12. Negeri Zemos

1.4K 317 16
                                    

Tetep slow update, my anxiety is getting worse and worse
tiap hari gue selalu dihadapkan dengan kekhawatiran tentang masa depan, setelah ditipu sama dosen yang menjanjikan gue akan dapat kerja, tapi nyatanya gue cuma dijadikan babu tanpa imbalan apa2 di sana, gue makin ngerasa jadi anak enggak berguna yg cuma bisa ngabisin duit ortu LOOOOOOL


Saat ini, tidak ada tujuan lain yang ingin Yuqi capai selain memiliki banyak uang untuk menyewa tempat tinggal baru. Lupakan soal perasaan tak berbalas terhadap Lucas, atau ujian akhir semester yang semakin dekat. Itu tidak penting sekarang.

Tubuhnya lelah sekali setelah seharian sekolah kemudian langsung pergi menuju tempat kerjanya.

Selesai mandi dan keramas, dengan pakaian yang sudah lengkap ia kenakan, Yuqi segera kembali ke kamarnya untuk sekadar berbaring dan meregangkan otot-ototnya yang kaku.

"Capek banget ya, Kak Yuqi?" tegur si penghuni kamar yang sedari tadi sabar menunggui kepulangan Yuqi.

Gadis yang tak menduga jika tidurnya akan terinterupsi itu pun sontak terperanjat. Ia belum terbiasa dengan kehadiran makhluk astral sejenis Orion.

"Aduh, kamu bikin kaget aja!" seru Yuqi sambil meletakkan tangan di dada. 

"Hehehe, Kakak kenapa mukanya murung gitu?" tanya Orion.

"Kamu enggak tau apa aku lagi banyak pikiran? Si Lucas terus-terusan nyuruh aku buat ngilangin kutukannya. Kamu beneran enggak bisa apa bantuin aku nemuin caranya?" Yuqi merutuk frustasi.

"Tapi, Kak... kalau dia sembuh dengan cepat, itu artinya kesempatanmu untuk dekat sama dia semakin kecil."

"Duh, bodo amat deh! Aku udah enggak ngarepin dia lagi." tandas Yuqi tegas.

"Lo, kenapa?" Orion mengernyitkan dahinya, merasa heran.

"Aku mulai sadar diri, cewek miskin kayak aku enggak usah mikir cinta-cintaan dulu. Aku harus mikir gimana caranya dapet uang yang banyak, dan sekarang aku tiba-tiba pengen ngejar beasiswa buat kuliah. Itu artinya nilai raporku harus bagus." jelas Yuqi menggebu-gebu.

Orion mengerucutkan bibir, padahal ia sudah semangat untuk mendukung Yuqi memperjuangkan cinta kepada Lucas.

"Ayo dong, Orion... ceritain sesuatu, katanya kamu adalah makhluk yang datang bersama kutukan Lucas?" Yuqi menagih janji yang diucapkan makhluk itu kemarin malam sebelum ia tidur. Karena sudah mandi dan sarapan, gadis itu yakin kalau ia akan bisa mengikuti penjelasan Orion setelah ini.

"Sebenarnya enggak ada syarat khusus agar kutukan itu hilang, Kak. Orang yang terkena kutukan cuma perlu introspeksi diri dan yang memberi kutukan juga harus meraih apa yang ingin dia capai." jelas Orion. 

Seulas senyum terkembang apik dari kedua sudut bibir Yuqi. Ia pikir caranya akan rumit, namun ternyata mudah sekali.

"Aku ada satu pertanyaan lagi..." celetuk Yuqi. 

"Kemarin kamu bilang aku punya hubungan dengan seseorang yang berasal dari tempatmu berasal. Kira-kira, kamu tahu enggak itu siapa?"

Orion menopang dagu, memasang pose berpikir keras. "Enggak tahu, Kak." jawab makhluk itu sekenanya.

"Seperti apa, sih, Zemos itu?" tanya Yuqi. Mendengar hal itu, Orion pun langsung pasang muka semringah. Ia selalu antusias saat disuruh bercerita tentang gambaran negeri tempatnya tinggal.

"Negeri Zemos itu indaaaaaah sekali! Langitnya berwarna-warni, gunung-gunungnya tinggi, angin berembus sepoi-sepoi. Yang paling menyenangkan, kita bisa mendengar suara bunga-bunga dan pepohonan bernyanyi saat musim semi. Makanan pokok kami adalah buah, dan kami enggak pernah membunuh hewan untuk dijadikan santapan." oceh Orion dengan wajah cerah yang masih belum pudar.

Yuqi manggut-manggut paham. "Apakah di sana ada kemiskinan?" tanya Yuqi iseng.

"Kemiskinan? Tidak punya rumah seperti kakak misalnya? Hahaha, tentu saja enggak ada. Rumah-rumah di negeri Zemos tidak menempel pada tanah melainkan berbentuk gelembung dan melayang di udara. Kami tak perlu mengeluarkan uang untuk itu."

"Aku jadi pengin tinggal di sana."

"Enggak bisa, Kak. Meski Kakak boleh jadi memiliki hubungan darah dengan warga negeri Zemos, tapi takdirmu adalah menjadi penghuni bumi."

"Aku tahu itu, Orion. Come on, I'm not that ridiculous."

***

Kalian pasti tau dong inspirasi penggambaran negeri zemos tuh dari novel apa wkwkwk

The Curse • LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang