Happy reading semuaaa:)
Tok tok tok
"EL BANGUNN, ATAU GA GUA TINGGAL YA" teriak alana sambil menggedor gedor kamar apartment sahabat nya itu.
Ya alana memang memiliki akses memasuki apartemen Adeen, begitu pula juga dengan Adeen yang mempunyai akses memasuki apartmennya.
Sebenernya alana bisa saja masuk ke dalam kamar sahabatnya itu, dan dengan cara cepat mengguyur sahabatnya itu. Tapi adeen punya kebiasaan aneh setiap tidur yaitu hanya memakai boxer jika tidur tanpa memakai baju sama sekali.
Terkadang alana bingun dengan panggilan sahabatnya yang nyebelin "nana boxer" padahal yang pencinta boxer adalah sahabatnya sendiri, tapi alana yang mendapatkan panggilan itu.
Tok tok tok
"Gua itung sampe 5 kalo lo ga keluar, gua berangkat sekolah duluan" ancam alana yang sudah sebal dengan kekeboan sahabatnya itu.
Lima
Empat
Tiga
Du—
Ceklek
Dengan segera alana menutup mata nya takut melihat Adeen keluar hanya memakai boxer.
"Kenapa lo tutup tutup mata segala?" Tanya Adeen yang sudah berdiri di depan alana.
Alana yang mendengar sahabatnya itu sudah di depannya mencoba untuk mengintip dari sela sela jarinya, ternyata sahabatnya itu sudah lengkap memakai seragam sekolah meskipun dasi nya masih tersampir kan dipundak nya, dan kemeja putihnya belum dimasukin.
"Gua kira lo masih make boxer doang" alana berucap lega.
"Pengen banget ya na liat gua pake boxer doang" kata nya sambil nyegir.
"Sialan"
*****
Duk duk duk
"Adeen fokus" teriak coach nya dari pinggir lapangan basket.
Sudah ketiga kalinya Adeen di tegur oleh coach nya karena tidak fokus latihan, karena sebentar lagi sekolah nya akan bertanding dengan sekolah lain.
Jadi coach nya sedang senang senangnya memberi pelatihan gila gilaan.
Untuk saat ini Pikirannya tidak bisa terfokus ke latihan, karena pikirannya sedang terfokus ke alana yang sedang sakit di apartment
Memang tadi pagi sebelumnya mereka sudah akan berencana berangkat sekolah.
Flashback
"Sialan"
"Eh tunggu na, muka lo kok pucat gitu?" Tanya Adeen yang melihat muka alana yang ga seseger biasanya.
"Gapapa" jawab alana datar.
"Gapapa apa nya, lo sakit na" ucap Adeen menahan nada suara nya agar tidak terkesan membentak, karena melihat muka alana seperti sedang menahan sakit.
Alana yang melihat perubahan muka sahabatnya itu bimbang antara berkata jujur atau tidak, karena jujur saja alana malu untuk mengatakan ini kepada sahabatnya itu. akhirnya alana memilih untuk berkata jujur.
"Gua lagi halangan, tadi sempet sakit perut, tapi sekarang uda gapapa" terang alana yang tidak ingin melihat sahabatnya khawatir.
Adeen masi memperhatikan alana dengan lekat lekat.
"Lo yakin mau sekolah na?" Tanya adeen memastikan.
"Iya dong gua kan cewe strong" alana nyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything For Her
Teen FictionAlana mencintai hidupnya yang memiliki segalanya, sahabat yang selalu ada di sampingnya, orang tua yang selalu menyayanginya, dan saudara kembar yang membuat alana, tidak pernah merasa sendiri. Tapi satu Persatu semua yang alana cintai, menghilang...