Andai saja aku bisa menghapus memori buruk kamu.
Andai aku bisa menggantikan posisi kamu sebagai pemimpi buruk.
Pasti sudah aku lakukan sejak dulu.
Apapun itu buat kamu -AHappy reading:)
Saat ini alana berada di perpustakaan, sedang menunggu Kevin, karena hari ini mereka sudah bersepakat untuk latihan musik bersama. Tapi karena khusus kelas 12 pulang lebih lama, jadi terpaksa lah alana menunggu Kevin disini.
Alana sudah biasa menunggu, mungkin banyak orang yang ga suka yang namanya menunggu, tapi alana suka karena di saat menunggu alana bisa mengisi nya dengan membaca novel.
Tiba tiba alana termenung mengingat perkataan papahnya di telepon tadi yang menyuruhnya untuk pulang malam ini ke rumah.
Alana takut akan apa yang terjadi saat ia pulang nanti ke rumah.
karena sejak lulus SMP alana sudah memutuskan untuk tidak bisa bertahan lagi serumah dengan keluarganya.
"Sorry AL lama" tiba tiba orang yang sedang alana tungggu sedari tadi, dateng dengan muka bersalah nya.
"Gapapa" jawab alana datar.
"Yaudah yuk ke ruang musik sekarang" ajak Kevin semangat.
Cowo itu jalan terlebih dahulu keluar perpus dan sambil menjawab sapaaan cewe cewe yang menegur nya dengan centil.
Dengan alana yang membuntutinya di belakang seperti anak ayam.
"Bentar ya, gua minta kunci ruang musik dulu ke miss Tina"
"Oke"
5 menit kemudian cowo itu dateng dengan membawa kunci ruang musik.
"Ayo masuk" ajak cowo itu setelah membuka pintu, yang melihat alana hanya diam mematung di depan pintu ruang musik.
Setelah mereka masuk cowo itu langsung duduk dan mengambil sebuah gitar acoustic.
"Jadi lo mau latihan musik apa? Gitar, bass, drum, keyboard, atau piano?" Tanya Kevin dengan mata terfokus pada senar senar gitar.
Mendengar nama piano disebut telinga alana langsung berdengung sakit.
Bayangan bayangan buruk itu selalu muncul secara bergantian.
Kedua tangan alana langsung terkepal kuat, secepat kilat alana mengingat ia tidak boleh menunjukkan kelemahannya kepada siapapun, kecuali Adeen.
"Al?" Panggil cowo itu bingung yang tidak mendapat respon dari alana.
"Gitar" jawab alana lirih.
*****
Adeen khawatir karena tidak bisa menemani alana untuk latihan musik dengan Kevin.
Adeen takut alana tidak bisa mengontrol emosi nya tentang musik.
Dan ingatan buruk itu.
Sebenarnya anak kelas 12 sepertinya sudah tidak boleh, mengikuti perlombaan dikarenakan akan mengganggu konsentrasi menuju UN, tapi karena sekolahnya membutuhkan pemain yang hebat seperti Adeen, jadi mau ga mau adeen harus masuk bermain dengan tim sekolahnya.
16:42
Sial
Masih lama untuk Adeen menyusul alana ke ruang musik, karena kali ini coach nya dipastikan akan membuat nya tidak bisa pulang cepat.
Karena khawatir dengan keadaan alana, Adeen mencoba mengirim pesan lewat line.
Me:
Na are u okay?
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything For Her
Teen FictionAlana mencintai hidupnya yang memiliki segalanya, sahabat yang selalu ada di sampingnya, orang tua yang selalu menyayanginya, dan saudara kembar yang membuat alana, tidak pernah merasa sendiri. Tapi satu Persatu semua yang alana cintai, menghilang...