Yuki dan Mitsuki

2.2K 129 16
                                    

Setelah melewati perjalanan panjang dari Konoha ke Oto. Yuki akhirnya sampai mansion inti Otsutsuki. Tempat keluarga besar Otsutsuki tinggal.

Yuki turun dari mobil sport-nya. Dan segera masuk ke halaman Mansion besar itu.

"Sudah lama aku tak kesini. Dan banyak yang sudah berubah ternyata," ujarnya saat melihat pemandangan di sekitar mansion itu.

Ting

Tong

Yuki memencet bel mansion itu. Tak lama pintu akasia itu terbuka. Seorang wanita paruh baya dengan geraian putih susu tersenyum padanya.

"Wah, Yuki-chan. Sudah lama kau tak sini. Ayo masuk,"

Shion mempersilahkan masuk Yuki, Yuki membalasnya dengan senyuman.

"Arigattou, Shion-san. Aku kesini ingin mencari Mitsuki. Apa dia ada disini ?," tanya Yuki, saat mereka berdua sudah duduk di sofa. Dengan Shion yang sibuk menyajikan teh padanya. Shion mengangguk.

"Dia ada disini. Tapi, sikapnya aneh sekali," Yuki mengerutkan dahinya.

"Aneh ?,"

"Iya. Aneh. Sudah 2 hari ini dia absen dari pekerjaannya. Dan saat aku tanya ada apa. Dia tak menjawab, dia hanya berkata 'hal ini tak perlu dibahas'. Tentu saja itu membuatku malah sangat penasaran. Dan lagi, saat aku bertanya tentang Sumire. Dia tak menjawab dan langsung masuk kekamarnya" jelas Shion dengan muka cemas. "Apa kau tahu sesuatu ?," tanya Shion tiba-tiba.

Yuki meletakkan cangkir teh di meja dihadapannya. Ia menghela nafas.

"Aku hanya tahu sedikit tentang yang terjadi pada mereka berdua. Dan mungkin, mereka sedang bertengkar karena kedatangan orang ketiga," jelas Yuki. "Dan kelihatannya orang itu berhasil membuat retakan kecil di antara mereka dengan cara licik yang ia buat," Yuki menjeda kalimatnya saat meneguk tehnya.

"Karena itulah aku mencari Mitsuki. Aku ingin membantunya agar rukun lagi dengan Sumire. Sumire membutuhkannya," ujar Yuki. Shion mengangguk paham. Senyumnya mengembang.

Puk.

Ia mengelus pucuk kepala Yuki lembut.

"Terimah kasi untuk kerja kerasnya. Sumire pasti sangat beruntung memiliki kakak sepertimu," puji Shion. Membuat wajah Yuki memunculkan semburat merah di wajahnya.

"Hai'. Sama-sama,"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tok

Tok

Tok

Yuki mengetuk-ngetuk pintu kamar Mitsuki keras, ia sudah tak sabar untuk menceramahi adik iparnya itu. Dengan ceramah panjang yang mengalahkan ceramah uztad dan uztadzah yang ada di dunia // lah...

"Otouto ! Tolong buka pintunya ! Aku ingin bicara denganmu," ujar Yuki agak berteriak dari balik pintu.

Ceklek

Krriieett...

Pintu kayu itu terbuka. Memperlihatkan sesosok tubuh tegap seorang pria. Yuki berdecak sebal saat teriakkannya tadi hanya dengan gumaman favoritnya.

"Hn," gumam Mitsuki.

"Kita harus bicara Otouto," ujar Yuki.

"Aku tak mau,"jawab Mitsuki sekenanya. Yuki tak ingin usahanya berakhir sampai disini. Saat Mitsuki akan kembali menutup pintu tersebut. Yuki menahan pintu itu dengan sekuat tenaga. Membuat Mitsuki terkejut.

"Kau dan aku harus bicara ! Sumire, dia...tak bersalah--,"

"Persetan dengan hal itu ! Faktanya dia berselingkuh !," teriak Mitsuki emosi, memotong perkataan Yuki.

"Kenapa kau keras kepala ! Sumire tidak mungkin berselingkuh darimu ! Jika dia memang selingkuh. Apa buktinya !?," teriak Yuki tak mau kalah. Mitsuki menghela nafas kasar saat kakak iparnya itu meminta bukti darinya. Ia mengambil smartphone miliknya di nakas dan memperlihatkan sebuah foto yang tentu saja membuat mata Yuki membulat.

"I-ini...,"

"Ya ! Itu adikmu ! Dan Kagura ! Kau tahu apa yang mereka lakukan !? BERCIUMAN !!," ucap Mitsuki dengan menekankan ucapannya pada kata terakhir. Yuki menunduk sedih.

"Ini semua salah...,"

"Ap--,"

"Ini semua salah ! Ini semua salah paham, Otouto ! Dengarkan penjelasan darinya,"

"Berikan satu alasan padaku mengapa aku harus mendengarkannya ?," Yuki mendekat kearah Mitsuki.

"Karena kau mencintainya,"

~¤🌺¤~

Hari sudah malam, dan kini sang bulan telah menampakkan wujudnya. Menggantikan sang matahari untuk menyinari malam bersama bintang-bintang.

Malam ini adalah malam kesekian kalinya Sumire berada di rumah sakit bersama kakaknya, Yuki dan malam kesekian kalinya ia tak di temani oleh sang suami.

"Nee, Nee-chan. Apa kau sudah bertemu dengan Mitsuki-kun ?," tanya Sumire, dengan tetap melihat ke luar jendela. Yuki yang sedang memakan bekalnya mengangguk.

"Hn. Dan dia sangat keras kepala. Aku jadi tak yakin jika dia Otouto imut yang pernah aku goda dulu," gerutu Yuki, kelihatannya dia masih kesal dengan Mitsuki. Sumire menatap kakak perempuannya itu, dengan ekspresi sulit di artikan.

"Nee, Nee-chan," Yuki menoleh pada Sumire. Yuki terkejut saat melihat kedua manik gelap adiknya itu berlinang air mata.

'Namida (air mata)...,'

"Aku...merindukannya...,"

Grep!

Yuki memeluk tubuh mungil Sumire erat. Memberikan ketenangan pada sang adik yang sedang kacau. Takut terjadi apa-apa padanya atau bahkan, bayi kecil di kandungannya.

"Aku...hiks...takut...hiks...bagaimana jika...semuanya berakhir disini kak ? Apa yang harus kulakukan ??," tanya Sumire dengan Isakan dan suara parau. Yuki mengeratkan pelukannya pada Sumire.

"Sudah...sudah. aku yakin semua akan kembali seperti sedia kala. Percayalah padaku,"

'Aku harap,'

Tbc...

Yeeahh !! Kurang dikit lagi...

Chapter 26:
I come back

i love you Mitsuki-kun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang