Begin IX

149 26 10
                                    

07:30 AM

Dari lantai 2 tepatnya di sebuah kamar yang bernuansa begitu penuh dengan warna cream dan menenangkan, Yewon menatap keluar jendela dengan pandangan sendu. Ia melihat suaminya sudah pergi, bahkan tanpa pamit kepadanya.

Yewon menghela nafas secara perlahan. Lingkaran mata panda terlihat jelas di kedua matanya. Ia benci saat pikirannya sudah melalang buana untuk berpikiran positif. Akan tetapi, ia tidak bisa.

Jari-jari lentik milik Yewon masih dengan nyaman menggenggam gelas berleher panjang yang bersisi Wine semerah darah yang mengisi gelas cantiknya. Pertengkaran ia dan Sehun membuatnya tidak bisa tidur dengan nyaman.

Saat tertidur dan ketika alam mimpi mencoba menghampiri nya, ia selalu terbangun dan itu terus terjadi sampai jam 01:30 AM. Ia memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan meneruskan naskah novel milik nya. Sayangnya, usaha Yewon sia-sia. Ia sedang kacau ----sangat kacau-----.

"Kamu membuat aku kacau, Mas. Aku benci itu."

Yewon memutuskan untuk menaruh gelas berleher panjang yang berisi wine itu di atas meja santai berbentuk bulat tidak jauh dari tempat nya berdiri. Ia melangkah ke kamar mandi dan berusaha menjernihkan pikirannya.

Yewon berendam di dalam bathtub yang di penuhi dengan air dingin dan aroma lavender yang ia tuangkan sebelum dirinya berendam. Ia memejamkan matanya berusaha untuk tenang dan rileks. Sekali saja, pikiran sialannya harus menghilang dari otak nya.


********

10:00 AM

RG'and Bar merupakan tempat berkelas yang hanya bisa dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai kartu VVIP. Kartu VVIP milik RG'and Bar merupakan kartu yang diberikan langsung oleh pihak perusahan RG'and Bar. Kartu ini hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai kemampuan finansial di atas rata-rata dari setiap negara hanya beberapa orang yang memiliki kartu VVIP RG'and Bar secara resmi. Tempat ini cukup jauh dari jangkauan orang-orang yang luar, sudah dikatakan hanya orang-orang tertentu yang bisa memasuki RG'and Bar. Bar ini buka 24 jam membuat pemilik kartu VVIP bisa datang kapan saja, tergantung keinginan mereka ingin datang kapan.

Pria berparas tampan, tinggi, putih terlihat sedang tertawa bersama dengan wanita cantik, anggun, dan berkelas. Mereka menikmati setiap momen perbincangan yang mereka lakukan. Tidak ada rasa canggung menyelimuti keduanya. Obrolan mereka harus terhenti sejenak saat email masuk dari salah satu ponsel milik mereka.

"Eh?. Chan sebentar ada email masuk, gue mau mengeceknya dulu."

"Iya, Jen. Santai aja."

Jennie Aulia Prasmana dan Ananda Chanyeol Prasetya Purnawarman, merupakan kedua orang yang sedang melakukan reuni, pria tampan dan wanita berkelas itulah mereka. Tidak jarang, bahkan sudah sangat sering mereka diperbincangkan oleh para sosialita.

Mata bulat Chanyeol menatap Jennie dengan bosan, ia mendengus melihat Jennie sudah mulai sibuk dengan ponsel pintarnya. Chanyeol menghela nafas sebelum ia bertanya kepada Jennie, "Jennie, Lo sedang melakukan apa?."

Jennie menatap mata bulat Chanyeol dengan sekilas dan entah sadar atau tidak dirinya sejak tadi mengucapkan kata-kata yang sedikit baku dan mengalir begitu saja, "Tidak, Gue tidak sedang melakukan apa-apa."

Chanyeol hanya merotasikan kedua matanya dengan jengah, "Lo jangan bohong sama Gue, Jen."

"Terserah Lo aja, Chan.-", Jennie mulai bangkit dari duduk nya setelah menghela nafas perlahan entah mengapa ia tiba-tiba saja merasakan perasaan yang membuat nya gelisah dan ia benci itu.

Hurt || The First StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang