Menikah di usia 20 tahun bukanlah impian dari Arisha Ayyara. Saat teman-temanya sibuk kuliah, bekerja, atau melakukan saja setelah keluar dari masa SMA, ia justru terjebak dengan status baru yang ia sandang. Nyonya Reynand Abrisam.
Rasanya masih seperti mimpi. Bayangan wajah pucat Aurora yang terkapar di kamar mandi, kesedihan ayahnya, kebingungan seluruh anggota keluarga, hingga gambaran laki-laki melangkah masuk dengan setelan jas berwarna silver, dan dirinya yang berlari ke tengah-tengah keluarga berputar-putar dalam kepalanya.
Ini adalah hari kematian kakaknya, sekaligus hari pernikahan dirinya dengan mantan calon kakak iparnya yang merangkap sebagai mantan pacar pertama.
Suara gerbang terbuka mengembalikan fokus gadis itu. Ayya melirik pria disampingnya, namun kembali membuang muka ketika Rey tiba-tiba menolehkan kepalanya. Mobil mereka memasuki halaman luas dengan pemandangan indah di sepanjang jalan menuju pintu utama. Setelah resepsi pernikahan selesai disenggelarakan, Rey langsung memboyong istrinya ke rumah pribadinya. Ayya sempat menganga sebentar menyaksikan bangunan berwarna putih dengan pilar-pilar besar berdiri kokoh dihadapanya.
Pintu mobil terbuka, wajah kaku, dingin, dan amat tampan terus diam di sisa perjalanan mereka mengulurkan tangan mengajak Ayya keluar. Mungkin lebih tepatnya agar Ayya sadar bahwa mereka telah berganti status dengan begitu cepat dalam waktu singkat. Menunjukkan bagaimana kehidupan mereka yang baru saja akan dimulai setelah sempat berakhir selama bertahun-tahun.
"Aku bisa sendiri." Ayya meraih gaun pengantinnya- yang disiapkan dengan begitu tergesa-gesa dengan ukuran tubuh yang tidak sesuai sama sekali- bersiap untuk keluar. Ia masih merasa tidak nyaman jika harus berinteraksi lebih dengan Rey.
Laki-laki itu hanya menoleh sekilas lalu meninggalkan Ayya yang kerepotan dibelakangnya. Tabiat yang sama. Punggung lebar itu kembali mengingatkan bahwa seorang Rey tidak akan pernah berubah. Laki-laki yang dingin, kaku, dan tidak punya hati itu sama persis dengan Rey dua tahun yang lalu.
Ayya mengusap pipinya. Mengambil koper lalu melangkah pelan menapak karpet merah dengan perasaan sedih. Jika begini, bagaimana pernikahan mereka bisa berjalan. Sedangkan keduanya tidak saling mencintai. Sungguh kesalahan terbesar saat Ayya memutuskan menggantikan kakaknya untuk menjadi pengantin pengganti.
Seorang ibu-ibu berdaster datang dari arah belakang. Wajah itu tampak keriput dengan usia kisaran 40 tahun, dengan rambut digelung rapi juga sendal jepit merk swallow. "Biar saya saja, Nyonya?" perempuan itu mengambil alih koper Ayya. "Nama saya Maemunah. Saya kepala pelayan di rumah ini."
Maemunah melempar senyum hangat melihat wajah nyonya barunya yang terlihat kebingungan. "Mari, saya antarkan ke kamar Tuan."
"Panggil Ayya saja, Bi. Nama saya Ayya." ucap sang nyonya sambil tersenyum.
Sebenarnya Ayya masih bingung dengan perkataan Maemunahi yang memperkenalkan diri sebagai kepala pelayan. Sedangkan yang Ayya lihat tidak ada satu orang pun yang berkeliaran di rumah selain keadaan ruangan yang begitu sepi.
Rumah Rey ada dua lantai. Ayya berdiri di tengah-tengah ruangan berukuran besar atau sama lebarnya dengan aula sekolahnya dulu. Temboknya berwarna putih, memberi kesan bersih. Ada jendela besar disamping tangga yang meliuk-liuk di sisi sebelah kanan. Guci-guci besar berdiri kokoh di beberapa tempat. Ayya sempat terperangah menemukan piano berwarna hitam berada dibagian paling sudut menjorok ke arah Maemunah datang tadi. Jelas rumah ini besar sekali. Ayya sempat berpikir apa pekerjaan Rey hingga mampu memiliki rumah semewah ini.
"Mari, Nyonya, kamarnya ada di lantai atas." Ayya tersenyum tipis membiarkan dirinya kembali dipanggil Nyonya. Maemunah menuntun Ayya sampai di depan sebuah pintu besar berwarna putih lalu meninggalkanya setelah menawarkan bantuan yang ditolak lembut oleh Ayya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti ✔ [Sudah Terbit]
Romance(Mature romance) Ayya memilih menikah dengan Rey karna calon yang akan dinikahi Rey meninggal sebelum pernikahan. Ayya adalah adik Aurora, kakak sekaligus calon pengantin sesungguhnya. Aurora memilih bunuh diri karna merasa malu dengan dirinya sendi...