park 9

35 4 2
                                    

"Hem. Kita mau kemana?" tanya karla yang duduk disamping kanan hema. Ya, benar, sekarang mereka sudah berada di dalam mobil.
"Mau kelestoran kesukaanku. Kita akan makan disana" jawab hema tanpa melihat wajah karla.
"Ha? Lo ngajak gue cuma buat makan? Kalau gitu mah gue gak usah ikut hem. Dan kalau cuma buat makan, gue bisa kok masak"
"Ya... Gak usah ngegas juga kali mbak. Nanti setelah makan, rencananya gue mau ngajak lo jalan jalan ketaman"
"Cih..." jawab karla singkat.
"Kenapa la? Lo marah? Jangan marah ya"
"Gue gk marah. Cuma ngerasa aneh aja. Masa keluar cuma buat makan"
"Emang salah kalau gue ajak lo makan?
"Banyak makan yang dilarang buat gue makan"
"Kok bisa? Lo alergi? Atau apa?"
"Bukan alergi. Tapi sakit"
"Sakit? Lo sakit apa? Apa parah?"
"Lo gak perlu tau hem. Nanti juga lo tau sendiri"
"Kasih tau gue sekarang dong"ucapan hema yang kali ini terdengar berbeda. Dia merengek
"Kalau lo tau. Pasti lo akan nyesel nanti. Udh ah, jangan bahas ini lagi. Kalau lo bahas ini, gue pulang aja"

Setelah perdebatan panjang. Akhirnya mereka sampai dilestoran kesukaan hema. Hema turun terlebih dahulu dan membukakan pintu karla.
"Karla ayo kita kesana!" ajak hema sebari menunjuk tempat yang akan mereka datangi. Kerla hanya menjawab dengan anggukan pelan, yang menandakan dia setuju.

------------------------------
"Silahkan duduk tuan putri. Hehe" ujar hema sebari menarik salah satu kursi untuk karla. "Hmm baiklah" jawab karla singkat dan langsung menduduki kursi yang hema tarik tadi.

   "Bagus juga tempat ini. Haha aku suka"~batin karla sebari melihat sekelilingnya dan sesekali tersenyum kecil.

   "Karla aku mau ke toilet dulu ya. Gak lama kok" ucapan hema berhasil membuat karla keluar dari lamunannya.
"Hmm baiklah" jawab kerla singkat, padat dan jelas
"Tunggu sini, jangan kemana mana. Oh ya aku ke toiletnya gak lama . setelah itu aku langsung pesenin makanan buat kamu. Oke?" ujar hema sebari menunjukkan muka sok imutnya
Karla hanya membalasnya dengan anggukan.
"Baiklah" jawab hema dan pergi dari tempat mereka duduk.

------------------------------

   "Kemana sih hema, dari tadi gak muncul muncul. Dia lupa apa gimana kalau kau ikut makan sama dia. Dasar cowok gak waras" garutu karla karna mungkin dia sudah jenuh nunggu hema dari tadi. Coba deh ya bayangin,gimana gak capek coba, kalau kita diajak jalan sama cowok pas cowoknya tuh ngilang selama 20 menit lebih. "Oke gue akan nunggu dia 10 menit lagi. Kalau gak dateng, yaudah gue pulang aja. Mana perut gue udah laper lagi" gerutu kerla lagi sebari melihat perutnya yang berbunyi. Mungkin perutnya udah gak betah kali hehe

  "Uhhhh untung kamu gak pulang. Maaf ya, udah nunggu lama, soalnya tadi antrinya panjang banget" ujar hema yang tiba tiba ada disamping karla
  "Panjang? Emang tuh toilet jalan tol apa? Hem lo tu bodoh, gila atau sinting sih? Gue udah hampir setengah jam nunggu lo disini. Kalau lo cuma mau buat gue marah mending lo gak usah ngajak jalan gue deh. Gue banyak urusan. Dan menurut gue lo cuma ngebuang waktu gue doang" jawab karla penuh emosi tapi dia gak bentak bentak hema. Ya... Ngegas dikit lah nadanya tapi tenang, sekali lagi kerka gak bentak hema kok.
  "Yah la. Kan aku udah minta maaf. Aku lama juga bukan di toilet doang kali. Aku juga mesen makan buat kita" jawab hema pelan. Mungkin dia sadar kalau dia udah salah
  "Katanya tadi antrian toiletnya panjang. Dan sekarang ngomong kalau sambil mesen makanan? Bagus ya. Udah salah masih aja boong"
  "Gak karla. Coba dengerin dulu. Aku ngelakuin ini cuma bu..."
  "Maaf tuan mengganggu. Makanannya sudah siap" seorang pelayan tiba tiba datang membawa makan dan juga memotong perkataan hema.
  "Ah baiklah. Trimakasi" jawab hema pada pelayan tadi. Dan pelayan itu langsung pergi.
 
"Karla. Ayo makan, ini makanannya udah dateng"
"Lo nyogok gue sama makanan ha?"
"Gak lah. Gue udah pesen nih makanan jadi ayo makan" ujar hema sebari menunjuk makanannya.
"Gak usah lah hem. Gue udah capek dan gue juga udah gak mood buat makan. Jadi gue mau pulang Aja" jawab karla. Sebari mengambil tasnya dari kursi sebelah.

Karla pun beranjak dari kursi itu dan berniat untuk pergi. Tapi hema mencegahnya dengan memegang pergelangan tangan karla.
"Karla. Sekali lagi maafin aku. Aku gak sengaja. Aku janji gak akan ngelakuin itu lagi sama kamu"
"Hem. Kamu tu harus menghargai orang dan juga menghargai waktu. Kamu tau, aku dateng disini itu ngorbanin apa?"
"Apa?"
"Aku ngorbanin jadwal penting aku buat ketemu dokterku"
"Siapa doktermu?"
"Dia teman masa kecilku" dusta karla pada hema.
"Selali lagi aku minta maaf ya. Sekarang ayo duduklagi dan mati makan" jawab karla sebari menarikknya kembali di kursinya
Akhirnya karla menurut dan mulai duduk di kursinya.

  "Sana buka tudung sajinya" ujar hema sebari menunjuk tudung saji yang ada didepannya.
"Nanti aja hem. Gue lagi gak nafsu makan dan gue punya pertanyaan sama lo. Kenapa harus ditutup mkanannya? Lo mau ngeracun gue?" jawab karla dengan nada yang sedikit naik. "Gue gak mau ngeracun lo. Ini udah dari sono nya aja ditutup pake ginian. Dan yah, lo harus vuka nih makanan. Soalnya ini tu penting" balas hema dengan melihat wajah karla dan makanan yang ada di dalam tudung saji secara bergantian. "Sana buku"lanjut perkatan hema dengan sedikit nada yang memaksa.
"Iya iya. Bawel. Dasar pantat anjing" jawab karla dengan sedikit membentak hema. Sedangkan hema, dia malah terkekeh kecil melihat tingkah karla.

  Karla mulai membuka tudung saji dengan terpaksa. Setelah karla membukanya, dia langsung melihat apa menu yang didalam tudung saji itu. Karla terkejut melihat isinya. Selain ada makanan didalam, karka juga menemukan tulisan yang membuatnya tercengang.

"Lo kok diem aja? Gak ngasih tanggapan apa apa. Lo gak bisa baca ya?" ujar hema yang berhasil membubarkan lamunan karla karna dia tulisan yang ada didalam makanan itu.
"....." hening. Karla tidak menjawab pertanyaan dari hema. Karna dia masih kaget dengan tulisan yang ada didalam sana.
"Karla. Lo bisa baca kan?" tanya hema sebari melihat wajah karla yang bisa dibilamg lucu karna kebingungan mungkin.
"Bisalah. Kalau gak bisa, gue gak mungkin masuk ke univeraitas kali" jawab karka masih dengan mode ketusnya.
"Hah... Lama banget. Gini deh, gue mau nyatain langsung aja. Gak usah pake ginian" ujar hema sebari mengambil kertas yang ada didekat makanan yang mereka pesan dan membuangnya sembarangan.













TBC






kulkas berjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang