Mata tajam itu terfokus dalam pandangan yang penuh was-was, pada dua kendaraan yang baru saja melintas didepannya.
Saat tim patroli lebih memilih untuk bertahan ditepian sungai sembari menunggu air sungai surut, justru dua kendaraan LC milik warga setempat nekad melintas melewati wadi (palung sungai kering yang hanya mengandung air selama hujan lebat) dengan beberapa orang dan barang bawaannya diatas kendaraan tersebut.Satu kendaraan berhasil mendarat dengan baik diseberang tepi sungai, namun tidak dengan kendaraan satunya, yang mengalami masalah ketika hampir sampai tepian, mobil itu sepertinya terjebak dalam arus wadi yang cukup deras.
Mata yang sedari tadi mengawasi dengan tetap diam ditempatnya, kini mulai berlari memecah arus sungai, dalam rintik gerimis yang masih mendominasi.
"Gawat!!!"
penuh cemas yang begitu terlihat dari bola mata cokelatnya itu, ketika melihat seorang pria dan anak dalam gendongannya yang tadinya berada diatas mobil dengan barang-barang bawaannya kini mulai kehilangan keseimbangan ditengah arus sungai.
Secepat mungkin langkah panjang itu berlari, yang diikuti oleh rekan-rekan tim patroli tanpa perlu dikomando, dengan sigap semuanya membantu evakuasi."Hati-hati,!!!"
Teriakan itu terdengar dari seberang sungai tempat kami berada tadi, memberi dukungan dari jauh sembari tetap fokus melakukan aksi perekamannya menggunakan handponenya."Let me help"
Yang hanya dibalas dengan anggukan dari seorang pria yang ta lain adalah ayah dari anak tersebut.
Segera pemilik mata tajam itu mengulurkan tangannya, mengambil alih anak kecil itu dalam dekapannya, dengan mengembangkan senyum pada wajah polos seorang bocah yang terlihat jelas rasa ketakutannya, agar merasa lebih tenang."Tolong bantu bapak ini Jo"
"Siap, Kapten!"
sahut Vojo yang sudah berada tepat disamping kapten Erlandy untuk menjalankan perintah.Pemilik mata tajam itu adalah salah satu seorang Kapten tim pasukan Garuda, Erlandy namanya. Ia dan tim anggotanya memang sedang melaksanakan Patroli didaerah tersebut. Menjalankan tugasnya untuk menjaga perdamaian didaerah yang sudah mengalami konflik saudara cukup lama, tepatnya di Kongo.
~•~
"It's okay, kau akan baik-baik saja manis"
Dengan tetap berjalan menuju ketepian sungai,
Sembari mengusap punggung anak gadis itu dengan lembut mencoba menenangkan, yang masih memeluk erat tubuh sang Kapten."Sepertinya disini aman"
Gumamnya sendiri, ketika dirasa sudah menemukan tempat yang aman untuk menurunkan anak itu dari bopongannya.Erlandy kemudian menjongkokkan dirinya untuk mensejajarkan pandangannya seraya memegang kedua bahu mungil si gadis kecil itu.
Sembari berkata"Kau disini saja, kau sudah aman, nanti ayahmu akan menyusul, aku harus kembali membantu yang lainnya lagi"
Entah gadis kecil itu mengerti atau tidak dengan apa yang disampaikan Erlandy padanya, dia hanya membalas dengan anggukan kepala bingungnya, Erlandy pun membalas dengan senyum manisnya, dan berlalu dari sang gadis kecil dengan memberikan isyarat menggunakan tangannya agar tetap tenang ditempatnya, yang dipandang lekat oleh gadis kecil itu tanpa respon apapun melihat bayangan Erlandy mulai menjauh darinya.
~•~
Mata tajam itu kembali mengamati sekitaran wadi, terliat anggotanya yang penuh semangat tengah membantu warga untuk mengevakuasi barang-barang yang mulai hanyut, ada pula yang membantu mendampingi beberapa warga agar bisa menyeberang dengan aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Munajat Cinta Sang Prajurit
Aksiyon"Kau....laksana burung Elang, Teruslah kepakkan sayapmu, agar dunia tau...kau ada untuknya yang lemah. _Dengan ketangguhamu teruslah suarakan keadilan, _Dengan jiwa semangatmu berikanlah harapan kedamaian yang selalu dirindukan pada setiap i...