The Twins

216 4 0
                                    

"Jelas jadi urusan saya. Saya mencintai Devhina, bahkan jauh sebelum kalian bertemu. Lepaskan dia." Ucap Chris tegas.

"Saya tidak pernah mengikat Devhina. Dia yang selalu menempel pada saya." Jawab Marchel acuh yang kemudian berlalu pergi ruang tunggu pasien dan meninggalkan Chris sendirian yang menatapnya tidak percaya.

Tanpa Marchel sadari, ia benar - benar sudah melepaskan Devhina. Melepas sesuatu yang berharga, yang pasti akan ia sesali. Cepat atau lambat.

>>>>>

Still Author's POV

Hari ini, dua minggu sudah Devhina dirawat di rumah sakit dan selama itu pula, Devhina dan Marchel harus berakting di depan Mami Inggrid, memerankan peran keluarga bahagia yang sedang menanti kelahiran anak pertama mereka. Ini karena, Mami Inggrid yang hampir setiap saat menemani Devhina selama bedrest di rumah sakit.

Seperti saat ini, Devhina sedang mempersiapkan diri untuk jadwal rutin pemeriksaan kandungannya nanti siang. Yup, hari ini usia kandungan Devhina tepat tiga bulan.

"Marchel, hari ini kamu bisakan menyisihkan sedikit waktumu untuk menemani Devhina memeriksakan kandungannya?" Tanya Mami Inggrid pada Marchel yang sedang duduk di sofa ruang rawat inap Devhina sambil memandangi schedule yang terpampang di layar ponselnya.

"Pasti, Mi. Jam satu siangkan, Mi?" Jawab Marchel.

"Iyaa." Jawab Mami Inggrid sambil tersenyum pada menantunya itu.

"Permisi, sarapan untuk bu Devhina." Ucap pramusaji rumah sakit sambil membawa masuk dan meletakan menu sarapan yang disediakan rumah sakit untuk Devhina itu di meja samping tempat tidur pasien.

"Terima kasih ya, mbak.." ucap ramah sambil tersenyum pada pramusaji itu.

"Sama - sama.. cepat sembuh ya, Bu. Saya permisi." Pamit pramusaji itu yang kemudian berlalu meninggalkan kamar rawat Devhina.

"Kak, kak Marchel udah sarapan?" Tanya Devhina pada suaminya itu. Siapa pun yang melihat langsung sorot mata dan nada lembut ucapan Devhina pada Marchel akan langsung percaya kalau ia sangat mencintai suaminya itu.

"Udah sayang, tadi aku sarapan di kantin rumah sakit. Kamu mau aku beliin makanan lain? Biasanya makanan rumah sakit enggak begitu enak." Ucap Marchel yang sedang berakting sebagai suami yang baik.

Devhina's POV

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, hari ini usia kandunganku tepat tiga bulan dan nanti siang adalah jadwalku untuk memeriksakan kandunganku. Tidak hanya itu, hari ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun kak Marchel, jadi aku berencana untuk menyiapkan perayaan kecil buat ulang tahun suamiku ini sepulang dari rumah sakit.

Author's POV

Setelah menunggu, tibalah saatnya Devhina untuk memasuki ruang pemeriksaan kehamilan itu. Dan yup, ia ditemani suaminya. Betapa bahagianya dia, walaupun ia tahu kalau Marchel melakukan ini dengan terpaksa. Tapi, seolah tidak ingin peduli, Devhina hanya ingin fokus pada perasaan bahagianya, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih kuat dan kebal akan perlakuan Marchel serta sebisa mungkin menjaga kebahagiaan dirinya sendiri, demi kandungannya.

Marchel's POV

Dua minggu tersial dalam hidupku. Acting memang bukan perkara besar untukku, mengingat aku memang seorang Aktor. Sepanjang karirku, aku bahkan tidak pernah merasa terbebani akan peran - peran yang kumainkan, aku benar - benar menikmatinya. But, come on.. Saat ini aku diharuskan berakting didunia nyata selama 2 minggu berturut - turut tanpa henti, untuk peran yang sangat sulit dikuasai.

Let's Get MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang