Make A Deal!

163 6 0
                                    

"M..Ma..Marchel?" bisik Devhina pada Lisa yang hanya dibalas kedipan mata dan senyuman jahil sahabatnya itu.

>>>>

"Hai, saya Marchelio James. Anda pasti Nona Devhina Chrysant, owner Kate&Carol's Fashion." sapa Marchel lebih dulu sambil menjabat tangan Devhina.

"Ah iya, Devhina Chrysant. Panggil aja Devhina."

"Ok, senang bertemu denganmu, Devhina." ucap Marchel disertai senyumannya.

"Senang bertemu anda, Pak--"

"Panggil aja Marchel. Atau om, mungkin? Hahaha" Canda Marchel 

"Om Marchel? Hahaha tapi menurutku.. om belum terlalu tua untuk kupanggil 'om', jadi aku akan memanggilmu kak Marchel. Okee, senang bertemu denganmu kak Marchel."

"Ehem.. okay, aku rasa acara perkenalan ini sudah cukup dan kita harus kembali pada tujuan utama kita mengadakan rapat pertemuan ini, 'Dhevina dan kak Marchel'." 

"Ah, iya.. maaf. Jadi gini, dalam waktu kurang lebih 3 bulan ke depan, Kate&Carol's Fashion akan mempersiapkan peluncuran produk baru kami. Kami akan mengeluarkan beberapa model pakaian dengan tema ClassyClassic. Dan kami lihat, kalau kak Marchel itu model yang paling cocok untuk mengenakan busana - busana kami dalam pemotretan kami maupun kegiatan promosi kami lainnya. Apa kakak bersedia menjadi model untuk busana - busana Kate&Carol's Fashion?"

"Hmm, aku sudah membaca berkas - berkasnya, termasuk design - design pakaian kalian. Dan menurutku, design pakaian kalian itu menarik, unik, dan sangat sesuai dengan temanya, terlihat simple sesuai tema klasik namun tetap terlihat berkelas. Dan aku merasa sangat senang jika aku memiliki kesempatan untuk menjadi model busana - busana kalian." jawab Marchel sambil tersenyum.

Tidak perlu ditanyakan lagi bagaimana perasaan Devhina saat ini, rasanya seperti hatimu akan meledak karena tidak sanggup lagi menahan rasa bahagia yang sudah membuncah. Bagaimana tidak? Kamu mengidolakan seorang aktor sejak bertahun-tahun, bahkan sejak kamu masih SMA.. dan sekarang kamu mendapat kesempatan bekerjasama dengannya, memiliki banyak waktu dengannya, dan berkesempatan untuk lebih dekat dengannya. Di tambah lagi, sikapnya yang sangat friendly.

"Bolehkah aku berharap lebih, Tuhan?" Batin Devhina.

"Okee, Lisa.. surat kontrak kerjanya sudah disiapkan?" Tanya Devhina pada sahabatnya itu.

"Sudah.. ini, silahkan dicermati terlebih dahulu, kemudian jika ada point-point tertentu yang kurang berkenan, bisa kita diskusikan kembali." Jawab Elisa sembari meletakkan 2 map berisi surat kontrak kerja di atas meja yang langsung di ambil oleh Devhina dan Marchel. Kemudian, mulai membaca secara detail isi dari surat itu.

"Okay, saya setuju dengan perjanjian ini. Bagaimana dengan kamu?" Tanya Marchel ke Devhina.

"Tidak ada masalah.. jadi ayo kita tanda tangani surat - surat ini." Jawab Devhina.

"Surat ini akan disimpan oleh dua pihak yang bersangkutan. Yang satu akan disimpan oleh pihak perusahaan, yang satunya lagi akan disimpan oleh pihak modelnya sendiri." Jelas Elisa.

"Okee, aku rasa pertemuan kita untuk membahas kerjasama ini sudah cukup, terima kasih untuk waktunya kak Marchel dan juga karena sudah bersedia untuk menjadi model kami. Kami harap ini akan menjadi kerjasama yang menyenangkan dan berjalan lancar kedepannya. Kita akan mulai kerjasama dari dua hari kedepan. Sampai ketemu dua hari mendatang, kak Marchel." Ucap Devhina mengakhiri pertemuan itu.

"Iya, sama - sama. Aku juga sangat senang bisa bekerja sama dengan perusahaan ini. Sampai ketemu dua hari lagi." Jawab Marchel masih dengan senyuman manisnya.

**Lobby Kate&Carol's Office Center**

"Maaf banget ya Dev, gue gk bisa nganter lu ke bengkel.. lu bisa kan naik taksi aja?" Tanya Lisa.

"Yailah, santai Lis.. kesehatan ibu lu jauh lebih penting.. gue titip salam ya buat bunda Nia. Nanti gue bakal atur jadwal buat jenguk bunda Nia." Hibur Devhina.

"Iyaa.. makasih ya, salam juga buat Mami Inggrid. Gue duluan ya, bye.. lu hati - hati ya." Pamit Lisa.

"Iyaa lu juga hati - hati.." Jawab Devhina.

***

Setelah sekian lama menunggu, taksi online yang dipesan Devhina tidak kunjung datang.

Tin tin

Bunyi klakson mobil seseorang yang berhenti tepat di depan Devhina. Ia sempat bingung, siapa orang ini? Berani sekali men-klakson dirinya? Memangnya dia tidak tahu siapa Devhina?
Tapi, rasa bingung tersebut dalam sekejap berganti menjadi rasa terkejut saat si empunya mobil tersebut menurunkan kaca jendela mobilnya.

"Devhina, sedang menunggu sesuatu?" Tanya orang itu.

>>>

Akhirnya.. part 2 kelar juga. Kemungkinan untuk beberapa part kedepan author bakal update cepet, karena sebenarnya sudah ada ide.. tapi waktuny gk memungkinkan untuk update sehari >2part. Jadi, see you at the next part😄 jangan lupa voment nya ya readers😊

Let's Get MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang