13. Kakek Datang

1.5K 323 88
                                    

guys, jangan lupa komen yang banyak ya
minimal 30+ deh baru lanjut^^ terima kasih ~






"Qi," suara berat itu menginterupsi bersamaan dengan engsel pintu yang berdecit. Jantung Yuqi sontak mencelos dan langsung bangkit dari tidurnya.

Ingin rasanya Yuqi menyemprot Lucas dengan omelan. Tapi ia ingat ini adalah rumah Lucas dan statusnya cuma numpang.

"Ada apa?" tanya Yuqi dengan intonasi senormal mungkin agar tidak ketahuan jika ia merasa jengkel.

"Abis ini kakek gue mau ke sini." jawab pemuda itu. Yuqi dibuat kaget untuk kedua kalinya.

Dengan mata yang membeliak lebar serta ekspresi panik gadis itu bertanya. "Terus aku harus ngumpet di mana?!"

"Ngapain musti ngumpet?" balas pemuda itu dengan santainya.

"Ya emangnya kamu enggak bakal dimarahin sama kakekmu kalo ternyata ada cewek tinggal di rumah ini?" 

Lucas memicingkan mata. "Santai aja kali, kakek gue bukan orang yang kolot."

Yuqi makin tidak habis pikir dengan sikap santai Lucas. Mana mungkin seorang kakek tidak akan marah kalau tahu cucunya menampung gadis yang bukan anggota keluarga atau saudara di rumahnya. Meskipun konteks mereka tinggal bersama bukan untuk berbuat hal yang tidak-tidak.

"Sekarang lo ganti baju yang rapi, nanti kalo kakek gue dateng jangan lupa disapa dan senyum yang ramah." tandas pemuda itu lantas kembali pergi tanpa menutup pintu kamar Yuqi yang tadi ia buat terbuka.

Gadis berambut keriting itu masih terlongo atas percakapannya dengan Lucas barusan. Benar-benar tidak bisa dipercaya. Ia lantas mengedarkan pandang ke seluruh penjuru ruangan. Mencari keberadaan Orion, satu-satunya teman yang bisa ia ajak interaksi di rumah mewah itu.

"Nyariin aku, Kak?" seperti sudah hafal dengan gerak-gerik Yuqi, Orion tiba-tiba saja muncul di samping Yuqi sambil berbisik tepat di samping telinganya.

"Duh, selalu kalo muncul ngagetin!" Yuqi refleks membentak saking kagetnya.

"Hehehe, maaf..." ucap Orion sambil menyengir kuda. "Enggak buruan ganti baju, Kak? Keburu kakeknya Lucas dateng." imbuh peri itu.

Yuqi mengembuskan napas berat. "Aku takut banget, pasti nanti aku disangka cewek enggak bener." ujarnya putus asa.

"Kan tadi Lucas udah bilang kakeknya enggak bakal kayak gitu?"

"Ya tapi tetep aja, mana mungkin coba kakeknya enggak curiga?" Yuqi ngotot.

"Udahlah yang penting sekarang Kakak ganti baju aja daripada nanti pas kakeknya udah dateng Kakak belum ngapa-ngapain, Lucasnya malah marah."

"Hm, iya deh..." Yuqi akhirnya beringsut dari kasur untuk membersihkan diri kemudian mengenakan baju yang rapih sesuai dengan apa yang Lucas suruh. 

Yuqi tidak mengerti mengenai definisi rapih yang Lucas maksud. Kalau pakaian rapih selaiknya orang hendak melamar pekerjaan, ia tahu.

Jadilah ia hanya memakai sweeter abu-abu dan celana denim, menyisir rambut hingga tak lagi terlihat kusut, kemudian mengepangnya tinggi-tinggi.

Setelah merasa semuanya siap, Yuqi pun keluar ruangan untuk mencari Lucas. Hendak bertanya kapan kakeknya akan datang. Namun ketika ia sampai di ruang tengah yang tergabung dengan ruang makan, Lucas terlihat sedang menata piring beserta makanan untuk ditata di meja makan.

"Loh, kamu masak-masak kok enggak bilang?" Yuqi terkejut karena Lucas nampak sangat serius.

"Ya kali gue masak ini semua sendirian?!" balas Lucas sewot. Pertanyaan Yuqi sangat tidak masuk akal. Coba pikir, bagaimana bisa makanan seperti tenderloin steak, spaghetti, dan french fries dimasak sendiri oleh Lucas?

"Oh, barusan pesen pake gofood?" tanya Yuqi yang langsung dibalas dengan anggukan oleh Lucas. Gadis itu lantas menghampiri Lucas, beriktikat untuk membantu.

"Udah selesai kok, enggak usah rapi-rapi kalo nata, kakek gue mah yang penting ada makanan aja gitu." tandas pemuda itu yang membuat Yuqi urung membantu.

"Hm, ini kenapa kamu natanya empat piring? Kakekmu dateng sama siapa?" tanya Yuqi.

"Sama cewek barunya." 

Jawaban Lucas sontak membuat Yuqi tercengang. "Enggak sopan kamu bahasanya gitu ke kakek sendiri!" cibir Yuqi.

"Yeu, emang bener kok sama cewek barunya."

TING! TUNG!

Belum sempat Lucas menimpali cibiran Yuqi, suara bel menginterupsi hingga membuat mereka berdua menoleh. "Nah, itu kakek gue dateng... pas banget gue udah selesai natain makanan."

"Terus aku di sini atau ikut kamu?" tanya Yuqi.

"Tunggu sini aja, tapi nanti kalo mereka gue ajak ke meja makan jangan lupa lo sapa ya kakek gue." balas Lucas dan ia pun langsung berjalan ke pintu depan untuk menyambut sang kakek.

"A-YO MY GRANDFATHER WHAT'S UP~~ !!!" terdengar suara memekik Lucas yang kencang sekali dari depan hingga Yuqi tak sanggup menahan tawanya.

Tak lama setelahnya, Lucas pun kembali dengan dua orang di belakangnya. Sang kakek dan benar kata Lucas, ia datang bersama seorang wanita yang masih nampak cukup muda.

Yuqi sontak tertegun akan paras wanita yang terlihat amat familiar itu. Matanya tak berkedip sedetik pun demi memastikan apa yang ia lihat. Ini konyol, sangat mustahil jika benar-benar terjadi. Tapi penglihatan Yuqi pun tak mungkin salah.

"Ma-mama???" gumam Yuqi terbata-bata dengan lidah yang kelu.

The Curse • LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang