part 14

975 90 5
                                    

Menjadi pluto memang menyedihkan karna ia berdiri sendirian dan tidak dianggap oleh siapapun,namun berbeda dengan bintang yang selalu iri dengan pluto,ia baginya pluto memang sendiri namun jika tidak dianggap itu salah!karna,jika pluto tidak dianggap mengapa pluto selalu diingat oleh setiap umat manusia? Bintang ingin seperti itu sendiri namun diingat banyak orang dan tidak hilang jika cahayanya sudah mati.apakah dari kalimat ini kalian tau ketakutan terbesar bintang?yaa...ketakutan terbesar bintang adalah menghilang jika cahaya mereka sudah redup,apakah kalian tahu bahwa bintang yang berkedip lama kelamaan cahaya mereka akan habis?apakah kalian menyadarinya?

setiap orang pasti mempunyai sebuah ketakutan dalam hidup,sama seperti Jennie.ia juga memiliki ketakutan yang sangat besar terhadap bis,ia trauma tapi ia tidak bisa mengingat kejadian yang membuatnya takut kepada bis dan juga ia melupakan sesuatu yang membuat ibunya menghilang dari kehidupannya,sungguh gadis yang malang.

Jungkook

aku keluar ruangan mengikuti Jimin dan Jennie namun aku kehilangan jejak apalagi ada beberapa karyawan wanita yang mengajakku berkenalan,menyusahkan

namun saat aku melihat ke ujung lorong aku melihat Jimin dan Jennie sedang berbicara serius,bagaimana aku bisa menyimpulkan bahwa obrolan itu serius?itu karna tatapan yang Jimin berikan ke arah Jennie.bagiku itu terlihat sanagt intensif sekali ya dengan kata lain sangat tajam.ku coba memberanikan diriku mendekat ke arah mereka yaa sekalian mendengarkan beberapa pembicaraan mereka

aku terkejut saat mendengar bahwa Jimin menyadari jika Jennie memliki rasa terhadap Taehyung,dan aku tidak sabar mendengar jawaban yang akan Jennie berikan kepada Jimin,namun nihil Jennie hanya menunduk diam atas perkataan yang Jimin berikan,dan tak lama Jimin pergi meninggalkan Jennie seorang diri.

aku ingin menghampiri Jennie yang kini tengah sendirian,tapi aku bingung harus berkata apa untuk memulai pembicaraan aku takut jika nantinya akan canggung diantara aku dan dia apalagi dirinya kini tengah ask memandangi jendela

akhirnya aku merasa kepercayaan diriku telah kembali,aku langsung menghampirinya.namun baru saja aku ingin menegurnya ia berteriak sangat kencang dan menjambak-jambak  rambutnya layaknya orang-orang yang kesetanan

"kyaaaaaaaaaaaaa"teriaknya yang membuat aku dan karyawan lainnya terkejut dan panik

aku menghampirinya bermaksud menenangkan dirinya

"jennie kau kenapa?jennie sadarlah"ucapku sambil memegang kedua bahunya dan mengguncangkan badannya pelan namun tak lama ia pingsan tidak sadarkan diri,karna kau panik aku begegas berlari menuju ruangan Taehyung untuk meminta pertolongan

"panggil ambulanc cepat panggil ambulan"perintahku kepada karyawan yang tengah menyaksikan kejadian ini

dan sesampainya di depan ruangan aku langsung meminta tolong,aku melihat jika muka atau lebih tepatnya ekspresi yang ditampakkan oleh taehyung sangat khawatir,bahkan ia mendorong tubuhku dan langsung berlari keluar ruangan,dan yang tersisa didalam ruangan kini tinggallah aku,jimin,dan wanita gila atau lebih tepatnya irene.dan apa yang ku dengar ia mengomel karna itu adalah hal sepele,hanya karna waktunya dengan taehyung terganggu?cihh itu sangat menyebalkan,karna aku tak tahan dengan protesnya akupun membukan suara

"DIAM!!!"bentakku padanya dan jujur saja ini pertama kalinya aku membentak irene,padahal dulu jika ia dibentak oleh jimin aku selalu membentak jimin dengan alasan tidak terima

dan kini aku hanya berfikir 'sebodoh apakah aku dulu?'

Taehyung

aku bergegas keluar sebelum jungkook menjelaskan kejadian yang ingin dia ceritakan namun,dari raut wajah paniknya aku yakin ada hal yang tidak beres dengan jennie dan kulihat dipojokan lorong ramai orang berkumpul,aku langsung menyimpulkan bahwa ada jennie disana dan aku memutuskan untuk berlari

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang