Jam menunjukkan angka 10 pagi tepat ketika kak Dewa menjemput untuk membantu persiapan acara perpisahan sekolah Luna dan aku yang diadakan oleh keluarganya.
Di rumah Luna sudah mulai sibuk, ada yang menata bunga, bangku dan alat untuk barbekyu. Karena memang rencananya autdoor dan cuma barbekyuan gitu.
Acara akan dimuali sekitar pukul tujuh malam, para tamu mulai banyak kulihat berdatangan. Acara dimulai dengan perkenalan dari papa Luna dan langsung dilanjutkan dengan acara barbekyu.
Semakin malam para tamu sudah mulai berkurang, Kak Dewa mendekat dan menajak ke ujung kolam renang dan duduk di bangku sandaran panjang yang ada di pinggir kolam renang, sambil membawa hasil bakar-bakarannya.
"Makasih ya Nay udah mau bantuin," kak Dewa memulai percakapan kami.
"Sama-sama kak, aku seneng kok acaranya seru," jawabku.
Aku dan kak Dewa mengobrol sambil memakan makanan yang dibawa oleh kak Dewa tadi.
Kami mengobrol tentang banyak hal, termasuk rencana kuliahku. Sampai pada pertanyaan kak Dewa yang sedikit membuatku terkejut.
"Pacar kamu ga datang Nay?" tanya kak Dewa sambil menatapku dan kulihat ada sirat kegelisahan dimata kak Dewa.
"Aku ga punya pacar kak," jawabku sambil tertawa.
"Aku udah terlalu sibuk sama belajar dan ngurus rumah kak, jadi udah ga kepikiran mau pacaran," sambungku menjelaskan pertanyaan kak Dewa.
"Trus kalau sekarang ada yang nembak kamu giman nay? "
"tembak? Dor! Mati dong aku kak. "
Jawabku sambil nyengenges.
Tiba-tiba kak Dewa meraih tanganku dan menggenggamnya erat.
Hello gaes..... mau tau apa yang aku rasain saat untuk pertama kalinya kak Dewa menggenggam tanganku dan melihat tatapan matanya yang entah mengartikan aku apa? Detak jantungku berdegup 3 kali lebih cepat sehingga rasanya mau keluar loncat dari dadaku. Secara ya tanganku digenggam sama cogan gitu lhooo. 😱😱😱😄😄😄
"Nay mau ga nikah sama kak Dewa? Jadi istri kak Dewa? Dan jadi ibu dari anak-anak kakak nanti? "
Jeger!!!!
Rasanya kaya disamber petir gaes., aku denger kak Dewa ngomong itu.
Yang pertama gue seneng, seneeeeng banget gaes, secara gue ditembak sama cogan yang selama ini gue idam-idamkan sampe kemimpi-mimpi. 😱😱😱
Yang kedua, dia bilang jadi istri bukan jadi pacar. Oh my goooooooooood, serasa dapet undian lotre bermilyar-milya. 😜😜😜😜
Nah yang ketiga ini bikin gue takut juga seneng gaes. Jadi ibu dari anak-anak kak Dewa. Hatiku langsung menclos gaes, rasa takut mulai menyusup. Mungkin karena usiaku baru 17 tahun jadi belum siap punya anak. 😅😅😅
Karena hati sama badan ga singkron aku malah menunduk.
"Tunggu kakak 1 tahun lagi ya Nay? "
Kak Dewa bertanya lagi padaku sambil mengangkat daguku.
"Kakak berjanji, kakak akan buat Nay bahagia. Mau ya Nay? "
Lama kutatap netra legam untuk mencari kebohongan namun tak kutemukan. Setelah merasa nyakin lalu ku anggukan kepala pelan sambil tersenyum. Sebagai simbol bersedia dari pertanyaannya.
Ku lihat senyum juga mengembang di bibir kak Dewa sambil menghembuskan nafas lega.
Kak Dewa merengkuh bahuku dan membawanya kedalam pelukan.
"Kak sejak kapan kakak mulai menyukaiku? "
Tanyaku iseng.
"Sejak pertama liet kamu,"
Jawab kaka Dewa sambil ketawa.
"Hah! Dari aku kelas 3 SMP dong? Ih pedofil......"
Ledekku.
" Biarin, tapi kamu sukakan? "
Jawab kak Dewa sambil mengerling nakal pada ku.
Wajahku terasa menghangat.
"Kak Dewa nyebelin"
Jawabku sambil memukul kecil lengan kal Dewa.
"Ngangenin"
Jawab kak Dewa sambil mengangkat alisnya keatas kebawah sambil terus menggodaku.
Rasanya wajahku sudah memerah kaya udang rebus, lalu ku tenggelamkan wajahku ke dada bidang kak Dewa untuk menyembunyikannya.
Kak Dewa terkekeh melihat tingkahku, lalu memelukku erat sambil mengusap rambut panjangku.
Bersambung....
❤😊