park 1

196 12 2
                                    

Kim karla adalah gadis yang sangat ceria, banyak bicara, lucu, dan gadis yang sangat pintar.

    Tapi tak lama ini keceriaannya hilang, karna mama nya meninggalkannya untuk selamanya dan papanya menikah tanpa persetujuan darinya.

   Dia gadis yang cuek,irit bicara, dingin, suka baca buku, dan galak.

   Dikampusnya, karla tidak memiliki teman sama sekali. Mungkin karna sifarnya yang kurang peduli dengan sekitar.

    "Karla...bangun nak, sudah pagi. Kamu gak mau telat kan?" ucap perempuan paruh baya, dan perempuan itu adalah ibu tiri karla,yang membangunkan karla, sebari mengetuk pintu.

   Dengan raut wajah yang kesal. Karna keluar dari kamarnya. "Bukannya gue udah pernah bilang sama lo.kalau lo jangan pernah manggil gue dengan sebutan nak, atau yang lain. Gue gak suka dengernya" . tapi aku adalah ibumu" . "ibu dari mana,lo cuma manita yang tiba2 hadir dalam keluarga gu. Dan. Lo gak akan bisa ganti'in posisi nyokab gue. Ngerti?"ucap karla dengan menekan kalimatnya menunjuk nujuk muka ibu tirinya.

Setelah mendengar leributan, seorang pria datang menghampiri karla dan ibu tiri karla. "Ada apa ini?kenapa pagi pagi udah ribut" tanya papa karla dan melihat wajah karla."biasa. Istri barumu ini mengaturku"jawab karla yang melihat tajam ibu tirinya. "Karla. Jaga bicaramu,dia adalah ibumu sekarang,papa gak suka kalau kamu berkata kasar pada ibumu"ucap papa karla sebati melihatnya dengan tatapan yang tajam. "Aku. Gak. Akan. Pernah. Nganggap orang orang ini sebagai ibuku. Camkan!" ucap karla sebari menunjuk nunjuk muka ibu tirinya. Sontak, ibu tirinya mulai mengekuarkan cairan bening melalui matanya, ya... Dia menangis.

Prakkk
Suara tamparan yang sangat keras,yang dilontarkan papanya pada pipi karla. Sontak hal itu membuat karla sangat marah, dan menarik rambut ibu tirinya dengan sekuat tenaga "a... Lepasin karla"teriak ibu karla merintih kesakitan."papa lebih belain dia?oke papa sekarang bisa liat kan,apa yang bisa aku lakuin sama perempuan kaya dia". "Karla. Sepasin tanganmu!,atau kalau tidak,papa akan mengusirmu pergi sama seperti kakakmu"ujar papa karla sambil berusaha menarik tangan karla dari rambut istrinya. Usaha papanya berhasil,akhirnya karla melepaskan rambut ibu tirinya dari tangannya dan langsung masuk kedalam kamar.

45 menit berlalu
karla keluar dari kamarnya dan berangkat ke kampus dengan menaiki kendaraan umum.

Sesampainya dikampus
  Karla duduk dikursi taman dan hanya memikirkan ucapan papanya, yang akan mengusirnya apabila dia berkata kasar lagi pada ibunya. 'Buat apa tinggal dirumah kalau aku akan selalu dikekang. Apa aku, tinggal sama kakak aja ya? Kayaknya iya deh. Kakak kan selalu ada untukku. Baiklah aku akan menelfonnya' ucap karla dalam batinnya. Akhinya karla mulai membuka tasnya dan menelfon kakaknya.
KARLA
'hallo kak. Apa nanti kakak bisa menjemputku? Soalnya sekarang aku mau tinggal sama kakak'
KAK WILDAN
'Kakak bisa menjemputmu nanti. Emang kenapa kamu mau tinggal sama kakak?'
KARLA
Aku ada masalah dengan nenek sihir itu. Dan apa kakak tau? Papa sekarang hdah mulai belain nenek sihir itu'
KAK WILDA
'Baiklah,nanti kakak akan menjemputmu. Dan kita langsung ambil barang barangmu yang ada di sana.oke?
KARLA
'Oke siap kak,baiklah kak, kalau begitu akan akan memutuskan pembicaraan kita. Aku akan masuk kelas sekarang. Sampai jumpa'
KAK WILDAN
'Baiklah. Sampai jumpa'

Karla langsung memutuskan percakapannya dengan kakaknya dan langsung berjalan menuju kelasnya. Setelah karla sampai selang beberapa menit, ada seorang pria yang masuk kedalam kelasnya, dan tak lain pria itu adalah dosen karla.

    Setelah beberapa jam menerima ilmu,akhirnya dosen mengakhiri pelajarannya, semua siswa dan siswi yang ada dikalas itupun kaluar. Karla berjalan sendiri karna dia tidak mempunyai teman. Dan dia duduk ditaman sambil membaca buku novel kesukaannya,sebari menunggu kakaknya

Dilain tempat, ada 3 pria popoler yang membicarakan karla. Salah satu pria itu menunjuk kearah karla,dan nama pria itu adalah gilang,"lihat deh cewek itu" . "apa dia tidak mempunyai teman?"tanya andre pada gilang dan hema. "Kurasa tidak. Dia kan gadis yang dingin,pendiam dan galak" ucap hema sebari mamainkan hpnya. "Kurasa bila hema deketin cewek itu, terus ninggalin cewek itu dalam keadaan sayang sayangnya, gimana ya? Pasti menyenangkan, dan kurasa gadis itu belum pernah pacaran?ucap andre sebari melihat hema, hema pun menoleh ke arah andre," kenapa lo liat gue kayak gitu?tanya hema. "Hema, gimana kalau lo deketin gadis itu dan buat dia jatuh cinta sama lo, da...","dan kalau lo bisa dapetin tuh cewek. Kita akan ngasih apa aja yang lo mau"ucap gilang yang memotong kalimat andre. "Oke. Gue pasti akan dapetin hati gadis itu dalam waktu satu bulan. Kalian tau kan?, kalau gue ini udah sering pacaran,bahkann para mantan gue ngasih julukan, hahaha hampir semua gadis, yang ada ditempat ini aja banyak yang ingin jadi pacar gue. Apa lagi dia?"ucap hema dengan nada bicara yang sok. "Liat dulu aja. Semua cewek gak sama hem"ucap andre dan sontak membuat hema meliriknya. "Oke. Siapin uang uang kalian. Mulai besok gue akan deketin tuh cewek"ucap hema dengan senyum kecilnya yang tekesan meremehkan.

Dilain tempat kakak karla sudah menjemput karla dari kampus. Dan sekarang mereka dalam perjalanan ke rumah papa mereka untuk mengembil barang barang karla. Ditengah perjalanan karla menceritakan semuanya yang telah terjadi. Tak lama mereka pun sampai ditempat tujuan mereka. Mereka pun masuk kedalam. Dan mereka mendengar suara pria paruh baya dari lantai atas. "Kenapa kamu pulang?apa kamu tidak betah, karna tidak ada fasilitas apapun dari papa?"tanya pria itu dan ternyata dia adalah papa mereka. Mendengar suara itu kakak karla langsung marah dan naik kelantai atas dengan terburu buru. "Maaf tuan,saya datang kemari untuk mengantar adik saya, dia juga akan pergi dari rumah ini"jawab kakak karla, yang membuat muka papa mereka memerah. Dan papa mereka pun langsung pergi menghampiri karla yang sibuk membersihkan barang barangnya. Melihat anak perempuannya melakukan itu, papa karla langsung menarik tangan karla, "karla. Apa kamu mau lergi dari rumah ini?"tanya papanya dengan gemetar. "Iya. Aku akan meninggalkan tempat ini. Dan tidak akan menginjakkan kaki ku lagi disini" jawab karla dengan ketus sebari melepaskan tangan papanya. "Kalau kamu pergi dari sini. Maka kamu aka..." . "akan apa?aku tau, kalau aku tidak akan mendapatkan fasilitas apapun dari papa. Iya kan? Jawab karla yang memotong ucapan papanya tersebut. Mendengar jawaban anaknya, papanya hanya diam. "Aku lebih memilih jadi miskin, dari pada jadi anak orang kaya, tapi tidak diberi kasih sayang sama sekali"ujar karla sambil menarik kopernya dan mulai berjalan meninggalkan papanya. Karla langsung menarik tangan kakaknya yang dari tadi menunggunya dan menyaksikan perdebatan antara dia dan papanya di depan pintu kamar karla,mereka pun terus berjalan, dan sesampainya diruang tamu mereka bertemu dengan ibu tiri mereka. "Kamu mau kemana nak?"tanya ibu tiri tersebut sebari berjalan mendekati karla dan wildan. "Bukan urusanmu"jawab karla dan langsung pergi meinggalkan ibu tirinya.














TBC






kulkas berjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang