1. Secret Admirer

12.8K 606 22
                                    

Haloha annyeong!
Gimana hari Jum'at kaleyan?
Biar komplit baca Absquatulate dulu nyok!

Budayakan vote sebelum baca 🌟
Happy reading! ❤❤❤

***

Siapa yang tidak menyambut hari Senin setelah weekend? Tidak ada. Hari Senin bagaikan mimpi buruk bagi semua pekerja dan juga siswa. Ingin sekali rasanya jika kesibukan hanya ada di weekend, selebihnya, hanya libur. Bangkrut dan kacau pastinya semua negara.

Dan kekacauan itu justru terjadi di angkot kuning yang mengangkut banyak siswa di dalamnya. Seragam dengan logo yang berbeda-beda berlomba-lomba kebersihan dan warna putih. Bukan itu masalahnya, melainkan karena kehebohan beberapa siswa di bagian belakang yang sedang bergosip. Dina dan Cella yang duduk di depan juga bisa mendengarnya dengan jelas.

"Masa? Wah, ketos kayak Kak Bayu bisa suka sama Salsa? Cewek penggoda kayak gitu?" sahut seorang siswi.

"Udah pasti pake pelet tuh cewek!" sahut yang lainnya lebih heboh.

Dina dan Cella saling adu pandang. Mereka sangat tahu siapa yang sedang digosipkan oleh beberapa wanita itu. Bayu adalah ketua OSIS di sekolahnya, SMA Nusantara. Sedangkan Salsa adalah siswi dengan sejuta kontroversi karena dandanannya yang lebih pantas di sebut dandanan tante-tante.

Tentu aparat sekolah selalu memiliki daya tarik tersendiri untuk adik kelasnya, begitu pula dengan Bayu. Pria dingin dan tegas seperti dia selalu berhasil meluluhlantahkan hati semua siswi saat dia berteriak meminta semua siswa merapikan barisannya menjelang upacara. Paras rupawan juga selalu bisa menjadi daya tarik semua orang yang berpapasan dengannya.

Lain ceritanya dengan Salsa. Seragam ketat, rok di atas lutut, bibir merah, maskara anti tsunami, alis anti banjir, kuku warna-warni mirip pelangi. Dia selalu bergonta-ganti pacar setiap bulannya. Baik dengan sesama siswa SMA Nusantara, baik dari sekolah lain. Kenapa Dina tahu? Salsa selalu memposting kebersamaannya dengan sang kekasih di media sosial.

"Hoax kali ya?" bisik Dina tepat di depan telinga Cella.

"Bisa aja bener. Sealim-alimnya kucing, kalo di kasih tuna buluk macam Salsa pasti diembat juga!"

"Parah lo nyamain Bayu sama kucing!" Dina menyenggol sepupunya itu.

"Kucing alim, Din," tukas Cella dengan cueknya.

Begitu sampai di depan gerbang sekolah, semua siswa SMA Nusantara yang ada di angkot itu segera turun dan membayar tumpangan mereka. Lain halnya dengam Cella yang langsung menuju kelas, Dina terlebih dahulu mengobrol dengan satpam sekolah yang sudah ia kenal dengan baik.

"Ceria banget sih, neng," satpam itu tersenyum hangat pada Dina.

"Pura-pura ceria aja sih, Bah," jawab Dina pada satpam yang biasa disebut Abah oleh semua siswa.

"Pasti seneng ya, mau ketemu sama pujaan hati?"

"Pujaan hati siapa?" tanya Dina pura-pura polos.

"Alah! Pake ngelak segala," Abah mengibaskan tangannya. "Cepat masuk, Neng Yasna udah masuk."

"Serius?!" Dina melirik jam tangannya, masih ada sekitar lima belas menit sebelum upacara dimulai. "Kok pagi tuh anak?"

"Mana Abah tau."

"Yaudah, Dina masuk ya, Bah!" Dina melambaikan tangannya dan segera menuju kelas.

Dia heran, mengapa Yasna, sahabat terdekatnya, datang pagi hari ini? Biasanya ia baru sampai lingkungan sekolah setitar lima menit sebelum bel. Tak jarang ia harus berdiri di depan barisan peserta upacara karena kesiangan. Meski begitu dia adalah siswi terpintar di sekolah. Selalu menjadi perbincangan penuh bangga semua guru di ruangan mereka.

Absquatulate [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang