[02]

362 69 18
                                    

Keadaan di kantin tak begitu ramai. Hanya diisi oleh beberapa orang murid yang tengah membolos ataupun mengisi jamkosnya. Dan Suzy jelas tak mempermasalahkannya. Bahkan ia menyukai kelenggangan ini.

Dengan segera Suzy melangkah menuju pantry makanan yang akan ia pesan. Melihat-lihat makanan terlebih dahulu, akhirnya Suzy memutuskan memesan pasta untuk kali ini. Ditemani dengan red soda yang sudah ia inginkan sejak kemarin-kemarin hari.

Tanpa banyak bicara, Suzy menghabiskan makanannya dengan rakus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa banyak bicara, Suzy menghabiskan makanannya dengan rakus. Tak ada yang namanya makan princess. Sebagaimana anggun pun seorang Bae Suzy, ia tetaplah seperti gembel yang kelaparan saat makan.

Saat tersisa satu suapan terakhir, gulungan pasta di garpu nya telah tandas dimakan oleh orang yang tiba-tiba datang dan duduk disamping Suzy. Membuat sang pemilik pasta merasa kehilangan suapan terakhir.

Si pencuri terus saja mengunyah pasta dimulutnya sembari tersenyum kepada Suzy, bertindak seakan-akan ia tak melakukan kesalahan. Dan hal itu jelas membuat Suzy kesal. Kekesalan Suzy bertambah saat pria tadi menggerakkan tangannya untuk mengambil gelas soda yang berisi setengah dan meminumnya hingga tandas. Tak memperdulikan Suzy yang kini tengah bersiap-siap untuk mencekiknya.

"Jangan mencekikku!" larang sekaligus permohonan dari pria tadi begitu kedua lengan Suzy tengah mengambang diudara, siap untuk mencekiknya.

"Kau menyebalkan!" umpat Suzy sembari memukul punggung pria itu.

"Hey babi, berhenti memukulku, kau lupa aku masih harus bekerja nanti? Bagaimana jika tulangku patah semua karena disiksa babi liar sepertimu, ehh?"

Mata Suzy sudah membola melihatnya, api imajiner mungkin sudah keluar dari matanya. Tak terima diucap babi oleh orang yang lebih mirip babi menurutnya.

"Jeon Jungkook?" panggil Suzy sembari memaksaan bibirnya untuk tersenyum manis yang kini lebih terlihat seperti senyum menuju neraka bagi pria yang dipanggil Jungkook tadi.

"Ya?" sahutnya tak yakin.

"Kau pilih ya, tangan kananku rumah sakit. Tangan kiriku tempat pemakaman umum. Kau memilih ke ruang mayat dulu atau langsung di kebumikan?" tanya Suzy sembari mengacungkan kedua tangannya, memberi pilihan yang membuat Jungkook susah untuk sekedar menelan ludah.

"H-hey turunkan lenganmu! Kau ini perempuan ingat." titah Jungkook bersusah payah mencoba terlihat galak.

"Dasar banci!" gerutu Suzy lalu menurunkan tangannya dan kembali menghadap ke depan.

"Zy."

Suzy berdeham sebagai balasan, matanya fokus pada sosok yang kini tengah memasuki kantin dengan penuh pesona.

"Kau tahu Jaekyung?"

Suzy terdiam sebentar. Lalu mengalihkan tatapannya pada Jungkook.

"Jaekyung si model, anak kelas akhir?" tanya Suzy memastikan.

"Iya."

"Memangnya kenapa? Apa dia mencari masalah?"

"Tidak. Hanya saja..."

"Ayolah Jeon, jangan mengulur waktu."

"Sepertinya aku jatuh hati padanya."

Suzy terdiam beberapa detik. Mencerna ucapan Jungkook sebelum akhirnya menggebrak meja dengan keras dan berdiri membuat perhatian seluruh penjuru kantin menatap ke arah mereka.

"Kau tak boleh-hmmmppp"

Untung saja Jungkook siap siaga. Segera ia membekap mulut Suzy yang pasti akan berucap dengan volume tinggi. Ia menunduk kecil sembari tersenyum kepada orang yang menatap kearah mereka, tak lupa mulutnya merapalkan kata maaf berulang kali. Lalu menarik Suzy agar duduk kembali.

"Tenanglah kelinci rabies." titah Jungkook sembari melepaskan bekapannya.

"Tanganmu bau sekali Jeon!" sungut Suzy sembari mengusap usap mulutnya kasar, guna menghilangkan jejak tangan Jungkook.

"Ahh, aku baru saja buang air kecil tadi. Dan lupa tak cuci tangan."

"Kau gila?!" teriak Suzy tertahan sembari menatap Jungkook horror.

"Tentu saja bercanda! Aku ini anak terbersih satu sekolah." ucap Jungkook tak kalah kencangnya, bernada ia hanya menjahili saja.

"Dasar kelinci sialan."

"Berisik kelinci rabies."

"Kelinci berotot!"

"Kelinci berlemak!"

"Kelinci gila!"

"Kelinci autis!"

"Kelinci tua!"

"Kelinci lapuk, cerewet, menyebalkan!"

"Sudahlah. Sampai mana aku tadi?"

"Jaekyung. Jatuh cinta. Aku." jawab Jungkook patah-patah. 

"Kau tak boleh jatuh cinta pada Jaekyung! Gadis itu sudah memiliki macan pendek bermulut pisau! Kau jelas bukan tandingannya gila."

Tiba-tiba nampan berisi makan siang tersimpan di meja dihadapan Bae Suzy, disusul seseorang yang duduk disana.

"Apa kalian sedang membicarakan aku?"

Gila! Mati saja kau Suzy.

Losers In Front of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang