"Lihatlah keramiknya telah membunuh kopi si gadis berambut sebahu itu. Ia hanya memandangi jendela yang basah oleh hujan di bulan September. Selama tujuh tahun ini, aku hanya melihat ia datang kemari saat musim hujan telah datang" bisik waiters cafe remember dari kejauhan
"Apa yang dia bawa di lehernya?" Tanya seorang pelanggan
"Entahlah, ia memakainya sejak dua tahun terakhir"
"Kau pernah berbicara dengannya?"
"Jangankan berbicara dengannya, memesanpun hanya sebatas menuliskan di atas kertas yang ku sodorkan"
"Dia selalu duduk di meja itu" sahut Ameera seorang penyanyi band indie yang biasa menebar nyawa di setiap sudut cafe
"Ya, aku sengaja memasang papan reserved di meja itu saat musim hujan datang" balas seorang waiters lain
"Kau tau banyak tentang dia, bukan?"
"Mungkin tau atau mungkin hanya merasa tau" kata waiters yang sering disapa Bee
Bee kemudian menarik napas panjang dan melenggangkan kakinya menuju kamar mandi. Semua wajah yang telah mendengar perkataan Bee seolah telah digantung di ujung langit-langit. Pertanyaan melayang-layang di kepala para pelanggan cafe dan waiters lainnya. Siapakah gadis berambut sebahu itu? Apa yang membuatnya hanya datang ke cafe pada saat musim hujan? Mengapa ia selalu duduk di meja nomor 8 tepat di sebelah jendela? Bahkan pertanyaan-pertanyaan itu datang hampir tujuh tahun belakangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINMEMBER
Roman pour AdolescentsKau dan aku serupa hujan dan teduh Pertemuan kita indah Namun tak benar-benar sampai pada titik temu yang utuh -Nandira Mabela- _____________________________________________________________ Nandira adalah seorang gadis yang setiap musim hujan datang...