part 1

2.9K 159 1
                                    

-jennie-

Pagi yang cerah kumanjakan diriku di kasur ukuran king size milikku hari ini aku akan pergi bertemu dengan jisoo,sudah hampir 2 minggu ia pergi ke new york untuk menjadi model brand ternama,dan Akupun bangun dari tidurku karna tirai jendela telah dibuka oleh ibuku alias pelayan rumah yang paling aku percaya dan melihat ke arah jam sudah jam 07:30

"Non jennie ayo bangun sudah pagi"ucapnya dan menggoyangkan bahuku pelan

"Hoamm hoemm"
"Selamat pagi bu terima kasih telah membangunkan ku"ucap ku lembut

"Pagi juga non,ihh si non sudah berkali-kali saya bilang jangan panggil saya ibu,ayo siap siap katanya mau ketemu non jisoo"

"Baiklah bi,,ahh rupanya bibi ingat,terima kasih bi"kataku dan
"Cup"aku mencium pipinya sekilas

Alasan aku memanggilnya ibu bukan hanya karna ia adalah pelayan yang paling aku percaya saja,namun juga ia adalah sahabat dari mendiang ibuku, dan mungkin karna aku juga pernah dirawatnya sedari kecil aku merasakan kasih sayang yang ia berikan kepadaku sama dengan kasih sayang ibuku kepadaku

"Ihh si non nanti kalo bundamu melihat ia pasti akan marah"ucapnya memperingatkanku

"Jangan panggil dia bunda,dia adalah ibu tiriku"tegasku memperingati juga

"Baiklah non,"IBU TIRI"sudah kita tidak perlu membahas itu lagi,sekarang kamu harus bergegas mandi dan siap-siap untuk bertemu nona jisoo"suruhnya dengan tegas dan menekan kata Ibu tiri

"Baiklah bu,dadah"ucapku turun dari kasur dan berlari ke arah kamar mandi

"Yakk,sudah bibi bilang jangan panggil bibi ibu!"teriaknya

Selesai mandi aku langsung bergegas pergi,tanpa sarapan karna jisoo mengajakku bertemu di rumah makan,sekalian makan katanya ia rindu dengan makanan korea
Hari ini aku hanya mengenakan pakaian sederhana sweter berwarna biru langit dan celana short pant berwarna putih dan sepatu yang berwarna putih dan rambut yang sengaja digerai

"Yak jennie kim kau mau kemana?"tanya seseorang yang suaranya tidak asing bagiku

Aku lupa akan ada orang yang selalu menginterogasi diriku,aku merasa aku adalah penjahat tahanan yang harus melapor jika ingin kemana-mana,sebenarnya itu sangat menyebalkan bagiku tapi apa boleh buat,yoongi juga merasa kesal untuk menanyakan ini setiap kali aku pergi,namun itu adalah tugas yang ayah berikan langsung kepadanya,yoongi memang orang yang selalu patuh pada aturan,dan lagi jika yoongi tidak menanyakan ini pasti akan ketahuan oleh ayah karna ada penyadap suara,dan mata-mata diantara para pelayan

"Maaf tuan min yoongi,ini urusanku bukan urusanmu apakah aku harus memberi tahukannya kepadamu?"

"Tidak, namun kau..."
Ucapannya terpotong oleh perkataanku

"Baiklah jika tidak aku pergi dulu"kataku dan pergi meninggalkannya

"Anak itu selalu saja seperti itu"dumel yoongi

"Aku hanya memperingatkan ular itu sedang keluar jadi berhati-hatilah"Teriaknya memperingatiku

"Baik"jawabku teriak

Ular adalah panggilan yoongi untuk ibunya,ia sangat membenci ibunya,aku tidak tahu alasannya yang penting yoongi selalu baik padaku itu sudah cukup bagiku

-jisoo-

"Hahh,,,akhirnya aku tiba dikorea sudah lama sekali rasanya padahal baru 2 minggu"kataku pelan agar tidak ada orang yang mendengar,karna ku takut dikira orang gila

"Nona jisoo"teriak seseorang

Akupun langsung menoleh keasal suara,dan ternyata itu adalah supir pribadi ku

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang