Tertin: Berubah?

5.4K 382 6
                                    

Jiyura Pov

Hari ini kami akan jalan pagi bersama mengelilingi hutan. Ya walaupun tidak jauh-jauh, tapi sepertinya menyenangkan.

"Hei lihatlah burung itu, cantik sekali ya?" Ujar Daniel padaku sambil menunjuk burung dengan corak warna yang sangat indah itu. Benar, burung itu benar-benar cantik.

Daniel merangkul pundakku lalu berbisik "Tapi masih cantik kan dirimu, Kang Jiyura"

Hei, dia malah menggodaku. Aish pipiku pasti sudah merah.

"Hei! Kalian jangan bermesra-mesraan disini. Kalau mau bermesraan, dirumah saja. Disini masih ada aku, kalian tidak ingat ya aku ini masih sendiri" teriak Daehwi menggerutu dan membuat kami berempat tertawa.

"Makanya cari pacar. Kau ingin terus sendiri? Ingat, umurmu sudah 23 tahun" balas Daniel tak mau kalah. Daehwi hanya mengerucutkan bibirnya sambil menatap sengit Daniel.

Ayah langsung membuka suara "Sudah-sudah. Ayo kembali ke villa. Kita harus pulang"

Kami semua menurut dan berjalan kembali ke villa.

...

"Kau mau aku cium ya?" Ucap Daniel mengancamku karena dari tadi aku terus menertawainya. Ia tadi salah jalan ketika akan sampai di apartemen. Kami malah menyasar ketempat kuburan china. Makanya aku menertawainya.

"Haha, tidak takut" aku menjulurkan lidahku sambil berjalan menjauhinya. Kami sudah sampai diapartemen. Dan tentunya Daniel yang membawa koper kami.

Aku membuka password apartemennya lalu dengan cepat masuk kedalam. Tak lama Daniel pun masuk.

"Aku mau memeriksa berkas sebentar dikamar" Daniel menyeret koper kami dan masuk kedalam kamar.

Aku menghela napas bosan. Aku duduk disofa dan menghidupkan TV. Aku mengutak atik remote TV.

"Tidak ada channel bagus hari ini" ucapku lalu mematikan TV tersebut.

"Tidur saja lah" aku beranjak masuk kekamar Daniel. Aku melihatnya sedang mengotak atik laptopnya dengan serius. Aku berjalan menuju ranjang dan membaringkan tubuhku disana.

Aku menutup mataku, berharap aku segera terlelap kedalam mimpi. Namun mataku langsung terbuka ketika ada sebuah tangan yang melingkar dipinggangku.

Siapa lagi kalau bukan Kang Daniel?

Aku menatapnya yang sekarang tengah menatapku juga "Kenapa?"

Daniel menggeleng lalu ikut memejamkan matanya "Biarkan seperti ini"

Aku mengangguk lalu memejamkan mataku kembali.

Kring! Kring! Kring

Suara panggilan telepon itu membuat kami menoleh. Itu berasal dari handphone Daniel. Daniel berdecak "Bisa kau lihat siapa yang menelpon?"

Aku menurut, karena handphonenya terletak dinakas sebelahku. Aku meraih handphone itu dan melihat siapa yang menelepon.

Jihna❤️

Aku langsung terdiam dan menyerahkan handphone itu dengan cepat. Daniel menatapku setelah tau siapa yang menelponnya.

Tanpa menunggu lama-lama, Daniel pun mengangkat telepon itu.

"Halo?"

"Niel, buka pintunya. Aku sedang berada didepan apartemenmu"

"APA?!"

Daniel langsung beranjak dari kasur dan berlari keliar kamar. Aku mengikutinya hingga keluar. Ia langsung membuka pintu apartemen. Dan benar, Jihna sedang berdiri didepan apartemen kami.

Dijodohin x Kang Daniel [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang