Part 2 || Racing

123 53 89
                                    

"Kak kenapa ya aku suka sedih kalo liat temen-temen aku jalan sama orang tua mereka? Kapan ya kita bisa kayak dulu lagi? " tanya Aurell pada kakaknya,

"iya kakak tau apa yang kamu rasain, tapi kita juga harus ngerrtiin mama sama papa juga. Mereka kan kerja juga buat siapa buat kita kan" jawab Leon sambil mengusap pundak adiknya.

"Ya emang mereka kerja buat kita, tapi luangin waktu kek buat kita. Buat apa banyak duit tapi kita nggak bahagia. Mama papa tu selalu aja berangkat pagi pulang malem, terus tiap bulan pasti pergi ke luar kota. Kalo gitu terus kapan kita bisa kumpul. Aku sebenernya kasian sama rafa, dia lebih milih tinggal sama tante lia karna tante lia selalu perhatian sama siapa aja. Aku pengen mama bisa kayak tante lia" ucap Aurell dengan suara yang bergetar.

Kemudian Leon mendekap Aurell, Leon juga merasakan hal yang sama seperti adiknya itu. Namun dia mampu menyembunyikan kesedihannya.
"Udah kalo nangis, nangis aja sepuasnya biar kamu bisa lebih lega.kamu yang sabar aja jangan sedih terus ntar kalo mama papa udah balik dari Jepang pasti kita bakalan jalan bareng lagi sama Rafa juga".

Sejujurnya Leon juga ingin menangis, namun dia masih memikirkan adiknya. Jika dia sedih siapa yang akan menjadi sandaran untuk aurell dan rafa.

"Udah belum nangisnya, mana Aurell yang kakak kenal dulu? aurell yang nggak pernah nangis, sesalu tersenyum, dan selalu bisa buat siapa aja ketawa. tunjukin dong ke kakak kalo Aurell itu cewek yang tangguh" ucap Leon yang bisa membuat aurell sedikit tenang.

Setelah mendengar perkataan kakaknya aurell segera menghapus air matanya.
"Kakak bener aku gak boleh cengeng, aku harus jadi Aurell yang tangguh. " jawab aurell dengan semangat.

"Nah gitu dong"

"Kak mumpung ini malem minggu main keluar yuk aku bosen dirumah terus?" Pinta Aurell tapi langsung ditolak Leon.

"Gak, ga ada main keluar jam segini. ini tu udah jam sepuluh mending kamu tidur aja" jawab Leon dengan nada juteknya. Karna merasa sebal dengan kakaknya aurell pun melepas pelukan Leon dan memalingkan wajahnya.

"Yaudah kalo mau ngambek ngambek aja" sinis Leon yang masih bisa didengar aurell.

Karna merasa bersalah aurell pun mencoba membujuk Leon agar mau diajak pergi keluar. " ihhhh... kakak mah gitu cuman becanda kok ngambeknya" aurell berucap dengan nada kekanak-anakannya.

" seriusan juga gapapa kok" sambung Leon.
"Ihh,, kakak katanya ganteng kalo ganteng gak boleh marah dong " rayu aurell tapi tidak dijawab Leon.

"Kak ayolah main ini kan masih jam sepuluh biasanya kakak kalo main pulangnya juga jam duabelas. Aku kan udah lama ngaak main keluar kalo malem minggu, tapi kalo kakak tetep gak mau yaudah gapapa " bujuknya lagi dengan nada sedih, karena merasa ucapannya tidak direspon Aurell pun memilih untuk memejamkan matanya di pangkuan Leon.

Leon yang tak tega dengan adiknya pun mengelus rambut adiknya lalu berucap "yaudah ayo main keluar tapi gak usah lama lama ya... ".

Aurell yang mendengar ucapan kakaknya tersebut langsung membuka matanya dan memeluknya
"iya ntar pulang jam duabelas aja. Aku tau kok kalo kak Leon tu sebenernya sayang banget sama aku makasih ya kak".

......

Setelah berganti baju Aurell menunggu leon di garasi, tak lama kemudian leon muncul dengan style cool nya.membuat Aurell yang memandangya tak berkedip.

kak leon ganteng banget sih, kok aku baru sadar ya kalo kak leon tu ganteng. Batin Aurell berucap.

"Udah puas ngeliatinnya, tau emang aku ganteng" sombong leon.

"Hah ganteng? model kayak gitu ganteng, ganteng darimana nya?" elak Aurell.
"Ahh udah cepetan jalan ntar keburu malem! "

"Iya iya".

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 25menit mereka pun sampai di tempat tujuan.

"Hah sirkuit? Kakak mau balapan atau cuman jadi penonton?" tanya Aurell yang kaget karena kakaknya ini membawanya ke sirkuit.

"Ya balapan lah, malu-malu in banget kalo cuman jadi penonton! "
"Sombong banget sih } ! #) $;'(℅€{® " cerocos Aurell.

"Udah deh jangan berisik, tadi minta jalan giliran udah malah pidato. Gimana sih? " potong leon tak terima
"Udah tunggu sini kakak mau kesana bentar"

"Iya". Karena lama menunggu aurell memilih untuk keluar dari mobil. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Dan pandangannya bertemu dengan seorang laki laki tampan yang sedang bersandar di mobilnya.
"Aurell mau ikutan balap gak?" tanya leon yang langsung membuat aurell antusias
"Iya, mau mau. ayo cepetan kak". Setelah semua peserta balap menempati posisinya, terdengar suara riuh ricuh dari para penonton.

Setelah lampu menyala hijau leon langsung menjinjak pedal.
"Ayo kak lagi kak, injek lagi kak" seru aurel pada leon namun tak di hiraukan karna leon sedang fokus.

Sebenarnya aurell sudah biasa dengan balap-balap seperti ini, tapi entah mengapa balapan kali ini lebih seru dibanding balapan-balapan yang sering aurell lakukan sebelumnya. Apa mungkin karena balapan ini bersama leon entahlah aurel tak begitu memikirkannya.

Dan pada akhirnya leonlah yang menjadi pemenangnya. Setelah penyerahan hadiah leon bergabung bersama teman-temannya yang tengah bergerombol di samping mobilnya. Aurell hanya mengikuti leon.

"Selamat ya bro..... Lo itu emang keren" ucap laki-laki dengan rambut berjambul yang diwarna merah.

Ah elah kalo cuman segitu belum seberapa dibanding kemampuan gue sombong aurel dalam batin
"Thanks" balas leon dengan berjabat tangan ala lelaki.

"Dia siapa yon? " tanya seorang wanita yang kukira dia adalah pacar dari salah satu teman kak leon
"Owh kenalin ini adek gue, namanya Aurell"

Aurrel pov

"Hai aku aurell" ucapku sambil bersalaman dengan cowok berjambul tadi
" hai cantik kenalin nama aku Dito" sepertinya dia jomblo.

"Raka" cowok dengan style yang lumayan. "Aurell"

"Farrel" dia tampan,tinggi, putih. "Aurell "

"Hai aku Dira, aku pacarnya Raka" owh jadi namanya Dira. "Aurell".

Dan terakhir adalah Kak Bagas. Aku udah kenal sih jadi ga usah kenalan lagi.

"Kok lo gak kenalan sih gas" Tanya raka, sepertinya kak leon enggak pernah cerita ttg aku ke temen-temennya.

"Udah kenal" bukan aku yang menjawabnya tapi kak bagas.
"Kok lo gak bilang sih kalo punya temen yang cantik? " protes kak Dito "guys gue cabut dulu ya, udah malem" pamit kak leon pada temannya

"Oke bro.... " balas kak Dito
"Cabut aja sono" itu suara ketusnya kak Bagas..
"Iya gue juga mau cabut, soalnya sama cewek" kalo yang ini kak raka.
Kok farrel gak respon sih, tau ah ga penting.

"Aku balik dulu ya kakak-kakak" pamitku sambil melambaikan tangan.

Leon pov

Setelah pamitan sama temen-temen gue sama Aurell langsung pulang.

Saat diperjalanan gue diem aja karna udah capek. Kalo Aurell kayaknya dia udah ngantuk.

Ditengah perjalanan gue aurell udah tidur. Sebenernya gue kasihan sama adek-adek gue, tapi ya mau gimana lagi. Orang tua gue emang gitu
Kayaknya mulai sekarang gue harus tidur dirumah aja biar Aurell gak kesepian lagi, trus besok ke rumah tante lia buat jemput Rafa. Kasihan juga dia udah dua minggu tinggal dirumah tante lia.

Setelah sampe dirumah gue pengen bangunin aurell tapi gak tega, jadinya gue gendong aja. Setelah nganter aurell kekamarnya gue masuk ke kamar, trus tidur.

Semoga hari esok bisa lebih indah dari hari ini - itulah harapan yang selalu ku ucapkan sebelum tidur.

Vote ya ✌

Fiat Lux Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang