Satu hari yang panjang terasa seperti hanya satu detik
Setiap hari seperti sebuah kisah yang ditulis untukmu - What is Love🍁🍁🍁
Akhirnya Manda dan Dio sampai juga di sekolah, yang untung saja gerbangnya belum ditutup jadi bisa masuk deh. Ya walaupun tinggal beberapa menit lagi bel masuk dibunyikan.
Mandapun turun dari kendaraan sepeda motor itu, lalu memberikan helmnya pada Dio dan langsung bergegas meninggalkan area parkiran.
"Manda!"
"Manda tungguin main tinggal aja."
"Woy!"
Karena masih tidak mendapatkan respon dari Manda, Diopun mensejajarkan langkahnya dengan Manda.
"Manda ko main tinggalin aja si, gak nungguin gue."
"Apaan sih berisik tau gak, masih pagi yo," ucap Manda dengan ekspresi datarnya
"Kata siapa udah malam coba, Man," ucap Dio tak kalah datar dan hanya dibales dengan delikan kesal dari Manda.
Karena percuma ngomong sama Dio itu gak jelas, bikin mood ancur aja masih pagi juga.
"Yaudah sana masuk kelas gih,"
Dengan berat hati, Manda mendorong Dio dengan sekuat tenaganya agar masuk ke kelasnya, yaitu kelas XI Ips 1.
Kelas Manda terletak tidak jauh dari kelasnya Dio hanya terpaut beberapa kelas saja.
......
"Pagi temanku yang bawel, Nasya Lestari Salsabil." sapa Manda kepada sahabatnya sekaligus teman sebangkunya itu.
Nasya adalah teman sekaligus sahabat Manda yang cantik bawel alay sedunia, tetapi Nasya bisa menjadi teman yang baik dengan selalu ada disaat susah maupun senang. Mereka sudah berteman sejak dari kelas 10. Mereka beruntung bisa sekelas kembali di kelas 11 ini dan bisa menjadi teman sebangku lagi.
"Pagi juga temanku yang gak kalah bawel." sapa Nasya
"Ish, lo mah gitu sama temen sendiri." kesal Manda
"Hehe iya iya maaf ya sayangku cintaku."
"Lebay banget sih jijik tau gak."
Kadang Manda sendiri juga bingung kenapa memiliki teman yang tingkat kelebayannya itu tingkat ekstrim, maafkan temanku ya allah.
......
Bel istirahatpun berbunyi pertanda kegiatan pembelajaran selesai, murid-murid di kelas Manda, kelas XI ipa 3 pun segera berhamburan keluar kelas untuk sekedar pergi ke kantin dan bergosip ria.
"Lo gak ke kantin, Man?" tanya Nasya
"Males gue pasti rame banget kaya di pasar, ogah ah."
"Yaudah gue mau ke kantin dulu ya, laper gue belum sarapan."
"Yaudah sono pergi."
Akhirnya di kelaspun hanya menyisakan Manda seorang karena hampir semua teman sekelasnya pergi ke kantin.
"Gak ke kantin?" tanya seseorang yang sedang berdiri di depan pintu kelas Manda
Tanpa melihat orangnya pun Manda sudah bisa menebak siapa yang tengah berdiri di depan pintu kelasnya itu.
"Gak males, mau ngapain kesini?" tanya Manda yang masih fokus ke ponselnya itu
"Ya mau ketemu lo lah siapa lagi coba."
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Teen FictionAku mencintaimu, bukan hanya karena siapa kamu. Tapi juga karena menjadi apa diriku saat bersamamu - Manda Anata Kusuma Kau tak pernah sama dengan yang lain. Kau itu penting selalu memiliki ruang khusus di hatiku. Jangan terus mengeluh perihal sifat...