Hm?

1.1K 115 5
                                    

"Mianhae Jimin, gara gara aku kamu jadi terluka seperti ini. Gara gara aku hidup kamu jadi dalam bahaya. Maaf, maaf.." Ucap Rose sembari menunduk.

Jimin menyeka air mata Rose, lalu mendongakkan wajahnya untuk menatap kearahnya.

"Kamu gak perlu minta maaf, aku gak papa kok. Seharusnya aku berterimakasih kepadamu Rose, karena memberikan ku kehidupan kedua dan memberikan warna dihidupku yang membosankan ini" Ucap Jimin menatap manik mata Rose yang terlihat sangat khawatir dengan senyum menawannya. Teramat manis untuk dipandang.

Rose menatap Jimin sendu " Aku janji, suatu hari nanti aku bakalan akhiri semuanya! Aku bakalan bahagiain kamu! Aku bakalan jauhin kamu dari bahaya meski nyawa taruhannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose menatap Jimin sendu " Aku janji, suatu hari nanti aku bakalan akhiri semuanya! Aku bakalan bahagiain kamu! Aku bakalan jauhin kamu dari bahaya meski nyawa taruhannya"

Jimin tak bisa menjawab ucapan Rose terlebih menyangkut nyawa. Meski ia tahu bahwa vampir pasti mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki manusia seperti dirinya.
_
_
_

"Siapa itu Rose, kenapa gak disuruh masuk?" Jimin melihat Rose sedang berbicara di depan pintu rumah, dengan seorang pria yang terlihat sangat marah.

"Temenku Jim, cuma sebentar kok" Rose berbohong, padahal Rose sedang menahan Chanyeol untuk tidak masuk kedalam rumahnya, ia berusaha menjauhkan Jimin dari kemarahan Chanyeol.

"Apa yang membuatmu mencintainya sampai harus kau sembunyikan pria itu?" Chanyeol terlihat gusar dengan sikap Rose yang menyuruhnya pergi.

"Itu urusan ku! Cepat pegi, jauhi aku dan pria itu selamanya!" Rose membentak Chanyeol.

Rose membulatkan matanya melihat Chanyeol yang seakan siap untuk menerjang masuk kedalam rumahnya.

Chanyeol juga sudah menyiapkan taringnya untuk menerkam leher Jimin jika ia sudah berhasil masuk.

Jimin tidak menyadari bahwa dirinya sedang terancam bahaya, bahaya yang dapat membunuhnya. Rose segera beranjak dari tempatnya dan menarik Chanyeol menjauh dari rumahnya.

Rose menarik paksa tubuh Chanyeol ke dalam hutan. Matanya berubah lagi menjadi memerah dan taringnya sudah muncul, ia menatap tajam wajah Chanyeol, menatap dengan penuh amarah.

"Sudah aku peringatkan! Kenapa tidak didengarkan juga!" Mata Rose sekarang benar-benar menyeramkan bukan hanya matanya bahkan wajahnya. Ia menuding kasar jari telunjuknya ke wajah Chanyeol, ia bahkan menarik kerah baju Chanyeol.

"Aku tidak bisa mengendalikan diriku saat melihat orang yang aku suka dekat dengan pria lain! Kalau kamu mau aku membebaskannya jauhi dia dan kembalilah padaku!" pinta Chanyeol dengan wajah memohon.

"Tidak!! Sekali tidak tetap tidak".

"Baiklah, kalau itu kemauan mu" mata Chanyeol juga mulai memerah. Ia juga sudah menyiapkan taringnya.

Keduanya kini sudah dalam keadaan marah, mereka sepertinya akan bertarung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya kini sudah dalam keadaan marah, mereka sepertinya akan bertarung.

"Argghh!!" teriak keduanya.

Chanyeol maju ke depan lalu mulai meninju kasar perut Rose. Tapi Rose dapat menghindar lalu mengarahkan pukulannya tepat ke hidung Chanyeol, hingga Chanyeol tergeletak di tanah.

Rose terus memukul-mukul wajah Chanyeol dengan beringasnya.

"Aku tidak pernah ingin bermusuhan dengan siapapun!".

Rose menyudahi pukulannya dan langsung berdiri normal begitu pun dengan Chanyeol. ia berpikir tak ada gunanya menyelesaikan masalah dengan cara bertarung.

"Sudahlah!! aku tak ingin memperpanjang pertengkaran ini. Yang telah terjadi biarkan saja terjadi, aku hanya ingin kita berbaikan Tanpa ada masalah".

Chanyeol masih berdiri di hadapan Rose, ia merenungkan ucapan Rose tadi, ia sadar betapa egois sikapnya terhadap Rose.

"Baiklah Rose, kalau itu mau mu. Maafkan aku yang terlalu bodoh dan egois ingin memiliki mu. Kuharap orang yang kau pilih itu benar benar mencintai kamu dengan tulus dan tak akan menyia-nyiakan mu seperti yang ku lakukan dulu" terlihat jelas wajah menyesal yang ditujukan oleh Chanyeol.

Rose merasa lega ketika Chanyeol mau menerima keputusan dari nya tanpa harus bertarung. Lalu ia mencoba bersikap seperti biasa "Terimakasih dan maaf untuk semuanya".

*****

Ketika dirumah, Rose hanya diam. Ia tak banyak bicara. Sedari tadi ia hanya diam.

"Kau kenapa? Apa ada hal yang menggangu pikiran mu?" tanya Jimin saat melihat Rose yang tak biasanya seperti itu.

Tak ada jawaban. Hening.

Jimin menoleh pada Rose dan tanpa diduga punggung tangannya ditempelkannya pada kening Rose.

Rose tak berontak. Ia hanya sedikit terperanjat dengan sikap Jimin yang tiba-tiba.

Rose mengalihkan pandangannya ke arah pemuda itu dan menatap dengan tatapan yang begitu polos. Lama mata mereka bertemu. Saling sibuk dengan pikiran masing-masing.

Mereka tak sadar betapa mereka sangat menikmati moment itu.

Aku ingin waktu berhenti sekarang juga. Kuharap kau akan terus bersamaku selalu di sini. Aku tak ingin jauh darimu Jimin membatin.

"Aku juga" kata Rose tiba-tiba.

My Girlfriend Is VampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang