itu! ."
" Kau jelas - jelas menuduh ku!. Kau mau Mas hukum?!. Mau Mas kurung kamu di gudang belakang?!. JAWAB YEWON!."
aku memundurkan langkah ku secara perlahan.
Brak!
Aku membanting pintu kamar dengan sangat kencang!. Langkah ku, ku arahkan ke kamar kosong di lantai dua. Ku buang sembarang jas milik pria ku!.
Mata ku memanas! Sangat panas hingga lelehan cairan bening keluar dari mataku.
' kau jahat Mas. Mari kita lihat siapa yang akan bertahan dengan penderitaan ini!.'
TBC ? '-' yah 🙁
Ini begin ver Yewon ya! Next chapter ver Sehun!. Mari kita berhitung bersama!
1
2
3
Voment Juseyo 🙁. Anti plagiat plagiat club oke !.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt || The First Story
Non-Fiction[ DALAM TAHAP REVISI ] Romance. Takdir mempermainkan kita dengan mudah. Lalu siapakah orang ketiga yang sebenarnya?. Aku? Kamu? Atau dia?. Siapakah yang paling terluka dikisah ini?. Benarkah jika aku yang paling terluka? Atau 'dia' yang sesungguhny...