Part 9 || Reuni?

7 9 5
                                    

Terlalu menggunakan hati akan membuatmu terlihat bodoh
Tanpa hati kamu akan lebih buruk dengan menjadi egois

"Stopp!!!"

Orang itu berhenti kala ada perempuan yang tak ia kenal berdiri di depannya dan menghadangnya. Menatap bingung perempuan itu, orang yang dicegat tadi pun bersuara. "Ada apa?"

"Bagi duit lo!"

Sekarang orang itu tambah bingung. Akhirnya ia geleng-geleng dan hendak pergi meninggalkang perempuan yang tak ia kenali itu.

"Ck. Bagi duit lo! Apa susahnya sih?!"

"Maaf gue gak kenal elo."

"Kalo gitu kenalan dulu, gue Akila murid baru di sekolah ini." ucap perempuan bernama Akila itu sembari mengulurkan tangan dan tersenyum manis.

"Terus kenapa minta duit ke gue?"

"Ck, lo goblok apa gimana sih? Jelas-jelas gue lagi malak lo. Udah cepetan mana duit lo?!"

Akila meninggikan nada bicaranya. Orang itu yang notabenenya tidak mau berusan lama lama dengan Akila hanya pasrah dan memberi uangnya pada perempuan itu.

"Nah gitu dong, dari tadi kek."

Akila tersenyum puas dan pergi meninggalkan orang tadi. Tanpa Akila sadari orang itu berniat akan melaporkan kejadian tadi ke BP.

*****

"Ehh ... gue ada hot news, katanya ada murid baru dan dia udah bikin ulah. Masa dia malakkin sih. Padahal hari masih hari pertama dia di sekolah. Songong banget sih anjimm!" Feby berkata dengan meledak-ledak seakan perbuatan murid baru itu sangatlah fatal.

"Ga bisa dibiarin nih guys, kita labrak aja ayok lah njirr gue juga sebel!!" kompor Salsa dan diangguki oleh teman-temannya.

"Gimana Rell?" tanya Alya.

"Gue mah ayo ayo aja."

Akila adalah murid baru di sekolah ini. Sebagai murid baru ia seharusnya menjaga nama baik dirinya dan berbuat sopan. Namun ia sudah berani memalaki murid lain.

Aurell dan teman temannya berjalan menyusuri serambi kelas seraya berjalan angkuh dan penuh emosi yang mereka tahan untuk murid baru itu.

"Ehh lo liat gak murid baru yang katanya malakin? " tanya aurell saat seorang siswa melintas

"Ohh itu dia yang rambutnya coklat lagi main hp" ucap siswi itu menunjuk siswa yang berjalan di lorong

"Oke makasih"

Mengalihkan pandangan ke lorong dekat laboratorium mereka melihat seorang siswi yang terlihat asing sedang berjalan menunduk sambil melihat handphone. Dengan langkah panjang, Aurell pergi mendahului teman-temannya dan menghampiri dia.

"Heh!"

Refleks, Akila menoleh ke Aurel yang sedang menatapnya tajam. Tapi Akila hanya melihatnya sekilas lalu kembalu fokus ke layar handphonenya.

"Gue ngomong sama lo."

Lagi-lagi Akila hanya menatap Aurell sekilas, kemudian menengok ke kanan dan ke kiri juga di belakangnya. Ia yang tak melihat siapapun langsung kembali menatap Aurell dan menunjuk dirinya sendiri, "Gue?"

"Iya elo masa tembok?!" Alya yang sudang berdiri di samping Aurell pun ikut dalam permainan ini. Ia juga geram dengan cewek di depannya ini.

"Ada apa ya?"

"Seminim apa harta lo dan segede apa tahta lo sampe berani banget malakkin orang lain di hari pertama lo jadi murid baru di sekolah ini?" Aurell berusaha bertanya tegas daripada langsung mengambil tindakan fisik. Bagaimanapun ini lingkungan sekolah dan ia sedang malas dihukum.

Fiat Lux Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang