Part 8

127 14 5
                                    


No edit, enjoy!

*
*
*




Normal POV


Drrtt
Drrtt

Ponsel Donghae yang ada di atas nakas bergetar kencang. Sang pemilik ponsel masih tertidur pulas di ranjangnya. Jelas saja, ini adalah hari minggu yang berarti waktunya Donghae bersantai dan beristirahat dirumahnya.

“Ugh.. siapa yang menelepon pagi-pagi buta seperti ini? Tidak tau diri sekali!” Umpatnya namun masih dengan memejamkan matanya. Donghae menjulurkan tangannya guna mengambil ponselnya di atas nakas.

“Yeoboseo~” Donghae menjawab dengan nada orang yang masih tidur dan belum sadar sepenuhnya.

“Donghae Oppa, hari ini aku kerumah mu ya. Eotte?” ujar suara disebrang sana. Yup, siapa lagi yang menelepon kalau bukan Chaerin. Donghae pun tersentak dari keadaannya yang setengah tidur ketika mendengar suara Chaerin.

“Chaerin-ah, ternyata kau. Ah tentu saja boleh, jam berapa kau akan datang?” Donghae menjawab dengan perasaan sedikit bersalah mengingat dia sempat mengumpat orang yang menelfonnya ini yang ternyata adalah Chaerin.

“Aku sudah ada di depan pagar rumahmu sekarang.” Jawab Chaerin polos.

“Mwo?”

“Ne. Cepatlah buka.” Donghae pun bergegas bangkit dari tempat tidurnya dan berlari keluar untuk membukakan pagar untuk Chaerin masuk.

Ish! Kenapa yeoja ini tidak memberikanku kesempatan untuk merapikan diri sebelum bertemu dengannya?

Pagar terbuka dan mobil Chaerin pun masuk ke pekarangan rumah Donghae. Chaerin turun dari mobilnya dan memperhatikan penampilan Donghae yang sangat berantakan.

“Hahahaha Oppa penampilanmu lusuh sekali.” Chaerin terkekeh geli melihat ‘style baru bangun tidur’ Donghae. Selama ini Chaerin selalu melihat Donghae yang selalu rapi, bersih, dan wangi. Chaerin belum pernah melihat Donghae saat baru bangun tidur dan saat ini Chaerin tertawa geli melihat Donghae yang sangat berantakan.

“Ish! Kau tidak memberiku waktu untuk mandi dulu sebelum menemui mu.” Donghae memanyunkan bibirnya seperti anak kecil.


“hahaha ne mianhae. Sekarang ayo masuk dan Oppa cepat mandi, aku akan membuatkan sarapan untukmu.” Ucap Chaerin sambil mendorong Donghae dari belakang.


Donghae hanya pasrah saja dengan apa yang dilakukan Chaerin.

Donghae pun bergegas masuk kekamarnya, mengambil handuk lalu masuk kekamar mandi sementara Chaerin membuatkan sarapan untuknya.

Chaerin meletakkan sepiring waffle di atas meja makan, dia juga sudah membuatkan kopi kesukaan Donghae.

“Cha! Semuanya sudah siap. Sekarang waktunya melihat Jung Hyun sudah bangun apa belum.”

Chaerin naik ke lantai dua rumah Donghae dimana kamar Jung Hyun berada. Chaerin membuka pintu kamar Jung Hyun  lalu masuk dan menghampiri Jung Hyun.

“Hey sayang, sudah bangun ternyata.” Chaerin pun menggendong Jung Hyun yang baru saja bangun, persis seperti Appa nya.

“Kajja kita mandi ne.” Chaerin mencium singkat pipi Jung Hyun lalu membawanya kekamar mandi dan dengan telaten memandikannya.

“Chaerin-ah, kau dimana?” suara Donghae yang memanggil Chaerin dari lantai satu terdengar sampai kamar Jung Hyun.

“Ne, sebentar~” Chaerin segera menggendong Jung Hyun yang sudah mandi dan berpakaian.

“Oppa, jangan teriak-teriak, seperti di hutan saja.” Protes Chaerin saat dia sudah ada didepan Donghae.

“Salah sendiri kau menghilang, Oppa pikir kau pulang begitu saja setelah membuatkan sarapan.”

“Memangnya aku pembantumu yang akan pulang setelah semua tugas selesai.” Jawab Chaerin kesal. “Itu sarapanmu sudah selesai.” Chaerin menunjuk makanan yang sudah ada dimeja makan.

“Apa itu enak?” Donghae memulai kebiasaannya menggoda Chaerin.

“Ya! Tentu saja enak.” Chaerin yang sudah kesal jadi tambah kesal karna ulah Donghae.

“Hahahaha wajahmu lucu sekali kalau seperti itu.” Donghae menertawai Chaerin yang sedang kesal membuat Chaerin semakin memanyunkan bibirnya.

“Jangan manyun begitu, masakan isrti Oppa pasti enak.” Donghae tersenyum manis kea rah Chaerin lalu duduk dan mulai memakan sarapannya.

Chaerin duduk di kursi makan disebelah Donghae sambil tetap menggendong Jung Hyun.


“Apa jagoan kecil ini sudah mandi?” Donghae menjawil pipi Jung Hyun.

“Tentu sudah, ciumlah dia sudah wangi kan.”

Donghae mengambil alih menggendong Jung Hyun lalu menciumi gemas pipi anaknya itu.

“Emh.. anak Appa wangi sekali hm? Siapa yang mandikan? Chaerin Umma?”

“Ne Appa, Chaerin Umma yang memandikan Jung Hyun tadi.” Chaerin menjawab pertanyaan Donghae dengan nada seperti anak kecil.


“Tenang saja Jung Hyun-ah, nanti Chaerin Umma pasti akan memandikanmu setiap hari karna sebentar lagi Chaerin Umma akan menikah dengan Appa mu yang tampan ini.”

Pipi Chaerin sontak memerah ketika mendengar ucapan Donghae barusan. Donghae hanya senyum-senyum namun tetap melihat kea rah Jung Hyun yang ada digendongannya. Donghae sudah bisa menduga ucapannya akan membuat pipi Chaerin memerah seperti kepiting rebus karna ucapannya walaupun Donghae tidak melihat kearah Chaerin.

“Ah aku akan buatkan susu Jung Hyun dulu ne.” Chaerin buru-buru pergi kedapur untuk menghidari taatapan Donghae yang sebentar lagi pasti akan melihat ke arahnya sambil tertawa karna melihat pipi Chaerin yang memerah.

Setelah selesai mendinginkan susu, Chearin pun memasukkan susu itu kedalam botol susu Jung Hyun kemudian menghampiri Donghae yang sedang sarapan sambil tetap menggendong Jung Hyun.

“Kemarikan Jung Hyun biar aku memberinya susu.” Chaerin duduk di kursi disamping Donghae.

Donghae pun memberikan Jung Hyun pada Chaerin dengan hati-hati lalu kembali melanjutkan sarapannya. Chaerin pun mulai memberikan susu pada Jung Hyun.

Tanpa sadar selagi Chaerin memberikan susu pada Jung Hyun, Donghae terus saja memperhatikan Chaerin.

“Kau sudah sangat pantas menjadi seorang ibu, Chae-ah.” Ujar Donghae pada Chaerin.

“Eh?” Sontak saja Chaerin menoleh kearah Donghae ketika mendengar ucapan Donghae tadi. Chaerin hanya bisa memandang Donghae dengan tatapan kosong.

Aku memang sudah menjadi seorang ibu, Oppa.

“Chae-ah, waeyo?” Donghae mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Chaerin karna melihat Chaerin yang melamun.

“Eh? An..aniyo, gwenchana.” Chaerin tersadar dari lamunannya dan hanya bisa tersenyum pada Donghae yang menatapnya heran.

“Jinjjayo?” sekali lagi Donghae bertanya karna tidak yakin dengan apa yang diucapkan Chaerin.

“Jeongmal” Chaerin menjawab denga tersenyum cerah seperti biasanya lalu melihat kearah Jung Hyun yang sudah menghabiskan susunya.

“Wah sudah habis ne? Nah sekarang waktunya Jung Hyun tidur ne.” Chaerin lalu menepuk-nepuk pelan punggung Jung Hyun sambil berjalan-jalan pelan untuk membuatnya tertidur.

***

“Oppa, benar kau akan menikahiku?”

Sekarang mereka sedang ada di gazebo dibelakang rumah Donghae dengan posisi Donghae berbaring dipangkuan Chaerin dan Chaerin sedang mengusap-usap rambut Donghae.

“Tentu saja, Chagi. Kau mau kan menikah dengan Oppa dan menjadi Umma Jung Hyun?”

“Tentu saja aku mau. Tapi kalau untuk sekarang ini aku belum siap, Oppa.” Chaerin menatap Donghae denga wajah sedih. Donghae balas menatap Chaerin dengan pandangan teduhnya yang selalu membuat Chaerin tenang.

“Gwenchanayo, Chagiya. Oppa mengerti jika kau belum siap untuk menjadi seorang Umma dan mengurus Jung Hyun.” Mendengar ucapan Donghae Chaerin hanya bisa tersenyum tipis.

Aniya Oppa, bukan karna itu. Aku belum siap karna aku takut kau akan seperti ‘dia’


TBC

With love,
BabuBohay.

You've Hurt Me - Skydragon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang