Bab 1

546 36 7
                                    


*
*
*

“Emh..” lenguhan nyaman dan manja seorang pria, atau lebih tepatnya seorang suami. Tangannya melingkar di perut istrinya yang sedang memasak makan malam mereka. Ia menyamankan posisinya dengan menaruh dagunya di pundak sang istri dan mencium ceruk leher istrinya cukup lama. Sesekali ia mengusap perut istrinya, merasakan adanya kehidupan di dalam sana. Bayi mereka.

“Oppa jangan seperti ini, aku sedang memasak makan malam kita. Aku sulit bergerak jika kau memelukku begini,” Ujar sang istri berharap agar suaminya melepaskan lingkaran tangannya dan ia bisa memasak dengan tenang.

Shirreo.” Ucap pria itu seolah menegaskan jika dia tidak mau jauh dari istrinya itu. “Aku ingin berada di dekat istriku, apa tidak boleh?”

“Tentu boleh. Tapi nanti saja okay, aku sedang sibuk sekarang.” Ucap si istri berusaha memberi pengertian pada suaminya yang manja itu.

“Ya sudah kalau begitu.” Ucap Jiyong seraya melepaskan lingkaran tangannya di perut Chaerin dan berjalan kearah meja makan lalu duduk di salah satu kursinya. Sikapnya seperti anak kecil yang sedang merajuk karna tidak dibelikan ice cream oleh ibunya.

Chaerin melirik ke arah suaminya dan tersenyum. Chaerin meletakkan spatula yang dipegangnya dan menghampiri sang suami.

Aigoo… Suamiku yang tampan ini merajuk, hm?” rayu Chaerin pada Jiyong. Chaerin sedikit membungkuk di depan Jiyong dan mengusap lembut pipi kiri Jiyong.

“Hmm.”

Jiyong hanya bergumam menanggapi pertanyaan Chaerin. Chaerin tersenyum lagi melihat tingkah suaminya ini. Seperti anak kecil, pikirnya. Tapi Chaerin sangat mencintai namja yang seperti anak kecil ini.

“Jangan marah, yeobo.” rayu Chaerin lagi dan mengecup bibir Jiyong sekilas.

Jiyong sudah tidak terkejut lagi dengan perlakuan Chaerin ini, karna sudah pasti ia sering diperlakukan seperti ini oleh Chaerin.
Jiyong tersenyum nakal menatap Chaerin.

“Kenapa menatapku seperti itu, eh?” tanya Chaerin dengan wajah heran.

Jiyong masih saja tersenyum nakal lalu tiba-tiba menarik tengkuk Chaerin dan mencium bibir istrinya itu. Jiyong mencium Chaerin cukup lama hingga Chaerin kehabisan nafas dibuatnya.

“Emh~” desah Chaerin sambil mendorong Jiyong.

Jiyong pun melepaskan panggutan bibirnya di bibir Chaerin.

“Kau..hh.. membuatku kehabisan nafas, Oppa..hh...” Ucap Chaerin dengan nafasnya yang terengah-engah.

“Itu hukuman untukmu, Chagiya.”

“Ternyata menyuruh suami melepaskan pelukannya merupakan sebuah kesalahan dan harus dihukum.”

“Tentu saja.” Jiyong tersenyum puas.

“Dasar Jiyong pervert,” ladek Chaerin sambil menjulurkan lidah kearah Jiyong.

“Kau ini!” baru saja Jiyong ingin menghukum Chaerin lagi, namun niatnya terhenti karna mencium bau terbakar dari dapur mereka.

“Chagiya, apa kau mencium bau gosong?” tanya nya sambil mengendus bau itu lagi.

“Eoh... Bau apa ini?”

Jiyong dan Chaerin sibuk berpikir namun tidak menyadari apa yang telah terjadi di dapur mereka.

Aigoo, aku lupa!” teriak Chaerin yang teringat dengan makanan yang dimasaknya. Chaerin pun berlari menuju dapur untuk melihat masakannya dan mematikan kompor.

You've Hurt Me - Skydragon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang