Sapu Tangan

18 1 0
                                    

Berjemur di bawah terik matahari sambil hormat sama bendera di tengah lapangan dan jadi tontonan seisi sekolahan... Rasanya udah malu, ditambah capek sampai lutut melemas pula. Ya.. Itu yang di rasakan Pita sekarang, setelah mendapat hadiah dari ketua osis tadi.

"Masih jam 11 lewat 10 menit lagi, hih !!"gerutu pita sambil sedikit melirik ke jam tangannya.

"Anjir, panas banget coeg. Ah!"pita melihat ada sapu tangan yang diulurkan oleh seseorang. Sesaat pita melirik siapa yang mengulurkan sapu tangan itu, dan dia melihat sesosok cowok jangkung dengan rambut yang terpolesi oleh pomade membuat penampilan cowok itu terlihat segar dan berkharisma tengah mengulurkan sapu tangan padanya.

" Lo gak bisa pake sapu tangan ?" ucap cowok itu dengan wajah datar.

"Ehm ? Gue ? Bisa kok, cuma gak boleh gerak sampe waktu istirahat nanti" ucap pita dengan gugup. Lalu tiba-tiba cowok itu langsung menyeka keringat  di dahi pita. Sontak pita kaget dan degup jantungnya berpacu lebih cepat karna jarak keduanya yang dekat.

"Ehmm.. Ma..ma..maka..sih.." gugup dan lemas bercampur membuat pita terbata mengucapkannya. Sesaat setelah sepersekian detik mengucapkan itu, pandangan pita mulai memburam kemudian hitam...

***

Pita membuka mata perlahan dan dia melihat fatimah duduk disamping ranjangnya.

"Fa...fatimah ?"

"Ehm..iya pita ?"

"Aku dimana ?"

"Kamu di uks sekarang,tadi kamu pingsan dan dibawa ke sini sama kakak kelas cowok, gak tau siapa namanya"

"Ooh.." pita berusaha duduk dengan dibantu oleh fatimah.
Seseorang membuka pintu uks, refleks pita dan fatimah menoleh kearahnya.

"Lemah, paling dihukum gitu aja pingsan. Makanya gak usah sok " suara berat itu berasa dari ahkam.

"Eh lo ya... Waktu itu udah numpahin susu ke muka gue gak mau minta maaf, sekarang udah buat gue pingsan bukanya minta maaf malah menghina"

"Nih, anggap aja buat ganti yang waktu itu,impas" ahkam memberikan susu kotak rasa coklat pada pita dan disambut oleh pita, lalu dia pergi tanpa mengucapkan apapun.

"Belom impas lah...woiii..ah anjir!"
tapi ahkam sudah keluar dari uks.

"Ya udah, keluar yuk ke kantin masih jam istirahat kan ?" ajak pita

"Yakin kuat ?"

"Iyalah gue gak lemah"

"Ok" fatimah membantu pita berdiri.

"Itu sapu tangan lo mau ditinggal ?" fatimah menunjuk kearah meja.

"Ha?" pita melirik kearah meja dan mendapati sebuah sapu tangan milik cowok yang menyeka keringatnya tadi.

"Ehm enggak, ini bukan punya gue ini punya cowok yang tadi bawa gue ke uks" pita meraih sapu tangan itu.

"Loh kok lo bisa tau itu punya dia ?"

"Hehe iya, tadi dia ngasih ini ke gue waktu gue dihukum tadi. Tapi kan kata si ahkampret tadi gak boleh gerak, kalo ketahuan bakal di kasih lebih hukumannya, alhasil cowok tadi ngusap keringat di dahi gue terus yap gue pingsan. DN srkarang gue harus ngembaliin ini" pita memasukkan sapu tangan itu ke saku roknya.

"Uluh-uluh so sweet pisan euy"

"Ya udah yuk ah, gue udah laper banget" pota mulai berjalan sambil menyedot susu kotak yang di beri ahkam.

Mereka berdua berjalan keluar uks menuju kantin.

***

Setelah sampai di kantin, pita dan fatimah berhenti,mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk. Dan mereka menemukan seorang cowok yang juga murid baru sedang duduk sendirian dan melambaikan tangannya ke arah mereka.

"Sini" kata cowok itu sambil melambaikan tangannya.

"Ehm ? Kami ?" tanya pita sambil menunjuk dirinya dan fatimah.

"Iya kalian, sini duduk di sini" sambil menepuk kursi di sebelahnya.

Setelah pita dan fatimah bertukar pandang dan ada kata sepakat yang tersirat di kedua pasang mata mereka, akihrnya mereka menuju meja tempat cowok itu.

"Kenalin gue ardi" sambil mengulurkan tangannya.

"Gue Rinjani ayu pitaloka, lo bisa panggil gue Pita" menyalami uluran tangan ardi.

"Gue Fatimah qiara, lo bisa panggil gue fatimah" gantian menyalami ardi.

"Eh, lo tadi yang dihukum sama si ahkam ya  ? Haha" sambil nunjuk ke arah pita.

" iya kenapa ? Lucu ?" ucap pita sarkas.

"Hehe,santai gue kan cuma nanya"

"Bomat !"

"Ardi ! Jangan kek gitu !" tegur fatimah.

"Hehe, iya cantik"

"Ck, basi lo" ucap fatimah sarkas sambil melipat tangannya di dada.

"Hehe, kalian mau pesen apa ? Ntar gue pesenin" tawar ardi

"Sekalian bayarin" sela pita

"Aduh, tiba-tiba gue lemes. Kalian pesen sendiri aja ya " ardi pura-pura lemas dengan menyenderkan tubuhnya di punggung kursi.

"Helleh, drama lo ah ! Gue pesen nasgor sama air putih aja, pita lo mau pesen apa ?" tanya fatimah.

"Gue..." ucapan pita terputus saat dia melihat cowok bertubuh jangkung memasuki area kantin. Refleks pita langsung berdiri.

"Gue pesen es teh aja. Bentar gue ada urusan" pita langsung ngiwir menemui cowok jangkung itu.

***

Sesaat pita langsung mencegat langkah cowok jangkung itu dengan merentangkan kedua tangan.

"Stop ! Berhenti dulu kak !"

"Ada apa ? Awas gue mau lewat" cowok itu baru saru langkah maju tapi sudah kembali di cegat oleh pita.

"Bentar napa, ini gue mau ngembalin sapu tangan kakak yang ketinggalan di uks tadi" pita menyodorkan sapu tangan itu.

"Lo ambil aja"

"Tapi ini kan punya kakak"

"Nggak papa lo ambil aja"

"Tapi..."

" Awas gue mau lewat" kali ini cowok itu melewati pita tan dihadang oleh pita.

"Nama lo siapa ?" pita berbalik sebelum cowok itu semakin jauh.

"Ilham sanjaya" jawab cowok itu dengan masih tetap berjalan.

"Makasih kak !" teriak pita, karna jarak ilham dengan tempatnya berdiri semakin jauh.

Pita menatap sapu tangan dalam genggamannya. Kian erat ia menggengam sapu tangan itu dan sebersit senyum terlintas di bibir Pita.

***

The End♥♥♥

Absurd LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang