19

10.5K 257 4
                                    


Happy reading!!
_____

"Gw mau lo pergi,dan jan nampakin muka lo dihadapan gw"ucap gw dengan nada bergetar.

Gw liat muka danis yg bingung antara mau dan tidak melakukannya.

"Knp,lo gk mau"ucap gw memastikan

Danis beranjak dari sofa dan keluar gw ikutin aja dan bener dia ngelakuin apa yg gw ucapin tadi,tapi gw tarik lagi tangan danis.

Srett..

"Lo-lo bener mau ninggalin gw hahh,hikss"ucap gw yg tidak sanggup menahan air mata gw.

Gw narik tangan danis supaya dia gk jadi pergi.Dan akhirnya dada bidang danis kena kepala gw.Danis mengeratkan pelukkannya,gw kangen baget ama pelukan ini.

"Viv aku mohon maafin aku,aku sama dia gk ada apa²"ucap danis memohon.

Gw masih ragu tapi hati gw udah luluh,dan akhirnya gw ngganguk dalam dekapan danis.

"Ok gw maafin lo"ucap gw dengan terisak

Viva pov end

Author pov

Mereka berdua tidak menyadari ada seseorang yg melihat kejadian tersebut diambang pintu,orang tersebut melihat hal yg tak ingin dia liat,tetapi tubuhnya enggan untuk pergi dari tempat terkutuk itu.

Perasaannya sungguh berkecambuk,dia berharap ini adalah mimipi,tapi dia tau klo ini ada bukan alam mimpi.

Tak terasa air mata orang tersebut menetes begitu saja,baru kali ini dia merasa hatinya 2 kali lipat sakit sekali.

Knp lo sih nis,knp bukan orang lain aja,gw makin sakit hati klo itu lo yg notabennya sahabat gw-batinnya

Dia agak sedikit kecewa dengan temannya kenapa dia tidak memberi tau dari awal klo viva itu perempuan yg danis cari.

Danis merasa ada yg mengintai mereka,akhirnya danis mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru dan dia melihat alex diambang pintu dengan tatapam benci dan marah.

Yaps orang tersebut adalah alex,lalu alex pergi meninggalkan mereka berdua.

Danis takut jika alex menjauhinya,dia tidak ingin kehilangan sahabat terbaiknya karena seorang perempuan.

Alex langsung masuk kamar dengan perasaan yg campur aduk,dia merasa perasaannya bertepuk sebelah tangan,dia kira viva menyukainya,karena perlakuan viva kepadanya.

Alex menyadari dia sudah dewasa dia bukan anak remaja yg labil,yg selalu mengambil keputusan tanpa memikirkannya terlebih dahulu,dia tidak akan marah dan benci kepada sahabatnya karena seorang perempuan,alex merasa bersalah kepada danis karena telah memberitahu klo dia menyukai viva,dia harus mengikhlas viva untuk sahabatnya.

"Masih banyak cewe diluaran sana lex"ucap alex pada dirinya sendiri.

Alex beranjak dari kamarnya dan keluar untuk mengambil minum yg tadi tertunda.Ketika itu danis dan viva sudah masuk dan mata mereka ber2 sama² sembam.

"Lex"gumam danis yg melihat alex berjalan menuju dapur.

Author pov end

Viva pov

Gw liat kak alex yg baru aja dari dapur dan membawa minuman bersoda ditangannya.

"Kak blm tidur?"tanya gw

PERJODOHAN DINI 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang