~Jika memang setiap pertemuan pasti ada perpisahan,lalu mengapa pertemuan itu datang lagi?apa yang belum selesai dalam skenario pertemuan kami?~
-jennie-
Entah kemana kali ini kuberjalan,sudah sangat jauh kurasa aku berjalan kakiku terasa terkilir karna high hills yang kukenakan,ya itu karna aku belum terbiasa memakai hills
Karna ku tidak sanggup lagi berjalan akhirnya aku memutuskan untuk istirahat sejenak,pas sekali tempat diriku berdiri kini di depan restoran.kurasa perutku juga sudah mulai lapar,tanpa pikir panjang aku langsung masuk kedalam restoran itu-di dalam restoran-
Ku lihat di restoran ini ramai sekali,padahal ini restoran junkfood kenapa bisa seramai ini?pikir ku heran
Aku berfikir seperti ini karna biasanya restoran junkfood akan lebih cepat dalam melayani,karna makanannya sudah tersedia toh.
"Yak,noona jennie"teriak seorang pekerja paruh disana,aku langsung menoleh keasal suara
"Omeo,kau rupanya sedang apa kau disini?bukan kah kau bekerja paruh waktu di restoran appa ku?tanyaku bergidik heran
"Tentu saja,aku bekerja di restoran appa- mu apa kau tidak menyadari ini restoran milik keluargamu?"
Langsung kulihat seluruh isi restoran benar saja ini restoran keluargaku
"Yak noona kau kenapa?,,,dan inikan restoran keluargamu sendiri apa kau tidak menyadarinya"
Nada bicaranya saat bertanya sedikit terdengar khawatir tapi aku tidak menyadari apa yang dimaksud olehnya
"Ahh mungkin karna tadi aku langsung masuk begitu saja,dan sekarang aku sedang banyak pikiran"jawabku menjelaskan
"Ouh begitu,namun yang aku maksud kenapa mata noona sembab seperti itu?"
Aku terkejut ketika ia menyadari mata sembabku yaampun kukira sedari tadi dia tidak menyadarinya
"Ahh aniya,aku tadi melihat kejadian yang terharu dan membuatku menangis jawabku berbohong
-Yaampun sejak kapan dan dari mana seorang jennie kim belajar berbohong?-
"Noona apa kau lapar? biar ku ambilkan makanannya antriannya sangat panjang"ujarnya padaku
"Ahh gomawo,aku pesan cheese burge dan cola saja nee"
"Baik noona chankamman"
"Nee"
Ayahku memang mempunyai perusahaan,dan restoran ini dibangun saat ibuku masih ada,restoran ini telah berdiri saat aku berumur 3 tahun,dan saat ibuku pergi entah kemana yang tidak jelas kabarnya restoran ini di kelola oleh teman appa ku,namun tetap restoran ini atas nama appa -ku
Saat ku memilih tempat duduk,ada seorang lagi yang memanggil namaku,suara yang baru saja aku dengar saat aku sedang melamar
"Jungkook?"ujarku sedikit terkejut dan aku menghampiri mejanya dan langsung duduk di depannya
Aku duduk tepat dekat jendela namun aku membelakangi jendela,dan jungkook menghadap ke jendela"Waeo?"
"Aniya,Sedang apa kau disini?"ucapku menanyakan hal yang benar-benar bodoh
"Ini restoran jennie,tentu saja aku kesini untuk makan"jawabnya padaku
"Kau tidak pernah berubah sedari kuliah jennie kim"lanjut jungkook"Maksudmu?"tanyaku heran
"Masih sama saja bodohnya"jawabnya dan tertawa kecil
"Yak jungkook!kau ini,kau yang lebih bodoh mengejar perempuan yang jelas-jelas menyukai sahabatmu,dan orang yang menyukaimu dengan tulus kau abaikan"balas jennie
![](https://img.wattpad.com/cover/162076368-288-k937739.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
FanficJennie,seorang gadis yang sedang berjuang mencari pekerjaan walau hidup di keluarga mampu bukan berarti jennie harus bersantai,bagi gadis itu lebih baik mencari pekerjaan sebagai pengisi waktu kosongnya namun siapa sangka ia bertemu dengan seorang d...