"kau sudah menyiapkan semuanya??" Tanya jimin pada seorang wanita muda yang tak lain karyawan baru yang diceritakan Yuzu.
Ia menoleh menatap Jimin yang sedang berdiri dihadapannya.
Aku seperti pernah bertemu wanita ini, tapi dimana? ~batin jimin.
"Terimakasih, anda mau repot-repot membimbing saya. Saya sungguh senang bisa dibimbing kerja oleh anda" kata wanita itu dengan senyum misterius nya.
Lantas Jimin tak langsung menjawabnya, dia sesekali melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya.
"Jimin....Rose!" Panggil Yuzu dari kejauhan.
"Apakah kalian sibuk? Kulihat dari jauh kalian seperti musuhan, hening tak ada suara atau tawa sama sekali" tanya Yuzu, ia suka sekali menjahili teman-teman sekantornya itu.
"Anniyo...kita cuma canggung saja" elak wanita itu yang ternyata bernama Rose.
"Hahahaha iya iya aku tau, kau harus sabar dengan sikap Jimin dia tidak mudah di dekati. Aku pergi dulu dahhh" ucap Yuzu dengan masih menjahili Jimin berlalu dari tempat itu.
👿 👿 👿
Sudah sepuluh menit mereka diam bahkan dengan Rose yang sedari tadi menatapnya.
Jimin sampai merasa ada yang salah dengan penampilannya. "Perasaan, aku tidak memakai baju ala ala miper deh" gumamnya dalam hati dan melanjutkan pekerjaannya.
"Selesai! Kamu bisa pulang sekarang" ucap Jimin risih dengan tatapan Rose.
"Kau benar-benar lupa dengan ku park jimin" lirih rose dengan tatapan tajam
Mata Jimin membulat sesaat, saat mendengar ucapan Rose yang terkesan berbisik.
Suara itu....tatapan itu, kenapa mirip sekali dengan mimpi aneh ku~ batin Jimin.
