Prolog ✨

81 14 8
                                    

Seorang gadis berkuncir kuda menghela nafas gusar berulangkali mencoba menetralisirkan rasa gugup yang semakin menjalar.

Di lihatnya sekolah baru, lalu memejamkan matanya sambil mengambil nafas dalam dalam, gadis itu benar benar gugup mengingat hari ini adalah hari pertamanya MOS. Gadis itu membalikan diri menatap kakak laki lakinya yang juga menatapnya.

Jujur ia sangat takut, kalau di sana ia di bully atau guru gurunya menyeramkan bagaimana, membayangkannya saja ia tak ingin.

"kak" ucapnya memelas

"udah gak akan kenapa napa kok" Zilo tersenyum sambil mengusap lembut pucuk kepala gadis di hadapannya mencoba menenangkan, seolah mengerti apa yang sedang ia pikirkan.
"KIREII!!"

Gadis yang di sebut menoleh lalu melotot menatap sahabatnya saat SMP dulu, tak menyangka sekarang dia satu sekolah lagi dengannya. Tanpa menunggu lama naris memeluk sahabatnya dengan erat membuat kirei sedikit kehabisan nafas jika ia tak memukul kepala gadis itu, yang di pukul malah menyengir tanpa dosa.

"aduh gak nyangka ya kita sekarang satu sekolah lagi, gue kangen banget tau ga sama lo" ucapnya dengan senyum sumringah

"gue emang ngangenin, wle" balas kirei sambil menjulurkan lidah meledek.

"yeuh" naris menjitak kepala kirei.

"jangan berantem aja woi! buruan masuk!" zilo mendorong punggung kedua gadis itu untuk masuk, pasalnya jika mereka sudah bersatu mereka tak akan ingat dengan sekitar.
"kakak lo nyebelin banget!" ucap naris mengembungkan pipinya kesal, kirei terkekeh.

"yang penting ganteng"

Langkah naris terhenti secara tiba tiba membuat kirei di sampingnya ikut berhenti.

"denger ya, kirei zaerlina putri. Kakak lo sama upilnya pak mahmud juga masih bagusan upilnya pak mahmud!"

"oh, ceritanya ngejek nih? Berani beraninya lo ngejekin kaka gue yang gantengnya kayak chanyeol exo sama upil pak mahmud!"

Kirei kesal, dengan cepat ia memukul kepala naris dengan kuat membuat sang empu mengaduh kesakitan, tak mau kalah naris membalas kirei dengan memukul kepala gadis di hadapannya itu.

Kirei berlari untuk menghindar, pasalnya setelah memukul kepalanya naris mulai menggelitik bagian sensitifnya yang membuat ia takut, jika sudah tertawa berlebihan ia takutnya akan mengompol.

Tak mau memberi kesempatan kepada sahabatnya, naris mulai berlari mengejar. membuat kirei lebih kencang berlari untuk menghindar, hingga tanpa sadar badannya menabrak seseorang membuat kirei tersungkur jatuh ke tanah, naris yang melihatnya menganga kaget, buru buru ia menghampiri sahabatnya.

"ssh" ringis kirei merasa perih di bagian lututnya.

"aduh rei lo gak kenapa kenapa?" ucap naris khawatir setelah sampai menghampiri kirei, yang di tanya menggeleng. Dengan bodohnya kirei berbohong sudah tau naris jelas jelas melihat memar di lutut gadis itu, membuat naris berdecak sebal.

Bukannya membantu, pria yang ia tabrak tadi malah melihat gadis itu dingin tanpa ekspresi, merasa pria di hadapannya terdiam tanpa mengatakan apa apa kirei mendongakan kepalanya dan alangkah terkejutnya ia setelah melihat siapa pria di hadapannya itu.

Hah? Kak hanbin? Hanbin cinta pertama gue? Batinnya. Tiba tiba jantungnya berdetak dengan cepat seperti di buat jatuh cinta dua kali. lama terpaku menatap, pria di hadapannya berdeham membuyarkan pikiran sang gadis yang sudah kemana mana, kirei memalingkan wajahnya ke sembarang arah dengan salah tingkah. Asther mengedikan bahunya acuh tak acuh lalu pergi meninggalkan kedua gadis yang masih mematung itu.

Kok nambah ganteng si? Gagal move on dong gue? -kirei

-Since i meet you-

Prolognya gaje banget sumpah. Karena gabut jadinya aku bikin ff ini, semoga kalian bisa menikmati cerita abal abal aku ini.

Jangan lupa vomment

See you in the next part 💜

Since I Meet You Where stories live. Discover now