10. Chocolate Lemon Cake

6.2K 433 8
                                    

Haloha Annyeong!
Ketemu lagi sama Absquatulate

Jangan lupa bintang sebelum baca yaa... 🌟🌟🌟
Happy reading! ❤❤❤

***

"Gue kira lo udah lupa tempat ini," Biyan menarik kursi yang letaknya tepat di seberang Dina. Dan pertanyaan basa-basinya itu sama sekali tidak ditanggapi oleh Dina. Dina hanya fokus pada daftar menu yang sedari tadi tergeletak di atas meja. "Chocolate lemon cupcake sama ice lemon tea, 'kan?"

Dina hanya melirik Biyan sekejap. Melemparkan tatapan tidak sukanya sebelum ia menulis apa yang dia ingin pesan di selembar kertas yang akan diberikan pada pelayan. Dan ternyata, yang ia tulis adalah apa yang Biyan sebutkan. Biyan hanya terkekeh sambil memperhatikan tulisan tangan Dina. Yang ternyata, masih sangat sama.

"Gue kenal lo kali, Din," Biyan mengangkat alisnya tinggi-tinggi. "Lo pesen aja, Cel. Gue yang traktir!"

"Serius, kak?!" mata Cella berbinar seketika. Biyan hanya mengangguk. Kemudian matanya beralih pada Dina.

"Apa?" tanya Dina dengan datar.

"Kertas itu," tunjuk Biyan pada kertas dimana Dina menuliskan pesanannya. Bukannya memberikannya pada Biyan, Dina justru membuka ponselnya. Dan mau tak mau, Biyan harus mencapai kertas itu sendiri.

"Itu lo bisa."

"Niatnya biar bisa pegang tangan lo. Pengen tau reaksi lo kalo kita skinship tuh kayak gimana," jawab Biyan dengan jujurnya.

"Kardus!"

Biyan tertawa ringan sambil menambahkan angka dua di pesanan yang sebelumnya Dina tulis. "Gue nggak nyangka bisa ketemu lo lagi di sini."

"Lo siapa gue?" tanya Dina dengan nada dingin. "Seenggaknya, dulu."

"Gue..."

☀☀☀

Dina menggerakkan kakinya yang dibaluti kaos kaki biru cerah ke kaki Yasna. Keduanya sedang menempelkan kaki ke tembok kamar Dina sedangkan badan mereka ada di kasur. Baik Dina maupun Yasna, keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing dengan hanya di temani lampu-lampu tumblr kecil. Dina penasaran dengan pikiran Yasna, sedangkan Yasna sedang memikirkan pola pikir Biyan.

Beberapa saat yang lalu Dina menceritakan kejadian saat Biyan mengetahui perasaannya. Dina menceritakan bagaimana ekspresi Biyan yang tampak biasa saja saat menyebutkan bahwa Dina menyukainya. Seakan-akan itu bukanlah hal yang besar.

Lalu cerita berlanjut ke part selanjutnya.

Tadi siang, saat Dina baru keluar dari kelasnya, seorang kakak kelasnya menghadang perjalanan Dina dan meminta untuk meluangkan sedikit waktunya. Yasna yang ada di sana memilih untuk tetap menemani Dina meski kakak kelas itu sudah berulang kali mengucapkan bahwa dia hanya ingin bicara pada Dina.

Dan siapa yang menyangka, ternyata Dina menerima sebuah pengakuan cinta dan juga pertanyaan maukah ia menjadi pacar Si Kakak Kelas yang diketahui namanya adalah Ringgo.

Bukan itu yang menjadi permasalahan. Dina meyakini bahwa Biyan melihat kejadian itu. Hanya saja, Biyan datar, seperti yang tidak peduli. Dia melewat begitu saja setelah mendengar pengakuan Ringgo. Bahkan dia tidak peduli dengan jawaban yang akan diberikan Dina.

"Lo yakin yang lo liat tuh Biyan?" tanya Yasna memecah keheningan. Itu adalah pertanyaan sama yang dilontarkannya berulang kali.

"Yakin seribu persen, Yas. Masa iya gue gak bisa bedain wajah Biyan sama siswa SMA Nusantara yang laen," Dina lagi-lagi menggerakkan kakinya.

Absquatulate [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang