Halal

1.7K 97 3
                                    

Beres!

Semuanya pada tempatnya dan tidak ada lagi yang harus di khawatirkan.

Keluarga besar Emran menghendaki pernikahan anak mereka di adakan selayak mungkin dan di segerakan. Mereka meminta izin keluarganya Nandini untuk mengadakan pesta layaknya menikahi seorang wanita perawan. Tidak ada masalah dengan status Nandini sebagai janda.

Wanita ini sangat terharu oleh sikap semua teman-teman dari calon kakak iparnya. Nini, temannya di tempat kerjaan Septi dulu berseru gembira ketika datang ke rumah Nandini. Lapangan bola di seberang rumah Nandini di manfaatkan untuk tetangga yang di undang ke pesta pernikahan Emran dan Nandini.

Tak kalah heboh dengan calon pengantin, semua anggota geng Rempong datang beserta anak-anak mereka. Akomodasi untuk keluarga rempong itu tentu saja tidak usah di pikirkan karena ada Bram yang memiliki banyak cabang hotel dari perusahaan miliknya dan milik Andi, sang keponakan.

Keluarga Haris, Yogi, Tony, dan pengantin baru satu tahun kapten Burhan sudah datang mengelilingi tempat duduk di meja bundar khusus kalangan teman-teman dari Syarif dan Amran. Emang sih tidak terlalu akrab dengan mereka. Hanya saja hubungan mereka saling terkait satu sama lain.

Emran dan Nandini sudah sah menjadi suami istri. Putri turut di undang ke acara pernikahan. Wanita itu datang dengan senyuman bahagia karena sudah bisa merubah dirinya menjadi lebih baik hanya dalam waktu 3 minggu. Ia berhutang budi pada Kusuma.

"Test.. 1..2..3.. It's song for you dear friend.."

Suara Putri mengalun menyanyikan lagu milik Rhiana 'We Found Love' membuat Kusuma dan para wanita ingin juga bernyanyi.

Well, seperti kebiasaan mereka yang selalu nyanyi di setiap acara pernikahan teman-teman mereka. Membuat suasana menjadi gembira.

Kusuma dan the Geng membawakan lagu Via Vallen 'Sayang' membuat para ibu-ibu mau berjoget semuanya.

Nandini hanya bisa tersenyum lebar dan bahagia. Suaminya yang tampan berdiri di sampingnya memegang erat tangan sambil mengendong putra Nandini. Lelaki hebat yang menjadi seorang ayah bagi Hafis juga anak-anak Nandini nantinya. Semoga.

Kehebohan terus berlanjut sampai waktu makan siang. Karena Kamelia sesi catering dan ada bantuan juga dari teman-teman lainnya. Makanan berlimpah ruah untuk semua tamu undangan. Mereka senang melihat semua tamu memuji makanan hasil karya Kamelia dan ibu-ibu hebat dari Emran itu.

Pesta sederhana tapi terkesan mewah di hari Minggu nan cerah itu membawakan kabar gembira bagi siapapun yang sudah mampu dan siap untuk menikah maka di segerakan. Tidak masalah janda, duda ataupun single. Jodoh tidak akan kemana asal di kejar.

Sampai selesai acara, semuanya harus kembali ke rumah masing-masing karena pesta telah usai dan pengantin baru harus istirahat atau malah bukan istirahat karena Emran sudah berdesir sedari pagi berdekatan dengan istrinya itu.

Well, selamat untuk pengantin baru, semoga langgeng dan bahagia selalu. Nandini menerima semua ucapan itu dari pada tamu dan teman-teman semuanya.

***

Emran menunggui istrinya yang sedari tadi berada di kamar mandi, entah apa yang di kerjakan wanita itu. Ia ingin sekali menyerbu istrinya itu ke dalam.

Istrinya.

Kata itu terasa sangat indah di dalam pikirannya.

"Ci..?!" panggil Emran dari tempat tidur. "Kok lama sih..? Kamu mau di jemput ya.. Aku sudah siap nih..?" Emran menyeringai lebar melihat brush sudah ganjen di bawah sana. Ia sih sudah selesai ganti baju, cuma memakai celana training saja. Emran mengawasi pintu kamar mandi. "Aku hitung sampai 3, kalau tidak aku dobrak..!" ancam Emran dengan bercanda tapi serius. "1..2.."

LUKISAN HATI EMRAN {Geng Rempong : 11}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang