Lucky One

51 26 17
                                    

Manda membuka jendela kamarnya yang terhubung juga dengan balkon kamarnya. Angin senja yang begitu sejuk dan damai menari nari di udara,menuntun Manda keluar kamarnya menuju balkon. Terpaan angin senja menyentuh wajah Manda dan mengibaskan rambutnya yang terurai.

Begitu nyaman menikmati angin dikala senja yang akan tenggelam dan digantikan menuju malam yang indah.

Mandapun mengambil alat-alat lukisnya yang sudah lama tak terpakai lagi. Entah ada sentuhan apa dalam diri Manda yang ingin melukis di sisa-sisa senja ini. Memang Manda sewaktu SMP pernah mengikuti ekstrakulikuler seni, terutama seni melukis.

Setelah dikira lengkap semua peralatan melukisnya. Manda duduk didepan kanvas berukuran sedang itu dan memikirkan objek apa yang akan Manda lukis. Setelah menemukan idenya Manda pun mulai mengambil kuas dan mencampurkan warna pada pallate.

Perlahan tapi pasti Manda mulai menggerakkan tangannya dengan lihai seolah Manda sudah mahir dan ahlinya pada bidang melukis, tanpa ragu Manda menggambarnya secara keseluruhan.

Karena agar tidak terlalu sepi Manda memutar lagu di tengah-tengah ia sedang melukis dan di sisa-sisa senja ini.
Manda memilih lagu Percayalah Afgan ft Raisa.

Entah kenapa Manda memilih lagu itu, yang jelas menurut Manda lagu itu cocok untuk diputar di saat-saat senja seperti ini,apalagi ditemani Dio kekasihnya. Romantis pasti

Karena itu pula Manda jadi teringat akan momen dan kenangan Manda bersama Dio sejak masa-masa pacarannya.

Manda melanjutkan melukisnya dengan ikut bernyanyi mengikuti irama lagu.

Manda sudah pada tahap melukis dimana di kanvas menunjukkan gambar wajah seseorang lengkap dengan alis yang tidak terlalu tebal, mata yang tajam tetapi apabila melihatnya meneduhkan siapa saja yang menatapnya,hidung yang mancung, bibir yang tipis disertai senyuman yang melihatnya meluluhkan hati dan lain-lain. Karena terlalu panjang jika mendeskripsikan apa yang Manda lukis.

Aku yang tak bisa melepaskan
Kamu yang menggenggam hatiku
Walau mungkin terlalu cepat
Bagi kita berdua
Untuk mengatakan

Manda mengingat Dio yang selalu menggenggam tangannya,menegaskan bahwa Manda tidak sendiri, dia punya orang yang selalu menguatkannya dan menjadi tombak pertahanan ketika dirinya rapuh dan yang selalu membuatnya tertawa meski harus mempermalukan dirinya sendiri.

Selamanya kita akan bersama
Melewati segalanya
Yang dapat pisahkan kita berdua
Selamanya kita akan bersama
Takkan ada keraguan
Kini dan nanti
Percayalah

Karena cinta dan Dio, Manda merasa banyak perubahan pada dirinya. Manda yang jutek kini berubah menjadi Manda yang ramah selalu tersenyum. Walau masih sulit bagi Manda, jika itu karena dan untuk Dio, Manda rela melakukannya tanpa ada keraguan sedikit pun di dalam dirinya.

Manda menyudahi kegiatan melukisnya karena hari pun sudah gelap. Tak terasa waktu begitu cepat, sehingga senja kini benar-benar sudah menjadi malam yang indah, yang dipenuhi bintang-bintang di sekelilingnya. Manda menaikkan kepalanya untuk melihat bintang-bintang diatasnya dan menutup matanya beberapa menit untuk merasakan kenyamanan di malam yang indah ini dan masih ditemani angin yang menyejukkan,namun lama-lama membuat dingin yang merasakannya.

Manda masuk kembali ke kamar, kemudian menutup jendela kamarnya agar angin dari balkon tidak masuk ke dalam kamarnya, dan menyimpan hasil lukisannya di dinding kamar yang bercat hijau tosca itu.

Manda menghempaskan tubuhnya ke tempat tidurnya, merasa lelah dengan apa yang Manda lakukan disepanjang hari ini. Kemudian Manda mencari keberadaan ponselnya itu, karena Manda merindukan Dio dan apa yang dilakukan hari ini oleh Dio tadi di sekolah membuat Manda beruntung memiliki kekasih seperti Dio.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang