25

1K 68 17
                                    

Langit sudah menampakan warna jingganya, dan waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Namun Pie masih setia menunggu Kim menjemputnya disekolah, sesekali ia menghela nafas saat melihat 1 per 1 siswa mulai meninggalkan sekolah dan pulang menyisakan dirinya,Puey,Pim dan Hy

"Pie? P'Kim belum datang?" Tanya Puey

"Belum Puey, mungkin sebentar lagi" ujar Pie

"Apa kau sudah menghubunginya?" Tanya Pim

"Sudah tapi tidak tersambung Pim" ujar Pie

"Apa tidak sebaiknya kau pulang saja Pie? Agar kau menunggu di asrama saja" ujar Hongyok

"Aku takut P'Kim sudah dalam perjalanan kemari, kalau dia sampai dan aku tidak ada kasihan P'Kim" ujar Pie

"Kalau kalian mau pulang duluan tidak apa-apa teman-teman" ujar Pie

"Mana mungkin kami meninggalkanmu sendirian, kami akan menunggu P'Kim datang" ujar Pim

Pie tersenyum simpul melihat betapa setianya Pim,Puey dan HY menemaninya sampai Kim datang.

Sudah lebih 3 Jam Pie menunggu Kim namun Kim tidak juga muncul, timbul perasaan khawatir dan kecewa saat mendapati ponsel Kim belum juga dapat dihubungi

"Pie? Sebentar lagi sekolah ditutup, apa tidak sebaiknya kita pulang saja sekarang? P'Kim pasti akan langsung pulang juga" ujar Puey

"Ya sudah teman-teman, kita pulang saja" ujar Pie menyerah, harapannya untuk bisa menghabiskan waktu bersama sebelum Kim pergi sirna seketika, yg ia rasakan hanya rasa khawatir dan cemas.

Pie berjalan gontai menaiki tangga menuju kamarnya yg berada di lantai 2 asrama, ia tetap berusaha menghubungi Kim walau hasilnya nihil, ponsel Kim tetap saja tidak bisa di hubungi.

Brukk!

Pie melempar tasnya ke atas tempat tidur, wajahnya terlihat sangat letih dan lesu, padahal hari ini ia tidak melakukan kegiatan yg melelahkan, ia menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur, berkali-kali ia melirik layar ponselnya yg mati, berharap ada notifikasi yg masuk dari Kim.

Cklek!

Pie bangun dari posisi tidurnya dan langsung melihat kearah pintu dimana disana Kim berdiri dengan wajah merasa bersalah

"Maaf aku tidak menepati janjiku" ujar Kim, wajahnya menyiratkan rasa penyesalan

Kim menghampiri Pie lalu mengeluarkan sesuatu dari kantung plastik yg dibawanya

"Sebagai permintaan maafku, aku membelikan 2 ice cream untuk kita makan berdua" ujar Kim

Senyum Pie merekah, rasa kecewa dihatinya perlahan menguap, ia mengusap pelan rambut Kim lalu mengusap pipi Kim yg tampak sedikit kumal oleh debu.

"Mandilah dulu, setelah itu ayo kita makan ice creamnya" ujar Pie

Kim tersenyum tipis kemudian menganggukan kepalanya, ia bangkit dari posisinya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yg lengket

***

Pukul 6.30 pagi Kim masih terlelap dalam tidurnya, sementara Pie tengah bersiap untuk kesekolah, melihat sang kekasih yg masih terlelap Pie memutuskan untuk tidak membangunkannya.

Dengan hati-hati Pie menaikan selimut yg dipakai Kim agar membuat  sang kekasih tetap hangat dalam tidurnya

"Aku pergi dulu sayang" bisik Pie lalu mengecup pipi Kim pelan sebelum akhirnya pergi kesekolah

Sepeninggal Pie dari asrama Kim mengeliat merentangkan otot tangannya yg terasa kaku, ia mengusap kedua matanya dengan tangan sebelum beranjak dari tempat tidur,sambil mengumpulkan nyawanya ia berjalan menuju kalender yg berada di meja belajar, dengan mata yg masih mengantuk Kim memperhatikan satu persatu agenda yg telah ia tulis di setiap tanggal pada kalender tersebut

My Handsome GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang